Selasa, 20 April 2010

Friend of God (Part II)


Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah .. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung mereka.

Mereka sedang berlutut memegangi rosa rio mereka ketika Andy tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku ...'

"Kurang ajar kamu bocah !!! tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"

Andy begitu terkejut, " Dimana Bapa Pendeta Agaton.??? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya . dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja . tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus ini hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya.... "

Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja. Sambil membuat tanda salib ia berkata "Keluarlah bocah..kamu akan mendapatkannya !!!"

Oleh karena itu Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang berbahaya tersebut didepan Gereja. Dia mulai menyeberang. ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut.

Waktunya hanya sedikit untuk menghindar .. dan Andy tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tak bernyawa.

Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh bocah malang tersebut. Dia menangis.Orang- orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,

"Maaf Tuan.apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya? "

Pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalamsegera berdiri dan berkata," Dia adalah sahabatku."

Hanya itulah yang dia katakan. Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut dan keduanya kemudian menghilang.

Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...

Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut.

Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap dengan kedua orang tua Andy.

"Bagaimana anda mengetahui putera andameninggal ?"

"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." ucap ibu Andy terisak.

"Apa katanya ?"

Ayah Andy berkata ,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai Dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan di keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu ...

"Apa yang dia katakan?"

"Dia berkata kepada puteraku ..." Ujar sang Ayah "Terima kasih buat kadonya .. Aku akan segera berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku."

Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah .. aku menangis tetapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika Dia meninggalkan kami ada suatu Kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. Aku tidak dapat melukiskan sukacita didalam hatiku.

Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan padaku, Bapa Pendeta..siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di gerejamu? anda seharusnya mengetahui karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali pada waktu puteraku meninggal ."

Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes di pipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik," Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa. kecuali dengan Tuhan."

Friend of God


Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur (Filipina) yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut. "Bagaimana kabarmu Andy? Apakah kamu akan ke sekolah?"

"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut. Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut,"Jangan menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan menemani kamu ke seberang jalan . jadi dengan cara tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."

"Terima kasih, Bapa Pendeta."

"Kenapa kamu tidak pulang sekarang ?? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"

"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan ......sahabatku. "

Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya didepan altar berbicara sendiri, tapi kemudian Pendeta tersebut bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andykepada Bapa di Surga.

"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya . aku makan satu kue dan minum airku."

"Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini Tuhan!"

"aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya . lucunya, aku nggak begitu lapar."

"Lihat, ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu ini sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa ... paling tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah."

"Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku sudah berhenti sekolah ..Tolong Bantu mereka supaya bisa sekolah lagi . tolong Tuhan ??"

"Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu.Tuhan . Engkau mau lihat lukaku ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini .. disini .. aku rasa Engkau tahu yang ini khan.....?? Tolong jangan marahi Ibuku ya ..??? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukul kami."

"Oh Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, namanya Anita .... menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku ???"

"Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku."

"Hei ...... ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira?? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu .tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau akan menyukainya."

"Ooops aku harus pergi sekarang." Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta itu, "Bapa Pendeta ....Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyeberang jalan sekarang!"

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andy tidak pernah absen sekalipun.

Kamis, 15 April 2010

300 Push Up (Part III)




Tangan Steve sudah mulai gemetaran dan ia harus bergumul untuk mengangkat dirinya melawan tarikan gravitasi. Di waktu ini, keringatnya bercucuran, dan tidak kedengaran apa-apa kecuali bunyi nafasnya yang kencang. Mata setiap orang di kelas itu mulai basah. Dua siswa terakhir adalah dua siswa perempuan yang sangat populer, Linda dan Susan.

Dr. Christianson pergi ke Linda, "Linda, apakah kamu mau donut?" Linda dengan sedih berkata, "Tidak, terima kasih." Profesor Christianson dengan perlahan bertanya, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up supaya Linda bisa mendapatkan donut yang tidak ia mau?" Dengan pergumulan yang berat, Steve dengan perlahan melakukan push-up untuk Linda. Lalu Dr Christianson berpaling kepada siswa yang terakhir, Susan. "Susan, kamu mau donut ini?" Susan dengan air mata yang berlinangan di pipinya mulai menangis. "Dr. Christianson, mengapa saya tidak boleh membantunya?"

Dr. Christianson, dengan mata yang berkaca-kaca berkata, "Tidak, Steve harus melakukannya sendiri, saya telah memberinya tugas itu dan ia bertanggungjawab untuk memastikan setiap orang mempunyai kesempatan untuk mendapat donut itu, tidak kira apakah mereka menginginkannya atau tidak. Hanya Steve seorang saja yang mempunyai nilai yang sempurna. Setiap orang telah gagal dalam ujian mereka, mereka entah bolos kelas atau memberikan saya tugas yang di bawah standar. Steve memberitahu saya di latihan football, saat seorang pemain buat salah, ia harus buat push up. Saya memberitahu Steve bahwa tidak seorang pun dari kalian yang boleh datang ke pesta saya kecuali jika Steve mau membayar harga dengan melakukan push up bagi kalian. Steve dan saya telah membuat perjanjian demi kalian semua."

"Steve, maukah kamu membuat 10 push up supaya Susan bisa mendapatkan donut?" Steve dengan sangat perlahan melakukan 10 push up yang terakhirnya. Ia tahu ia sudah menyelesaikan semua yang harus dia lakukan. Secara total, Steve telah melakukan 350 push up, tangannya tidak tahan lagi dan ia jatuh tersungkur ke lantai. Dr. Christianson lalu berpaling ke kelas dan berkata, "Dan, demikianlah, Juruselamat kita, Yesus Kristus, di atas kayu salib, ia telah melakukan semua yang dibutuhkan olehnya. Ia menyerahkan semuanya. Dan seperti mereka yang ada di ruangan ini, banyak di antara kita yang membiarkan hadiah itu begitu saja di atas meja, sama sekali tidak kita jamah."

Dua siswa mengangkat Steve dari lantai untuk duduk di kursi, walaupun sangat lelah secara fisik, Steve tersenyum bahagia. "Engkau sudah berbuat dengan baik, hambaku yang baik dan setia," kata profesor dan ia menambahkan, "Tidak semua khotbah disampaikan dengan kata-kata." Berpaling kepada kelas, profesor berkata, "Harapan saya adalah kalian dapat memahami dan sepenuhnya mengerti akan semua kekayaan kasih karunia dan rahmat yang telah diberikan kepada kalian lewat pengorbanan Yesus Kristus. Allah tidak menyayangkan putra satu-satunya, tetapi menyerahkan dia untuk kita semua. Apakah kita memilih untuk menerima menolak karunia-Nya, harganya sudah lunas dibayar."

"Apakah kita akan menjadi orang yang bodoh dan yang tidak bersyukur dengan meninggalkan hadiah itu di atas meja?"

300 Push Up (Part II)


Saat profesor bertanya, "Scott, apakah kamu mau donut?" Jawaban Scott adalah, "Baiklah, bisakah saya melakukan push up saya sendiri?" Dr. Christianson berkata, "Tidak, Steve harus melakukannya." Lalu Scott berkata, "Kalau begitu, saya tidak mau donutnya." Dr. Christianson mengangkat bahunya dan berpaling kepada Steve dan meminta, "Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Scott bisa mendapatkan donut yang tidak ia kehendaki?" Dengan ketaatan yang sempurna Steven mulai melakukan 10 push up. Scott berteriak, "Hei! Saya sudah berkata, saya tidak menginginkannya!" Dr. Christianson berkata, "Lihat di sini! Ini kelas saya dan semuanya ini donut saya. Biarkan saja di atas meja jika kamu tidak menginginkannya." Ia lalu menempatkan satu donut di atas meja Scott.

Di waktu ini, Steve sudah mulai melakukan push up dengan agak perlahan. Ia hanya duduk di lantai saja karena terlalu capek untuk kembali ke tempat duduknya. Ia mulai berkeringat. Dr. Christianson mulai di baris ketiga. Para siswa sudah mulai merasa marah. Dr. Christianson bertanya kepada Jenny, "Jenny, apakah kamu menginginkan donut ini?" Dengan tegas Jenny menjawab, "Tidak." Lalu Dr. Christianson bertanya pada Steve, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up lagi agar Jenny bisa mendapatkan donut yang tidak ia mau?"

Steve melakukan 10 push up dan Jenny mendapatkan satu donut. Ruang sudah mulai dipenuhi oleh rasa tidak nyaman. Para siswa sudah mulai berkata, "Tidak!" dan semua donut dibiarkan di atas meja tanpa ada yang memakannya. Steve sudah kelelahan dan harus berusaha keras untuk tetap terus melakukan push up untuk setiap donut itu. Lantai tempat ia melakukan push up sudah dibasahi keringatnya dan lengannya sudah mulai kemerahan. Dr. Christianson bertanya kepada Robert, seorang ateis yang paling lantang suaranya kalau berdebat di kelas, apakah ia mau membantu untuk memastikan bahwa Steve tidak curang dan tetap melakukan 10 push up untuk setiap donut karena dia sendiri sudah tidak sanggup melihat Steve melakukan push up-nya.

Dr. Christianson sudah sampai ke baris ke-empat sekarang. Dan beberapa siswa dari kelas yang lain yang sudah bergabung di kelas itu dan mereka duduk di tangga. Saat profesor menghitung kembali, ternyata ada 34 siswa sekarang di kelas. Ia mulai khawatir apakah Steve dapat melakukannya. Dr. Christianson melanjutkan dari satu siswa ke siswa yang selanjutnya sampai ke akhir baris itu. Dan Steve sudah mulai bergumul. Ia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan push up-nya. Steve bertanya kepada Dr. Christianson, "Apakah hidung saya harus menyentuh lantai untuk setiap push up yang saya lakukan?" Dr. Christianson berpikir sejenak dan berkata, "Semuanya ini push up kamu. Kamu yang pegang kendali. Kamu bisa melakukan apa saja yang kamu mau." Dan Dr. Christianson melanjutkan ke siswa yang selanjutnya.

Beberapa saat kemudian, Jason, seorang siswa dari kelas lain dengan santai mau masuk ke kelas, dan sebelum ia melangkahi masuk, seluruh kelas berteriak serentak, "Jangan! Jangan masuk! Kamu berdiri di luar saja!" Jason kaget karena ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Steve mengangkat kepalanya dan berkata, "Tidak, biarkan dia masuk."

Profesor Christianson berkata, "Kamu sadar bahwa jika Jason masuk, kamu harus melakukan 10 push up untuk dia?"

Steve berkata, "Ya, biarkan dia masuk. Berikan donut kepadanya." Dr. Christianson berkata, "Ok, Steve. Jason, kamu mau donut?" Jason yang baru masuk ke kelas dan tidak tahu apa-apa menjawab, "Ya, tentu saja, berikan saya donut."

Steve melakukan 10 push up dengan sangat perlahan dan bersusah payah. Jason yang kebingungan diberikan satu donut. Dr. Christianson sudah selesai dengan baris ke-empat dan mulai ke tempat siswa-siswa dari kelas lain yang duduk di tangga.

300 Push Up


Ada seorang profesor mata kuliah Religi yang bernama Dr. Christianson yang mengajar di sebuah perguruan tinggi kecil di bagian barat Amerika Serikat. Dr. Christianson mengajar kekristenan di perguruan tinggi ini dan setiap siswa semester pertama diwajibkan untuk mengikuti kelas ini. Sekalipun Dr. Christianson berusaha keras menyampaikan intisari Injil kepada kelasnya, ia menemukan bahwa kebanyakan siswanya memandang materi yang diajarnya sebagai suatu kegiatan yang membosankan. Meskipun ia sudah berusaha sebaik mungkin, kebanyakan siswa menolak untuk menanggapi kekristenan secara serius. Tahun ini, Dr. Christianson mempunyai seorang siswa yang spesial yang bernama, Steve. Steve belajar dengan tujuan untuk melanjutkan studinya ke seminari dan mau masuk ke dalam pelayanan. Steve seorang yang populer, ia disukai banyak orang, dan seorang atlet yang memiliki fisik yang prima dan ia merupakan siswa terbaik di kelas profesor itu.

Suatu hari, Dr Christianson meminta Steve untuk tidak langsung pulang setelah kuliah karena ia mau berbicara kepadanya. "Berapa push up yang bisa kamu lakukan?" Steve menjawab, "Saya melakukan sekitar 200 setiap malam." "200? Lumayan itu, Steve," Dr. Christianson melanjutkan. "Apakah kamu dapat melakukan 300?" Steve menjawab, "Saya tidak tahu. Saya tidak pernah melakukan 300 sekaligus." "Apakah kamu pikir kamu dapat melakukannya?" tanya Dr. Christianson. "Ok, saya bisa coba," jawab Steve.

"Saya mempunyai satu proyek di kelas dan saya memerlukan kamu untuk melakukan 10 push up setiap kali, tapi sebanyak 30 kali, jadi totalnya 300. Dapatkah kamu melakukannya?" tanya sang profesor. Steve menjawab, "Baiklah, saya pikir saya bisa. Ok, saya akan melakukannya." Dr. Christianson berkata, "Bagus sekali! Saya memerlukan Anda untuk melakukannya Jumat ini." Dr. Christianson menjelaskan kepada Steve apa yang ia rencanakan untuk kelas mereka pada Jumat itu.

Pada hari Jumat, Steve datang awal ke kelas dan duduk di bagian depan kelas. Saat kelas bermula, sang profesor mengeluarkan satu kotak besar donut. Bukan donut yang biasa tetapi yang besar dan yang punya krim di tengah-tengah. Setiap orang sangat bersemangat karena kelas itu merupakan kelas terakhir pada hari itu dan mereka bisa menikmati akhir pekan mereka setelah pesta di kelas Dr. Christianson.

Dr. Christianson pergi ke baris pertama dan bertanya, "Cynthia, apakah kamu mau salah satu dari donut ini?" Cynthia menjawab, "Ya". Dr. Christianson lalu berpaling kepada Steve, "Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Cynthia bisa mendapatkan donut ini?" "Tentu saja!" Steve lalu melompat ke lantai dan dengan cepat melakukan 10 push up. Lalu Steve kembali ke tempat duduknya. Dr. Christianson meletakkan satu donut di meja Cynthia.

Dr. Christianson lalu pergi ke siswa berikutnya, dan bertanya, "Joe, apakah kamu mau satu donut?" Joe berkata, "Ya." Dr. Christianson bertanya, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up supaya Joe bisa mendapatkan donutnya?"

Steve melakukan 10 push up, dan Joe mendapatkan donutnya. Begitulah selanjutnya, di baris yang pertama. Steve melakukan 10 push up untuk setiap orang sebelum mereka mendapatkan donut mereka. Di baris yang kedua, Dr. Christianson berhadapan dengan Scott. Scott seorang pemain basket, dan fisiknya sekuat Steve. Ia juga seorang yang sangat populer dan punya banyak teman wanita.

Senin, 12 April 2010

Wood Cutter Story


Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya.

Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.

Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.

Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu.

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku. Bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan? pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, Kapan terakhir kamu mengasah kapak?

Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu. Saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga, kata si penebang.

Nah, di sinilah masalahnya.. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apa pun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja! perintah sang majikan.

Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

Minggu, 11 April 2010

Love of Flame


Hati itu terkadang seperti baja, maka jangan digergaji, dikapak ataupun di palu…

Alkisah suatu ketika, Kapak, Gergaji, Palu, dan Nyala Api sedang mengadakan perjalanan bersama-sama. Di suatu tempat, perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalanan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan yang mereka miliki masing-masing.

“Itu bisa Aku singkirkan,” kata Kapak. Pukulan-pukulannya keras sekali menghantam baja yang kuat dan keras juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu lebih tumpul sendiri sampai ia berhenti.

“Sini, biar aku yang urus,” kata Gergaji. Dengan gigi yang tajam tanpa perasaan, ia pun mulai menggergaji. Tapi kaget dan kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok.

“Apa kubilang,” kata Palu, “Kan aku sudah omong, kalian tidak bisa. Sini, sini aku tunjukkan caranya.” Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah.

“Boleh aku coba?” tanya Nyala Api. Dan ia pun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk, dan mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itu pun akhirnya meleleh dan cair…



Selasa, 06 April 2010

Seekor Anjing Untuk Pembohong


Seorang pendeta mendatangi sekumpulan anak-anak kecil yang duduk melingkari seekor anjing lucu. Kemudian si pendeta bertanya pada salah seorang anak:

Pendeta : "Sedang apa kalian?!"

Anak : "Memperhatikan anjing ini."

Pendeta : "Terus... akan kalian apakan anjingnya?!!"

Anak : "Kami sedang memperebutkannya."

Pendeta : "Caranya?"

Anak : "Siapa yang paling pintar berbohong... dialah pemenang."

Pendeta : "Aneh! Dulu... waktu kecil saya tidak pernah berbohong..."

Anak : "Emmm... serahkan anjing itu pada pendeta!!"

Pencuri Ayam dan Pendeta


Yuki adalah seorang pencuri ayam yang sangat terkenal di kampungnya. Hampir setiap minggu dia sukses mencuri ayam tetangganya. Suatu hari dia mendatangi seorang pendeta untuk menyatakan tobat.

YUKI : "Pak Pendeta, saya akan bertobat, saya kemarin telah mencuri ayam... Maafkanlah dosa saya."
PENDETA : "Saya tidak bisa mengampunimu, hanya Tuhan yang bisa melakukannya."
YUKI : "Lalu, apa yang harus saya lakukan pada ayam curian saya ini?"
PENDETA : "Kembalikanlah ayam itu kepada pemiliknya."
YUKI : "Maukah Pak Pendeta mengambil ayam ini?"
PENDETA : "Tidak, saya sudah bilang kembalikan saja kepada pemiliknya."
YUKI : "Jadi Pak Pendeta benar-benar tidak mau menerima ayam ini?"
PENDETA : "Sekali tidak, tetap tidak!
YUKI : "Bener nih??"
PENDETA : "Iya, betul!!"
YUKI : "Lantas bagaimana kalau pemiliknya tetap bersikeras tidak mau menerima ayam ini?"
PENDETA : "Hm, kalau begitu bawa pulang saja ayam itu dan rawatlah baik-baik!"
YUKI : "Terima kasih, Pak Pendeta."

Yuki pun pulang ke rumah dengan ayamnya, Pak Pendeta pun masuk ke dalam rumah dan kaget sekali karena AYAMNYA HILANG SATU!!

Senin, 05 April 2010

Galileo Galilei: A Great 'Christian' Scientist and Explorer (III)


Dengan dukungan dari Urban, Galileo menulis "Dialogue Concerning the Two Chief World Systems—Ptolemaic and Copernican", yang diterbitkan pada tahun 1632. Meskipun ia setuju untuk tidak membenarkan teori Copernican, namun ketidaksetujuannya atas teori itu dalam "Dialogue" nampak tidak meyakinkan dan bahkan menggelikan. Galileo kemudian mendapat perintah untuk ke Roma menghadap pengadilan, Galileo dituduh melanggar hukum 1616 yang melarang dia untuk mempromosikan teori Copernican. Dia dituduh telah melecehkan agama, dan dinyatakan bersalah serta diminta untuk mengakui kesalahannya. Pada masa-masa sulit itu, Galileo diduga membuat pernyataannya yang terkenal: "Dan masih terus berputar", yang merujuk pada doktrin Copernican tentang rotasi bumi pada porosnya.

Meskipun hukuman atas Galileo adalah hukuman penjara, Paus mengumumkan perintah untuk memberikan Galileo hukuman penjara rumah di rumahnya di dekat Florence. Meskipun ia dilarang untuk menerbitkan lagi karya-karyanya, dia mengabdikan diri pada pergerakan dan lintasan-lintasan parabolic, sampai pada teori-teori yang kemudian disempurnakan, dan memberikan suatu dampak yang penting dalam penggunaan meriam. Galileo buta dan meninggal pada usia 78 tahun.

Galileo Galilei: A Great 'Christian' Scientist and Explorer (II)


Galileo tidak memberikan kontribusi apa pun dalam bidang astronomi hingga tahun 1604, saat suatu supernova tiba-tiba muncul menjadi berita hangat. Galileo memperkirakan benda ini lebih cepat daripada planet-planet dan ia juga menunjukkan bahwa ini berarti "surga yang sempurna dan tidak dapat berubah" yang dikemukakan Aristoteles tidak dapat diubah sama sekali. Ironisnya, penemuan Galileo yang terkenal, yaitu teleskop, bukanlah temuannya. Teleskop itu sendiri sebenarnya ditemukan tahun 1608 oleh Hans Lippershey, seorang pembuat kacamata dari Denmark. Saat Galileo mempelajari penemuan ini di pertengahan tahun 1609, dia segera membuat sendiri dan memberikan beberapa tambahan. Teleskop buatannya dapat memperbesar benda-benda 9 kali lipat, 3 kali lebih hebat dari buatan Lippershey. Teleskop Galileo terbukti sangat berguna untuk kegiatan kelautan dan Galileo diangkat sebagai profesor seumur hidup di University of Venice.

Ia kemudian melanjutkan karyanya, dan di akhir tahun 1609, dia telah membuat sebuah teleskop yang dapat memperbesar tiga puluh kali lipat. Penemuan yang dilakukannya terhadap alat ini menggerakkan bidang astronomi. Galileo melihat pinggiran bulan yang tidak rata, yang dianggapnya sebagai puncak-puncak gunung. Dia menganggap bahwa daerah bulan yang luas dan gelap adalah terdiri dari air, yang disebutnya sebagai "maria" (laut), meskipun sekarang kita tahu bahwa tidak ada air di bulan. Saat dia meneliti Milky Way, Galileo dikagumi karena menemukan Jupiter, yang berlanjut dengan penemuannya atas empat bulan Jupiter; yang kemudian disebutnya sebagai "satelit", suatu istilah yang diusulkan oleh seorang ahli astronomi Jerman, Johannes Kepler. Galileo menamakan bulan-bulan milik Jupiter itu dengan Sidera Medicea (Medicea Stars) untuk menghormati Cosimo de Midici, the Grand Duke of Tuscany (Adipati Tuscany), seseorang yang kepadanya Galileo bekerja sebagai "filsuf dan ahli matematika pertama" setelah meninggalkan University of Pisa di tahun 1610. Dengan terus mengadakan penelitian, ia juga dapat mengamati bulan- bulan yang sedang tertutup oleh Jupiter (gerhana), dan dari hal itulah dia dapat dengan tepat memperkirakan periode rotasi setiap bulan.

Tahun 1610, Galileo menggambarkan planet-planet yang ditemukannya di sebuah buku kecil yang disebut "Siderus Nuncius" (The Sidereal Messenger). Tahun 1613, Galileo menerbitkan sebuah buku di mana untuk pertama kalinya dia memberikan bukti dan pembelaannya secara terbuka tentang bentuk sistem tata surya yang terlebih dahulu dikemukakan oleh ahli astronomi asal Polandia, Nicholas Copernicus, yang mengatakan bahwa bumi yang letaknya di tengah-tengah alam semesta ini, seperti yang ada dalam rancangan Ptolemic, hanyalah salah satu galaksi yang mengelilingi matahari. Sementara itu, ada dukungan dari beberapa pendeta yang berkuasa terhadap bukti yang disampaikan Galileo atas teori Copernicus. Penguasa Roma Katolik akhirnya memutuskan bahwa perbaikan atas doktrin gereja yang panjang berkenaan dengan astronomi tidaklah diperlukan. Oleh sebab itulah di tahun 1616, sebuah dekrit dikeluarkan oleh gereja yang menyatakan bahwa pendapat yang dikemukakan Copernicus "salah dan keliru" dan Galileo diminta untuk tidak mengikuti sistem tersebut.

Selanjutnya, karena gereja Katolik dan pengadilan melarangnya untuk mengikuti teori Copernican mengenai sistem tata surya, maka Galileo memfokuskan diri pada masalah menentukan gelombang longitudinal di laut, yang membutuhkan sebuah jam yang dapat dipercaya. Galileo berpendapat bahwa ada kemungkinan untuk mengukur waktu dengan meneliti gerhana di bulan Jupiter. Sayangnya, ide ini tidak dapat dilakukan karena gerhana tidak dapat diperkirakan dengan cukup akurat dan meneliti benda angkasa dari sebuah perahu yang kandas adalah hampir tidak mungkin.

Galileo ingin perintah yang melarang teori Copernican dicabut. Dan di tahun 1624, ia melakukan perjalanan ke Roma untuk menyampaikan keinginannya itu kepada Paus yang baru saja terpilih, Urban VIII. Paus tidak akan mencabut larangan itu, tetapi akan memberi izin kepada Galileo untuk menulis tentang sistem Copernican, syaratnya tulisan tersebut tidak akan dipakai oleh gereja seperti contoh alam yang disampaikan oleh Ptolemaic.

Galileo Galilei: A Great 'Christian' Scientist and Explorer (I)


Galileo lahir di Pisa. Dia anak laki-laki Vincenzo Galilei (1520–1591), seorang komposer dan teoritikus musik yang ulung. Dia menerima pendidikan pertamanya di sebuah biara di dekat Florence, dan di tahun 1581, dia masuk University of Pisa untuk belajar kedokteran. Saat ia menjadi mahasiswa, ia meneliti sebuah lampu gantung yang bergoyang, dan memerhatikan bahwa waktu yang diperlukan lampu itu untuk menyelesaikan ayunannya adalah tetap sama, bahkan bila kecepatan ayunan lampu itu bertambah dengan cepat. Dia kemudian melakukan percobaan terhadap benda-benda tertentu dan mendapati bahwa benda-benda itu juga mengalami hal yang sama, hal ini mengingatkan dia pada prinsip pendulum. Dari penemuan ini, ia dapat menemukan suatu alat untuk mengukur waktu, yang menurut para dokter dapat digunakan untuk mengukur denyut nadi pasien. Christian Huygens kemudian mengambil prinsip ayunan pendulum itu untuk membuat jam pendulum.

Saat di University of Pisa, Galileo mengikuti pelajaran geometri dan setelah itu meninggalkan kuliah kedokterannya untuk mengabdikan dirinya pada bidang matematika. Namun, dia tidak dapat menyelesaikan kuliahnya karena kekurangan biaya. Dia kembali ke Florence pada tahun 1585 untuk mempelajari karya Euclid dan Archimedes. Dia memperluas karya Archimedes tentang hidrostatik dengan menciptakan keseimbangan hidrostatik, suatu alat yang dirancang untuk mengukur berat jenis benda. Tahun berikutnya, ia menerbitkan suatu tulisan yang menjelaskan penemuan barunya, yang menentukan gravitasi tertentu benda dengan memasukkannya ke dalam air. Dengan keseimbangan hidrostatik, Galileo mendapatkan reputasi sebagai ilmuwan di Itali.

Tahun 1592, Galileo diangkat sebagai profesor dalam bidang matematika oleh Padua University di Pisa, di mana ia memimpin percobaan tentang benda-benda yang jatuh. Aristoteles menyatakan bahwa benda yang lebih berat seharusnya jatuh lebih cepat daripada benda yang lebih ringan. Dalam percobaan itu Galileo menguji pernyataan Aristoteles dengan memanjat menara miring Pisa, menjatuhkan benda dengan berat yang bervariasi, dan dengan meyakinkan, membuktikan bahwa semua benda -- berapa pun beratnya -- jatuh dengan kecepatan yang sama.

Beberapa percobaan yang dilakukan Galileo tidaklah seperti yang diharapkan. Dia mencoba menentukan kecepatan kilat dengan menempatkan suatu alat bantu di sebuah bukit sedangkan dirinya berdiri di bukit yang lain dan menghitung kilat yang menyambar di bukit itu. Dia gagal karena puncak bukit itu terlalu dekat untuk membuat perhitungan.

Tahun 1593, Galileo menemukan salah satu alat ukur yang dapat digunakan dalam ilmu pengetahuan, yaitu termometer. Termometer temuan Galileo ini terdiri dari sebuah gelembung udara yang bisa membesar atau mengecil karena perubahan temperatur dan hal ini bisa menyebabkan level air naik atau turun. Meskipun alat ini tidak akurat karena tidak menghitung perubahan tekanan udara, alat ini merupakan pelopor perkembangan alat-alat canggih.

Dari tahun 1602 hingga 1609, Galileo mempelajari pergerakan pendulum dan benda-benda lain yang melengkung dan miring. Dengan menggunakan bidang miring yang dirakitnya sendiri, ia menyimpulkan bahwa benda yang jatuh memiliki laju kecepatan yang tetap. Hukum laju kecepatan ini kemudian membantu Issac Newton dalam menemukan hukum gravitasi.

Minggu, 04 April 2010

James Clerk Maxwell: A Christian Scientist (III)


Menolak Pemikiran Evolusioner

Maxwell menentang keras teori evolusi Darwin, yang pada waktu itu sangat populer. Dia percaya bahwa spekulasi pemikiran evolusioner bertentangan dengan bukti ilmiah. Dalam karya tulis yang disajikan pada "the British Association for the Advancement of Science", tahun 1873, dia menyatakan bahwa, "Teori evolusi tidak mampu menjelaskan kesamaan molekul, karena evolusi mengimplikasikan perubahan terus- menerus.... Kesamaan setiap molekul yang sejenis memperlihatkan ciri-ciri dasar benda yang dibuat di pabrik, dan menyingkirkan gagasan bahwa molekul bersifat abadi dan muncul dengan sendirinya. Maxwell juga berhasil menolak gagasan evolusioner dalam masalah penting lainnya. Secara matematis, dia membuktikan ketidakbenaran "hipotesis nebula" yang diajukan tahun 1796 oleh seorang Prancis yang ateis, Laplace. Menurut Laplace, sistem tata surya dimulai sebagai awan gas yang menyusut selama jutaan tahun, dan kemudian menghasilkan planet-planet. Jadi, demikian menurut Laplace, tidak perlu ada yang disebut Sang Pencipta. Para penentang kekristenan sangat memercayai falsafah ini. Namun, Maxwell menunjukkan dua cacat besar dalam teori Laplace, dan membuktikan secara matematis bahwa proses demikian tidak mungkin terjadi. Teori Laplace akhirnya ditinggalkan.

Alkitab Dihubungkan dengan Ilmu

Maxwell yakin bahwa penelitian ilmiah dan ajaran Alkitab tidak hanya cocok, tapi juga berkaitan erat. Hal ini tercermin dalam doa yang ada dalam catatan-catatannya: "Ya, Tuhan Allah Yang Mahakuasa, yang telah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Mu, dan memberinya jiwa yang hidup sehingga dapat mencari-Mu dan berkuasa atas semua ciptaan-Mu, ajarlah kami untuk mempelajari karya-Mu, supaya kami dapat mengolah bumi demi keperluan kami dan melayani-Mu; dan dengan demikian kami menerima firman-Mu yang penuh berkat, sehingga kami dapat memercayai Dia yang Kauutus, yang memberi kami pengetahuan tentang keselamatan dan pengampunan atas dosa-dosa kami. Semuanya ini kami mohon dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami." Dalam doa ini, Maxwell menegaskan kepercayaannya terhadap ajaran yang terdapat dalam Kitab Kejadian, yaitu Allah adalah Sang Pencipta, yang menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, dan memberinya kekuasaan dan tanggung jawab atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara dan segala binatang yang merayap di bumi. Bagian kedua dari doanya berisi berita Injil -- bahwa Yesus Kristus diutus Allah untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.

Komitmen Kristiani

Maxwell memunyai pengetahuan yang luas mengenai Alkitab. Dia juga menjadi penatua di gereja yang ikut dia bangun di dekat rumahnya di Glenlair. Komitmen kekristenannya juga sangat praktis. Dia banyak memberikan waktu serta uangnya kepada yang membutuhkan. Acap kali, dia mengunjungi orang sakit dan yang terpasung, kemudian membaca Alkitab dan berdoa bersama mereka. Dia sangat rendah hati dan integritasnya sangat tinggi. Sikap pengasih dan kesediaan Maxwell untuk berkorban sangat nyata, sebagaimana ditulis J. G. Crowther dalam biografinya: "Selama tahun-tahun terakhir hidupnya, istrinya cacat. Dia merawatnya sendiri dengan sangat tekun.... Ketika penyakitnya yang fatal itu kambuh, dia tidak memberitahu siapa pun. Ketika keadaannya makin parah dan dia menderita sakit yang luar biasa pun, dia tidak pernah mengeluh. Hanya satu yang dia sesalkan: dia tidak sanggup lagi merawat istrinya yang sakit. Maxwell meninggal karena kanker di Cambridge tanggal 5 November 1879, dalam usia 48 tahun. Dia sangat dihormati oleh mereka yang mengenal atau yang pernah bekerja sama dengan dia. Salah satu rekan akrabnya menulis: "Kami, para sejawatnya di perguruan tinggi, menyaksikan kecerdasan dan kemampuannya yang tinggi serta pandangannya yang orisinil, disertai kerendahan hatinya di hadapan Tuhan, kepatuhannya kepada kehendak-Nya, dan kepercayaannya yang sungguh-sungguh terhadap kasih dan penebusan Sang Penyelamat. Itulah yang menjadi penghiburnya setiap ia sakit atau susah."

James Clerk Maxwell: A Christian Scientist (II)


Teori Elektromagnetik

Pada tahun kelahiran Maxwell (1831), ahli fisika Inggris Michael Faraday menemukan generator listrik, yang menggunakan magnet yang digerakkan untuk menghasilkan tenaga listrik. Dia juga menunjukkan bahwa arus listrik menghasilkan magnet. Faraday yakin bahwa kekuatan elektromagnetik meluas ke sekeliling ruang di sekitar konduktor, tapi dia tidak dapat menuntaskan pekerjaannya di bidang ini. Namun gagasan Faraday mengenai medan gaya di sekitar ruang menjadi awal bagi generalisasi yang lebih luas, yang kemudian dikenal sebagai teori medan. Tujuan utama Maxwell meneliti listrik dan magnet adalah untuk menghasilkan kerangka matematika yang mendasari hasil eksperimen serta gagasan Faraday mengenai teori medan. Keempat persamaan matematika yang dihasilkan Maxwell dinilai setingkat dengan hukum gerak Sir Isaac Newton dan teori relativitas Albert Einstein, yang dianggap sebagai sumbangan terbesar bagi fisika. Ketika Maxwell menghitung kecepatan gelombang elektromagnetik, dia menemukan bahwa kecepatannya hampir sama dengan kecepatan cahaya. Dia menyimpulkan bahwa cahaya adalah jenis lain dari gelombang elektromagnetik. Berdasarkan kesimpulan itu, Maxwell berpendapat bahwa pasti ada gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lain lagi. Ketika ahli fisika Jerman Heinrich Hertz menghasilkan gelombang radio buatan pertama tahun 1887 (8 tahun setelah Maxwell meninggal), teori elektromagnetik Maxwell sudah sangat kukuh sekali. (Gelombang radio memunyai gelombang yang lebih panjang daripada cahaya yang terlihat.)

Sinar-X Memastikan Dugaan

Teknologi komunikasi abad XX sebagian besar berawal dari karya Maxwell. Radio, televisi, radar, dan komunikasi satelit semuanya didasarkan atas teori elektromagnetiknya. Kehebatan ramalan Maxwell semakin dipertegas ketika sinar-X ditemukan. (Sinar-X adalah sebentuk radiasi elektromagnetik dengan gelombang ultrapendek. )

Tahun 1850-an, pakar fisika matematika, William Thomson (Lord Kelvin) menunjukkan kerangka matematika umum yang mendasari hasil eksperimen dalam berbagai bidang fisika, seperti panas, gerak mekanik, gerakan gas, listrik, serta magnet. Ini merupakan perluasan teoretis penting atas karya para ilmuwan terdahulu. Teori elektromagnetik Maxwell yang menghubungkan elektromagnetisme dengan cahaya dan kemudian diterapkan pada gelombang radio, merupakan sumbangan besar bagi proses perpaduan kerangka teoretis dalam fisika. Dengan penuh rasa terima kasih, Maxwell mengakui ia berhutang kepada Thomson, mentornya.

Teori yang Membuka Jalan Bagi Einstein

Maxwell diakui sebagai ilmuwan abad XIX yang karyanya paling berpengaruh terhadap fisika abad XX. Teori elektromagnetiknya serta persamaan bidang terkait membuka jalan bagi teori relativitas Einstein, yang membuktikan ekuivalensi massa dan tenaga. Gagasan Maxwell juga membuka jalan bagi inovasi besar abad XX lain, yaitu teori kuantum.

Termodinamika Statistika

Tahun 1840 ahli fisika Inggris, James Joule, menetapkan bahwa ada hubungan antara panas dan gerak mekanik. Asas ini melahirkan disiplin ilmu yang disebut termodinamika, yang mencakup kajian gerakan molekul gas. Tahun 1848 Joule menjadi ilmuwan pertama yang menghitung kecepatan molekul gas. Joule menganggap semua molekul bergerak dengan kecepatan yang sama. Kenyataannya, tidak. Perbedaan kecepatan itu terjadi akibat benturan dengan molekul lain. Dengan menerapkan metoda probabilitas dan statistika, Maxwell menyusun distribusi yang paling memungkinkan dari kecepatan molekul. Distribusi ini sekarang dikenal sebagai "distribusi kecepatan Maxwell". Sebagai hasil penerapan statistikanya, termodinamika berkembang menjadi bidang ilmu baru, yaitu termodinamika statistik. Di luar elektromagnetisme, gagasan probabilitas yang diperkenalkan Maxwell mungkin merupakan sumbangannya yang paling penting bagi fisika.

Sumbangan Lain

Maxwell juga membuat kemajuan berarti dalam bidang optik dan tampilan warna. Penelitiannya mengenai kebutawarnaan diakui dengan pemberian hadiah Medali Rumford oleh Royal Society, London. Maxwell termasuk ilmuwan pertama yang memeragakan fotografi warna. Dia juga meneliti hal-hal yang berkaitan dengan benda padat yang lentur dan geometri murni. Maxwell diterima menjadi anggota Royal Society tahun 1861 karena keberhasilannya dalam elektromagnetisme. Tahun 1871 dia menjadi guru besar dalam bidang fisika eksperimental di Universitas Cambridge. Di sini dia mengawasi perencanaan dan pembangunan laboratorium Cavendish, yang kemudian menjadi pusat penelitian terkenal karena menghasilkan kemajuan-kemajuan penting dalam fisika.

