Minggu, 27 Maret 2011

Rahasia Umur Panjang Manusia

Di awal zaman, Tuhan menciptakan seekor sapi.
Tuhan berkata kepada sang sapi, "Hari ini kuciptakan kau Sebagai sapi engkau harus pergi ke padang rumput. Kau harus bekerja dibawah terik matahari sepanjang hari. Kutetapkan umurmu sekitar 50 tahun."

Sang Sapi keberatan, "Kehidupanku akan sangat berat selama 50 tahun.
Kiranya 20 tahun cukuplah buatku. Kukembalikan kepadamu yang 30 tahun."
 Maka setujulah Tuhan.

Di hari kedua, Tuhan menciptakan monyet.

"Hai monyet, hiburlah manusia. Aku berikan kau umur 20 tahun!"

"Sang monyet menjawab "What? Menghibur mereka dan membuat mereka tertawa? 10 tahun cukuplah. Kukembalikan 10 tahun padamu" Maka setujulah Tuhan.

Di hari ketiga, Tuhan menciptakan anjing.

"Apa yang harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah majikanmu. Setiap orang mendekat kau harus menggonggongnya. Untuk itu kuberikan hidupmu selama 20 tahun."

Sang anjing menolak, "Menjaga pintu sepanjang hari selama 20 tahun ? No
way.! Kukembalikan 10 tahun padamu" Maka setujulah Tuhan.

Di hari keempat, Tuhan menciptakan manusia.

Sabda Tuhan : "Tugasmu adalah makan, tidur, dan bersenang-senang. Inilah
kehidupan. Kau akan menikmatinya. Akan kuberikan engkau umur sepanjang 25
tahun!"

Sang manusia keberatan, katanya "Menikmati kehidupan selama 25 tahun?
Itu terlalu pendek Tuhan."

Let's make a deal.

"Karena sapi mengembalikan 30 tahun usianya, lalu anjing mengembalikan 10 tahun, dan monyet mengembalikan 10 tahun usianya padamu, berikanlah semuanya itu padaku. Semua itu akan menambah masa hidupku menjadi 75 tahun. Setuju ?" Maka setujulah Tuhan.

AKIBATNYA ...

Pada 25 tahun pertama kehidupan sebagai manusia dijalankan kita makan, tidur dan bersenang-senang. 

30 tahun berikutnya menjalankan kehidupan layaknya seekor sapi ,kita harus
bekerja keras sepanjang hari untuk menopang keluarga kita.

10 tahun kemudian kita menghibur dan membuat cucu kita tertawa dengan berperan sebagai monyet yang menghibur.

Dan 10 tahun berikutnya kita tinggal di rumah, duduk di depan pintu,
dan menggonggong kepada orang yang lewat Uhuk, uhuk (batuk)... "Eh, Ntong, mo kemane lo?" 

Jumat, 25 Maret 2011

Biji Sesawi Pengusir Kesedihan

Ada sebuah cerita Cina kuno tentang wanita yang begitu sedih karena anaknya meninggal dunia. Dalam dukanya, dia mendatang seorang bijaksana, “Doa seperti apa, adakah yang bisa dilakukan untuk membuat anak saya hidup kembali?”

Alih-alih mengusirnya atau memberinya pengertian, orang tersebut berkata kepada wanita itu, “Mintalah biji sesawi dari sebuah rumah yang belum pernah merasakan kesedihan. Kita akan gunakannya untuk mengusir kesedihan itu dari kehidupanmu.”

Mendengar permintaan orang bijak itu, wanita itu segera pergi mencari biji sesawi ajaib itu.

Yang pertama kali di kunjunginya adalah sebuah rumah yang indah, ia mengetuk pintu itu dan berkata, “Saya mencari sebuah rumahyang belum pernah mengalami kesedihan. Apakah rumah ini seperti itu? Tolonglah, hal ini sangat penting bagi saya.”

Mereka berkata, “Anda pasti datang ketempat yang salah,” lalu pemilik rumah itu mulai menjelaskan semua hal tragis yag baru-baru ini mereka alami.

Wanita itu berkata kepada dirinya sendiri, “Siapakah yang dapat membantu orang malang ini, orang yang mengalami kemalangan seperti saya. Sedangkan saya sendiri juga memiliki kesusahan sendiri.”

Wanita itu kemudian tinggal sebentar untuk menghibur si pemilik rumah yang indah itu, lalu melanjutkan pencariannya. Dari satu rumah ke rumah yang lainnya, ia selalu menemui kesedihan. Mulai dari gubuk-gubung reyot hingga rumah yang indah, semuanya memiliki kisah kemalangannya sendiri-sendiri. Setiap kali ia mengetuk pintu dan mengdengar cerita sedih, ia tidak bisa tidak memberikan penghiburan dan akhirnya lupa untuk mencari biji sesawi ajaibnya. Apa yang ia lakukan dari satu rumah ke rumahyang lain, lambat laun mengusir kesedihannya keluar dari hidupnya.

Tidak seorangpun yang tidak pernah mengalami kemalangan, kesedihan dan duka. Untuk itu sangat tidak tepat jika kita berpikir bahwa diri kita adalah orang yang paling malang di dunia. Bangkitlah dari kesedihan Anda, dan mulailah lihat ke sekeliling Anda. Berikan bantuan, nasihat dan penghiburan kepada orang lain yang juga memiliki kesedihan dan kemalangan. Dengan cara ini, Anda akan menyembuhkan kesedihan Anda.