James Clerk Maxwell: A Christian Scientist (I)


Masa Muda

James Clerk Maxwelllahir di Edinburgh, Skotlandia, tanggal 13 Juni 1831. Dia anak tunggal dari John Clerk, seorang pengacara. Tidak lama setelah James lahir, keluarga John Clerk pindah ke tanah warisan nenek moyang Maxwell, di Glenlair, pinggiran kota Edinburgh. Pada waktu itulah John Clerk mengambil nama keluarga tambahan, yaitu Maxwell. Keluarga ini hidup bahagia sebagai warga kelas menengah. Pendidikan awal James diberikan oleh ibunya, seorang Kristen yang taat. Ibunya juga memberi pelajaran Alkitab. Daya ingat James yang luar biasa tampak ketika dia mampu menghafal 176 ayat dari Mazmur 119. Pada usia 8 tahun, James telah bosan dengan mainannya. Dia lebih suka menggunakan keingintahuannya untuk melakukan penelitian sederhana. Umpamanya, dia memakai lempeng timah untuk memantulkan cahaya matahari dan ia pun mengamati siklus hidup katak. Ibunya membimbingnya untuk melihat tangan Tuhan dalam keindahan alam. Keyakinan Maxwell bahwa terdapat keserasian yang sempurna antara penelitian ilmiah dan ajaran Tuhan dalam Alkitab sangat memengaruhi hidup dan pekerjaannya. Namun menyedihkan sekali, ibunya meninggal ketika James baru berusia 8 tahun. Karena hal tersebut, ayahnya membayar guru pribadi bagi James. Tahun 1841 James mulai belajar di Akademi Edinburgh. Kesehatannya yang kurang baik membuatnya sering absen, tapi prestasi akademiknya selalu bagus. Karya tulisnya yang pertama -- sebuah analisis matematika tentang gerhana -- terbit ketika dia berumur 15 tahun.

Penghargaan untuk Penelitian

Tahun 1847 James masuk Universitas Edinburgh, dan tidak lama kemudian menerbitkan dua karya ilmiah. Tahun 1850 dia masuk Universitas Cambridge, dan 4 tahun kemudian James lulus dalam bidang matematika dengan pujian tertinggi. Dia juga mendapat hadiah prestisius untuk karya penelitian asli, tentang analisis matematika mengenai kestabilan cincin di sekitar Saturnus. Maxwell menyimpulkan bahwa cincin Saturnus tidak mungkin padat sama sekali atau fluida sama sekali; cincin itu pasti terdiri atas partikel-partikel kecil padat, terpisah. (Lebih dari 100 tahun kemudian, kesimpulan ini dibenarkan melalui penjelajahan pertama pesawat angkasa Voyager ke Saturnus.) Ketika masih mahasiswa, Maxwell sudah berhasil melakukan penelitian yang bisa bertahan menghadapi ujian waktu. Setelah lulus, Maxwell diangkat menjadi dosen di Universitas Cambridge. Ia memberi kuliah optika dan hidrostatika serta melakukan penelitian dalam bidang-bidang tersebut.

Guru Besar Ilmu Fisika

Tahun 1856, Maxwell meninggalkan Cambridge dan kembali ke Skotlandia untuk merawat ayahnya yang mulai memburuk kesehatannya. Tapi ayahnya meninggal sebelum ia sampai. Maxwell kemudian memutuskan untuk menetap di Skotlandia dan memulai pekerjaan baru sebagai profesor bidang fisika di Marischal College di Aberdeen. Dua tahun kemudian Maxwell menikah dengan Katherine Mary Dewar. Ayah Mary adalah dekan Marischal College. Pernikahan James dan Katherine Maxwell bahagia, tapi tidak dikaruniai anak. Ketika Marischal College bergabung dengan King's College dan menjadi Universitas Aberdeen, Maxwell kehilangan pekerjaannya. Tahun 1860, Maxwell menjadi profesor fisika dan astronomi di King's College, London. Di sini ia menjadi penyelia pengukuran dan standardisasi satuan listrik untuk "The British Association for the Advancement of Science", tahun 1863. Pada tahun 1865, dia meninggalkan London dan pindah ke rumah warisan ayahnya di Skotlandia. Di sini dia mengabdikan diri pada penelitian dan penulisan mengenai listrik dan magnetisme.

Michael Faraday: Man of Science, Man of God


Di atas sebuah kandang kuda di London menetap seorang pemuda melarat, Michael Faraday, yang tujuh tahun lamanya menjadi tukang jilid dan penjual buku. Suatu hari, ketika ia sedang menjilid Encyclopedia Brittanica, perhatiannya tertarik pada karangan tentang listrik dan ia membacanya sampai habis. Ia membeli botol kecil, panci tua, dan alat-alat sederhana lainnya untuk melakukan percobaan-percobaan .

Salah seorang pembeli buku menaruh perhatian pada pemuda itu dan mengajak ia mendengarkan ceramah tentang ilmu kimia oleh Sir Humphry Davy. Faraday mengumpulkan semua keberaniannya dan menulis sepucuk surat kepada sarjana besar itu. Pada suatu malam, sebelum Michael tidur, kereta Sir Humphry berhenti di depan rumahnya yang reyot itu. Seorang kurir memberikan undangan kepada Faraday untuk berkunjung ke rumah sarjana itu. Michael hampir-hampir tidak mempercayai hal itu. Esoknya, ia menerima usul Sir Humphry Davy dan bekerja pada ahli kimia itu. Ia membersihkan alat-alat laboratorium dan membawanya ke ruang kuliah.

Dengan penuh minat dan perhatian, ia mengikuti semua gerak-gerik Davy saat yang disebut terakhir itu mengenakan topeng kaca dan mengadakan percobaan-percobaan berbahaya dengan zat-zat yang bisa meletus. Michael pun dengan rajin belajar dan melakukan percobaan-percobaan .

Tak lama kemudian, pemuda miskin ini diminta untuk memberikan ceramah di depan Lembaga Ilmu Alam Inggris dan diangkat menjadi profesor di Akademi Kerajaan di Woolwich. Ia menjadi ahli ilmu alam terbesar di jamannya. Apabila ada orang yang bertanya kepada Sir Humphry Davy, apakah penemuannya yang terbesar, maka jawabannya adalah: Michael Faraday..