Apel dan Tuhan



Beberapa tahun lalu sebuah grup salesman menghadiri sebuah konfrensi di Chicago. Mereka telah berjanji kepada istri masing-masing akan tiba di rumah pada hari Jumat malam untuk makan malam bersama. Hal ini membuat mereka terburu-buru mengejar pesawat mereka sambil membawa koper-kopernya. Namun saat menuju tempat boarding pass tanpa sengaja salah seorang salesman itu menyenggol sekotak apel yang dijajakan. Apel-apel itu berhamburan kemana-mana. Namun para salesman itu tetap bergegas mengejar pesawat mereka, karena jika tidak maka mereka akan terlambat.

Tapi satu orang diantara mereka berhenti. Dia berhenti sejenak dan mengambil nafas dalam-dalam, dia mencoba mendengarkan suara hatinya, dan ia merasakan belas kasihan pada gadis yang menjual apel-apel itu. Dia segera memberitahu teman-temannya untuk berangkat tanpa dirinya, dia meminta salah satu dari mereka untuk menghubungi istrinya bahwa ia akan terlambat pulang. Pria itu kemudian kembali ke terminal dimana apel-apel tadi berhamburan ke lantai.

Pria itu bersyukur telah membuat keputusan yang benar. Gadis penjual apel itu ternyata buta! Gadis itu menangis, dan rasa frustasi terlihat jelas diwajahnya. Dia mencoba meraba-raba mencari apel-apelnya. Ia berseru meminta pertolongan untuk mengumpulkan barang dagangannya, namun tidak seorang pun yang peduli.

Salesman itu berlutut memunguti apel itu bersama gadis itu, setelah mengumpulkannya, ia membantu menatanya kembali di meja. Saat ia melihat banyak diantara apel itu yang rusak, ia memisahkannya. Saat telah selesai, ia berkata kepada gadis itu, “Ini uang 40 dolar, tolong ambil ini untuk mengganti kerusakan yang terjadi. Apakah kamu baik-baik saja?”

Gadis itu menghapus air matanya.

Pria itu kemudian berkata, “Aku harap apa yang kami lakukan tidak merusak harimu sedemikian buruk.”

Ketika pria itu hendak pergi meninggalkan gadis buta itu, gadis itu memanggilnya kembali.

”Tuan..” Pria itu berbalik menatap gadis itu.

”Apakah engkau Tuhan?” tanya gadis itu.

Pria itu hanya tertegun dan tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Berlahan dia pergi kearah penjual tiket untuk pulang kerumahnya dengan pesawat selanjutnya. Namun pertanyaan gadis itu terus terdengar di telinganya, “Apakah engkau Tuhan?”

Kamis, 24 Maret 2011

Lomba Lari Masuk Surga

Karena banyak mahluk hidup yang ingin masuk ke surga, akhirnya Tuhan memutuskan memakai cara berlomba larisiapa yang menjadi pemenangnya boleh masuk ke surga?

Kebetulan manusia dan kura-kura dibagimenjadi satu kelompok untuk berlomba. Manusia dengan congkak melihat kura-kura yang gerakannya sangat lamban.

”Apakah engkau pantas berlomba dengan saya?” kata manusia.

Perlombaan baru dimulai, manusia sudah berlari sangat jauh, ketika memalingkan kepala melihat kebelakang, bayangan kura-kura saja tidak kelihatan.

Sudah hampir mencapai garis finish, manusia bermaksud berlari dengan kencang, pada saat itu garis merah tiba-tiba melambung dengan tinggi, berubah menjadi sebuah gunung yang tinggi, ketika manusia merangkak naik selangkah dia menjadi tersungkur jatuh selangkah, saat ini dia merasa sangat panik keringatnya bercucuran, tetapi dia tetap tidak dapat naik.

Diantara penonton ada yang berteriak :”lepaskan bebanmu.”

Manusia berpikir :”saya tidak membawa beban.” Dengan terkejut dia memandang kearah penonton.

“Lepaskan rasa takutmu!” Penonton berteriak lagi.

Manusia melepaskan rasa takutnya.

“Lepaskan rasa dendammu!” Penonton berteriak.

Manusia melepaskan rasa dendamnya.

“Lepaskan keinginanmu untuk menang!” Penonton berteriak lagi.

Manusia merasa sangsi, pada saat itu, kura-kura berhasil melewatinya, akhirnya kura-kura yang menjadi pemenang.

Manusia tidak bisa menerima kenyataan ini, akhirnya dia pergi mencari malaikat yang menjadi juri.

”Kura-kura hanya menggendong sebuah rumah, sedangkan engkau mempunyai keterikatan terhadap jabatan, ketenaran dan harta, bebanmu lebih berat daripada kura-kura, bagaimana bisa masuk ke surga?” kata Juri malaikat.

Selasa, 22 Maret 2011

Keistimewaan Seorang Ayah

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya, "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu berguman : "Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayahmenjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban Sang Bunda.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa
penasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "

"Kuberikan Keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demikeluarganya dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demimencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahuanak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia dan BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "

"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia dan Akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya." AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah.