Minggu, 26 Juli 2009

Walt Disney: Keajaiban Sebuah Impian



The Wonderful World of Disney merupakan gambaran seseorang yang telah berhasil mencapai segala sasaran cita-citanya. Kehidupan Walt Disney dapat diringkas dalam pedoman yang diikuti oleh semua orang kaya.


Barang siapa ingin suskes, harus bekerja berat, pantang menyerah, dan lebih mengikuti kegandrungan. Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya, Flora Call, adalah wanita Jerman, sedangkan ayahnya, Elias Disney, seorang keturunan Irlandia Kanada.


Namun ada satu gagasan yang selalu mengusik pikiran Walt Disney, gagasan bekerja sendiri terutama karena ia telah mendengar bahwa sebagian karyawan akan tidak diperlukan bila musim sibuk berlalu. Ia gembira dengan prospek itu karena dua hal.


Pertama, ia ingin berdiri sendiri, dan kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu yang baru dan orisinil, tidak hanya memenuhi keinginan bos dan para pelanggan. Disney, bersama dengan seorang teman, Ube Iwerks, mendirikan agen seni periklanannya yang pertama.


Pelanggannya yang pertama adalah suatu rangkaian restoran. Disney dan temannya berhasil membuat kesepakatan dengan restoran untuk membangun bengkel kerjanya di bangunan restoran baru itu tanpa membayar sedikit pun. Sebagai imbalan, mereka harus membuat poster-poster iklan untuk restoran itu.


Di samping bekerja untuk memenuhi kontrak ini, mereka bebas untuk mengerjakan proyek lain. Untuk menarik pelanggan, Walt merancang suatu rencana khusus. Ia akan pergi ke suatu toko atau perusahaan dan mencari tahu apakah mereka mempunyai suatu bagian seni. Orang yang memegang pimpinan mungkin menjawab bahwa bagian itu tidak diperlukan.


Lalu Walt akan menawarkan jasanya atas dasar freelance, hubungan lepas. Kalau perusahaan itu tidak mempunyai pekerjaan yang harus dikerjakannya, tidak apa-apa. Tetapi kapan pun ada pekerjaan semacam itu yang harus dikerjakan, Walt dan temannya siap memberikan jasanya.


Dalam waktu singkat, cara kerja semacam itu memungkinkan Walt dan temannya menabung cukup banyak uang yang tak mungkin dikumpulkannya andaikan mereka bekerja pada satu perusahaan saja. Bisnis ini tampak memberikan harapan besar, tetapi pada suatu hari Walt menemukan suatu iklan dalam koran yang menyatakan bahwa Kansas City Film Ad Company memerlukan seorang kartunis.


Ia menghadapi dilema: Apakah ia akan mempertahankan bisnisnya dengan Ube atau akan mencoba memenuhi impian sejak masa kanak-kanaknya untuk membuat animasi kartun. Sekali ia telah menguasai kemahiran baru, tak ada yang akan menghalangi dia memulai usahanya sendiri kembali. Pertimbangan ini mendorong dia memberatkan menerima pekerjaan itu.


Pada tahun 1920, Disney akhirnya memasuki dunia animasi kartun. Ia akan segera menciptakan sebuah nama bagi dirinya di bidang itu, dan tokoh-tokoh perannya akan menjadi populer di seluruh dunia. KC Film Ac Company memegang tanggung jawab atas segala aspek iklan film dan tak berapa lama menyadari kemampuan kartunis muda ini.


Tak lama sesudah mulai, Walt diberi tugas membuat poster seorang pria yang mengenakan topi menurut mode mutakhir. Walt menggambar poster itu, tetapi hidung orang itu digantikan dengan gambar bohlam! Ketika poster itu ditampilkan di layar, bos berseru: “akhirnya muncul sesuatu yang baru di tempat ini: Saya sudah bosan dengan wajah-wajah cantik ini” .


Keorisinilan dan visi Walt tentang barang-barang di sekelilingnya membuat beberapa teman dan atasan kurang senang. Mereka sebenarnya iri dan menganggap dia pengacau. Oleh sebab itu, mereka tidak mau membiarkan dia mencoba suatu teknik baru untuk menyempurnakan kartun-kartunnya.


Ia mempunyai gagasan cemerlang membuat beberapa lukisan dan seluloid, lalu memotretnya dan menumpuknya dan akhirnya memfilmkannya. Pimpinan tidak mau mendengar hal semacam itu. Mereka merasa bahwa cara kerja mereka yang lama sudah cukup memberikan hasil sampai saat itu. Mereka tidak melihat alasan untuk mengubah teknik-teknik mereka, karena dengan cara itu pun para pelanggan sudah puas.


Walt Disney tahu bahwa dia benar. Setelah berbulan-bulan membujuk bosnya, Walt akhirnya diperbolehkan membawa pulang salah satu kamera perusahaan untuk melakukan beberapa percobaan. Sejak saat itu, Walt Disney tidak pernah lagi berpaling ke belakang.


Di sebuah garasi kosong yang sudah dirombak jadi studio, ia mulai membuat film-film animasi pendek dengan menggunakan teknik hasil rekaannya. Ia kemudian memperlihatkan hasilnya kepada seorang pemimpin bisokop terkenal. Orang itu sangat terkesan. Sketsa-sketsa dan teknik film Walt sangat berbeda dengan yang sudah-sudah.
Film kartunnya yang pertama segera diputar di bioskop-bioskop. Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan untuk menggantikan iklan-iklan agar penonton terus menikmati apa yang muncul di layar selama selang waktu. Walt menyebut film-film itu “Laugh-O-Grams”.


Film-film kartun Walt disenangi penonton dan sejak itu di Kansas City Walt Disney tidak lagi diejek sebagai si orang muda eksentrik, tetapi disegani. Gajinya naik. Dalam waktu singkat Disney menjadi orang terkenal di kota itu. Ia mengembalikan kamera yang dipinjamnya dan membeli kamera sendiri dengan uang simpanannya.


Film-film kartun menjadi semakin populer. Walt Disney menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk usaha kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal awal sebesar $15.000. Ia mempekerjakan beberapa magang dan seorang salesman untuk mempromosikan Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk mandiri menjadi kenyataan pada waktu ia baru berumur 20 tahun.


Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC Film untuk bekerja sendiri sepenuhnya. Tetapi sukses tidak terjadi dengan sendirinya. Biaya produksi tinggi dan sikap perfeksionis Walt Disney (yang membuat dia menanamkan kembali semua uang hasilnya untuk memperbaiki hasilnya), disamping pasaran yang sangat terbatas, segera mengakibatkan kebangkrutan.


Ini merupakan masa suram dalam hidupnya; ia telah beranggapan bahwa masa sulitnya akhirnya berlalu. Ia tidak beruang sedikitpun dan terpaksa tinggal di bengkel dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil, satu-satunya perabot yang dia miliki. Lebih jelek lagi, sekali seminggu ia harus pergi ke stasiun kereta api untuk mandi.


Akhirnya ia berhasil mendapatkan kontrak pembuatan kartun animasi untuk mendidik anak-anak pentingnya menyikat gigi. Pada suatu malam, dokter gigi yang memesan kartun ini datang menemuinya dan mengajak dia ke kantornya. :”Tidak bisa”, jawab Disney. “Mengapa?”. tanya dokter itu. “Karena saya tidak punya sepatu. Satu-satunya sepatuku ada di tempat tukang sepatu untuk di reparasi, dan saya tidak punya uang untuk mengambilnya”.


Walaupun menghadapi keadaan yang serba menyusahkan. Walt Disney tidak putus asa. Ada sebuah gagasan di otaknya. Pada suatu malam bulan Juli 1923, dengan membawa semua uang di dalam saku baju setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-abu, pemuda kurus kering ini naik kereta api menuju Hollywood. Ia bertekad kuat untuk menjadi orang penting dalam dunia perfilman.


Ketika tiba di Hollywood, Walt Disney hanyalah satu di antara banyak orang yang mengharapkan mewujudkan cita-citanya. Kakaknya Ray telah tinggal di California beberapa waktu lamanya, dan ia dengan senang hati mengundang adiknya tinggal di rumahnya. Walt mulai mengunjungi studio-studio film satu per satu. Ia bersedia bekerja apa saja asal ada hubunganya dengan berfilman.


Untuk maju dalam suatu bidang keahlian khusus, orang harus masuk ke dalamnya apa pun pengorbanannya. Disney segera menyadari betapa sulitnya masuk ke studio-studio film Hollywood. Banyak orang lain sebelum dia telah melamar kerja, tetapi ditolak. Walt Disney tidak menjadi patah semangat karenanya. Kalau ada orang lain yang berhasil masuk, mengapa ia tidak.


Di matanya, ada dua macam orang: Mereka yang merasa kalah dan terlantar bila mereka tak dapat menemukan pekerjaan dan mereka yang dapat mencari penghasilan dengan cara apa pun dalam masa sulit. Disney selalu berusaha keras agar termasuk dalam golongan kedua. Pengalaman mengajar dia bahwa orang harus sepenuhnya mengandalkan diri sendiri.


Ia kembali ke papan gambar dengan kemauan keras untuk mencari tempat bagi dirinya. Ia menggambar film-film komik dengan maksud dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman yang sudah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams. Ada seorang pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik sehingga ia membeli berseri-seri film komik.


Ia bahkan memesan rangkaian cerita Alice in Wonderland yang telah mulai dibuat oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan uang $1.500. Jumlah sebesar itu jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Rangkaian seri Alice in Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga tahun. Dengan hasil penjualannya Walt Disney bisa membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri.


Sesudah film-film Alice in Wonderland, Walt ingin menciptakan sesuatu yang baru dan yang benar-benar orisinil. Maka lahirlah makhluk kecil cerdik yang disebutnya “Mickey Mouse”, nama yang diberikan oleh istri Disney, Lillian Bounds. Mickey Mouse dengan cepat menjadi bintang tenar di seluruh dunia, dan bahkan lebih terkenal daripada banyak bintang Hollywood.


Walaupun demikian, pada mulanya para produser menyambut kedatangan Mickey dengan kurang bersemangat. Kira-kira pada waktu itu, film berbicara mulai muncul dan orang mulai memboikot film bisu. Disney pun bereaksi. Dengan kelompok pembantunya, ia memperkenalkan suatu metode baru untuk mensikronkan suara dan animasi.
Walt terus mencari teknik-teknik baru untuk memperbaiki kemahirannya. Ia menerapkan pula proses: “teknikolor” yang baru. Dengan teknik baru ini ia tidak perlu lagi menggunakan kombinasi dua warna. Dalam film Bambi, ia menggunakan 46 rona warna hijau untuk hutannya. Kartun berwarnanya yang pertama, Silly Symphony, membuat para penggemar film kegirangan.


Disney makin menyadari bahwa kalau ia mau terus berkarya dengan skala yang lebih besar, ia harus membangun suatu kelompok berotak cerdas, artinya ia harus mengelilingi dirinya dengan asisten-asisten orang pintar yang mampu menawarkan produk bermutu. Untuk memantapkan diri, kami tahu bahwa kami harus melatih sendiri para asisten.


Disney merasa bahwa para kartunis yang bekerja padanya terlalu sering menggunakan cara-cara tipu daya kuno. Ia tahu bahwa satu-satunya cara mengubah keadaan ini adalah dengan mengadakan kursus-kursus latihan bagi mereka. Tujuannya sederhana: memperbaiki mutu lukisan dan teknik animasi.


Ketika perusahaannya terus bertambah besar, ia memutuskan pada tahun 1930 untuk mendirikan sekolahnya sendiri, tempat ia akan mengajarkan segala teknik animasi kartun kepada calon-calon kartunis. Sekolah itu segera mulai tampak seperti kebun binatang.


Soalnya, untuk membuat tokoh-tokoh kartunnya lebih realistic Disney telah mengubah ruang kelasnya menjadi laboratorium biologi kehidupan nyata dengan berbagai binatang yang diamati oleh para siswa dalam aneka perilaku dan sikapnya selagi tidur, jaga, makan, dan lain-lain.


Pengamatan ini akan membantu dia pula untuk membuat film-film dokumenter tentang keajaiban alam pada waktu yang akan datang. Pada tahun 1938, Disney memperkenalkan film animasi panjang tajuk karangannya yang pertama, Snow white. Untuk membuat film ini ia membutuhkan waktu dua tahun penuh kerja keras. Film tersebut merupakan salah satu karya besarnya.


Tidak lama sesudah itu, ia membangun studio film modern di Burbank, California. Di tempat itu ia akan mempekerjakan sebanyak 1.500 orang. Sampai di situ ia tampaknya telah mencapai apa yang diimpikannya. Setahap demi tahap ia menjadi apa yang diinginkannya dahulu.


Saya hanya bekerja dengan baik kalau ada hambatan yang harus kuatasi. Saya khawatir bila segala sesuatu berjalan dengan terlalu lancar karena saya takut terjadinya perubahan mendadak dalam situasi ini. Setelah Perang Duinia II, Ray dan Walt Disney menerima beberapa kontrak dari ketentaraan untuk membuat film dokumenter dan poster perang.


Begitu perang selesai, bisnis makin sibuk bagi Disney Studios, dan Walt semakin mencurahkan perhatiannya pada keahlian seninya. Ia sering bekerja sampai larut malam. Konon, ia sering membongkar-bongkar keranjang sampah kertasnya untuk melihat isinya.


Pada keesokan harinya ia akan menyuruh aistennya untuk meneliti apa yang ditemukannya; katanya, potongan-potongan kertas ini sering kali mengandung gagasan besar. Pada masa itulah Walt Disney menciptakan kebanyakan film besarnya, antara lain Cinderella, Peter Pan dan Bambi.


Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt Disney-Disneyland mulai berkembang. Pada waktu itu, semua temannya, terutama bankir-bankirnya, menyatakan bahwa proyek ini gila-gilaan. Sekali lagi, Disney akan menunjukkan bahwa impian manusia dapat menjadi kenyataan.


Gagasan menciptakan Disneyland muncul, ketika ia berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman wisata sangat luas tempat anak-anak dapat bertemu dengan tokoh kartun yang mereka sayangi.


Ketika Walt Disney akhirnya memutuskan untuk proyek tersebut, tidak ada seorang pun atau apa pun dapat mengubah keputusannya. Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim, California, pada tahun 1955. Hari itu hari besar bagi Walt Disney.


Ia berkata: Andaikata saya mendengarkan saya sendiri, tamanku ini tidak akan selesai. Inilah, akhirnya, sesuatu yang dapat saya sempurnakan terus-menerus. Pada tahun 1985, Disneyland menyambut pengunjungnya yang ke-250 juta.


Ketika Walt Disney meninggal pada tahun 1966, bioskop kehilangan salah seorang penciptanya yang paling besar. Dua prinsip penting telah memotivasi seluruh hidupnya: melakukan apa yang dia nikmati dan percaya akan gagasan-gagasannya.


Tanpa prinsip-prinsip ini, ia tak akan pernah menjadi Walt Disney yang besar: penerima 900 tanda kehormatan, 32 Oscar, lima Emmy, dan lima doktor honoris causa, perintis sejarah animasi dan salah seorang manusia terkaya di dunia. Ia telah mewujudkan impian-impiannya jauh melebihi harapannya yang paling muluk.

Jumat, 17 Juli 2009

Rudy Hartono: Maestro Bulutangkis Indonesia


Rudy Hartono adalah anak ketiga dari 9 bersaudara yang lahir dari pasangan Zulkarnain Kurniawan. Orang tua Rudy tinggal di Jalan Kaliasin 49 (sekarang Jalan Basuki Rahmat), Surabaya, Jawa Timur dan bekerja sebagai penjahit pakaian pria. Selain itu orang tua Rudy juga mempunyai usaha pemrosesan susu sapi di Wonokromo, Jawa Timur.

Seperti anak-anak seumuran lainnya, Rudy kecil juga tertarik dengan berbagai macam olahraga sejak SD, terutama atletik dan renang. Pada masa SMP dia juga berkecimpung di olahraga bola voli dan pada masa SMA dia juga adalah pemain sepakbola yang handal. Tapi dari semua olahraga yang dia ikuti, keinginan terbesarnya akhirnya hanya jatuh pada permainan bulutangkis. Pada usia 9 tahun, Rudy kecil sudah menunjukkan bakatnya di bulutangkis. Tetapi ayahnya baru menyadarinya ketika Rudi sudah berumur 11 tahun. Sebelum itu Rudy hanya berlatih di jalan raya aspal di depan kantor PLN di Surabaya, yang sebelumnya dikenal dengan Jalan Gemblongan - ditulis oleh Rudy Hartono dalam bukunya Rajawali Dengan Jurus Padi (1986). Rudy berlatih hanya pada hari Minggu, dari pagi hari hingga pukul 10 malam. Setelah merasa cukup, Rudy memutuskan utuk mengikuti kompetisi-kompetisi kecil yang ada di sekitar Surabaya yang pada masa itu biasanya hanya diterangi oleh sinar lampu petromax.

Setelah ayahnya menyadari bakat anaknya, maka Rudy kecil mulai dilatih secara sistematik pada Asosiasi Bulutangkis Oke dengan pola latihan yang telah ditentukan oleh ayahnya. Sekedar informasi, ayah Rudy juga pernah menjadi pemain bulutangkis di masa mudanya. Zulkarnain pernah bermain di kompetisi kelas utama di Surabaya. Zulkarnain pertama kalinya bermain untuk Asosiasi Bulutangkis Oke yang dia dirikan sendiri pada tahun 1951. Di asosiasi ini ayah Rudy juga melatih para pemain muda. Program kepelatihannya ditekankan pada empat hal utama yaitu: kecepatan, pengaturan nafas yang baik, konsistensi permainan dan sifat agresif dalam menjemput target. Tidak mengherankan banyak program kepelatihannya lebih menekankan pada sisi atletik, seperti lari jarak panjang dan pendek dan juga latihan melompat (high jump).

Ketika Rudy mulai berlatih di Asosiasi yang dimiliki ayah pada saat itulah Rudy merasakan latihan profesional yang sesungguhnya. Pada saat itu asosiasi tempat ayah Rudy melatih hanya mempunyai ruangan latihan di gudang gerbong kereta api di PJKA Karangmenjangan. Dengan kondisi seperti itu Rudy tetap berlatih dengan bersemangat bahkan dia merasa bahwa tempat latihan ayahnya jauh lebih baik dari tempat latihan sebelumnya karena ruangan gedung telah memakai cahaya lampu listrik sehingga dia bisa tetap berlatih dengan maksimal sampai malam hari. Selain itu lapangan yang disediakan juga lebih baik dibanding sebelumnya dan juga ada kantin yang berada di samping gedung latihan.

Setelah beberapa lama bergabung dengan grup ayahnya, akhirnya Rudy memutuskan untuk pindah ke grup bulutangkis yang lebih besar yaitu Grup Rajawali, grup yang telah melahirkan banyak pemain bulutangkis dunia. Pada awal dia bergabung dengan grup ini, Rudy merasa sudah menemukan grup terbaik untuk mengembangkan bakat bulutangkisnya. Akan tetapi setelah berdiskusi dengan ayahnya, Rudy mengakui bahwa jika dia ingin karirnya di bulutangkis meningkat maka dia harus pindah ke tempat latihan yang lebih baik, oleh sebab itu Rudy memutuskan untuk pindah pada Pusat Pelatihan Thomas Cup pada akhir tahun 1965. Tak lama setelah itu, penampilan Rudy semakin membaik. Bahkan dia turut ambil bagian dalam memenangkan Thomas Cup untuk Indonesia pada tahun 1967. Pada umur 18 tahun, untuk pertama kalinya Rudy memenangkan titel Juara All England dengan mengalahkan Tan Aik Huang dari Malaysia dengan hasil akhir 15-12 dan 15-9. Setelah itu dia terus memenangkan titel ini sampai dengan tahun 1974.

Daftar prestasi pada kejuaraan All England: 1968: Menang - mengalahkan Tan Aik Huang, (Malaysia) 1969: Menang - mengalahkan Darmadi (Indonesia) 1970: Menang - mengalahkan Svend Pri (Denmark) 1971: Menang - mengalahkan Muljadi (Indonesia) 1972: Menang - mengalahkan Svend Pri (Denmark) 1973: Menang - mengalahkan Christian Hadinata (Indonesia) 1974: Menang - mengalahkan Punch Gunalan (Malaysia) 1975: Kalah - dikalahkan Svend Pri (Denmark) 1976: Menang - mengalahkan Liem Swie King (Indonesia) 1977: - Tidak ikut 1978: Kalah - dikalahkan Liem Swie King (Indonesia)

Presenter Terpopuler: Oprah Winfrey


Bermodal keberanian “Menjadi Diri Sendiri”, Oprah menjadi presenter paling populer di Amerika dan menjadi wanita selebritis terkaya versi majalah Forbes, dengan kekayaan lebih dari US $ 1 Milyar. Copy acara “The Oprah Winfrey Show” telah diputar di hampir seluruh penjuru bumi ini.

Tahukah sahabat? Lahir di Mississisipi dari pasangan Afro-Amerika dengan nama Oprah Gail Winfrey. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur, sedang ibunya seorang pembantu rumah tangga. Karena keduanya berpisah maka Oprah kecil pun diasuh oleh neneknya di dilingkungan yang kumuh dan sangat miskin. Luarbiasanya, di usia 3 tahun Oprah telah dapat membaca Injil dengan keras. “Membaca adalah gerai untuk mengenal dunia” katanya dalam suatu wawancaranya.

Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan. Setelah kejadian itu, Oprah lari ke rumah ayahnya di Nashville. Ayahnya mendidik dengan sangat keras dan disiplin tinggi. Dia diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Walaupun tertekan berat, namun kelak disadari bahwa didikan keras inilah yang menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan berdisiplin tinggi.

Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA membawanya terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih. Beasiswa pun di dapat saat memasuki jenjang perguruan tinggi. Oprah pernah memenangkan kontes kecantikan, dan saat itulah pertama kali dia menjadi sorotan publik. Karirnya dimulai sebagai penyiar radio lokal saat di bangku SMA. Karir di dunia TV di bangun diusia 19 tahun. Dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita stasiun TV lokal tersebut.

Oprah memulai talkshow TVnya dalam acara People Are Talking. Dan keputusannya untuk pindah ke Chicagolah yang akhirnya membawa Oprah ke puncak karirnya. The Oprah Winfrey Show menjadi acara talkshow dengan rating tertinggi berskala nasional yang pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Sungguh luar biasa! Latar belakang kehidupannya yang miskin, rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya membantu sesama. Tayangan acaranya di telivisi selalu sarat dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan.

Oprah sadar, bila dia bisa mengajak seluruh pemirsa telivisi, maka akan dengan mudah mewujudkan segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas. Oprah juga dikenal dengan kedermawanannya. Berbagai yayasan telah disantuni antara lain rumah sakit dan lembaga riset penderita AIDs, berbagai sekolah, penderita ketergantungan, penderita cacat dan banyak lagi. Dan yang terakhir, pada 2 januari 2007 lalu, Oprah menghadiri peresmian sekolah khusus anak-anak perempuan di kota Henley-on-Klip, di luar Johannesburg, Afrika selatan, yang didirikannya bersama dengan pemirsa acara televisinya.

Oprah menyisihkan 20 juta pounsterling ( 1 pons kira2 Rp. 17.000,-) atau sekitar 340 milyiar rupiah dari kekayaannya. “Dengan memberi pendidikan yang baik bagi anak-anak perempuan ini, kita akan memulai mengubah bangsa ini” ujarnya berharap. Kisah Oprah Winfrey ialah kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib. Dia berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Dia punya mental baja dan mampu mengubah nasib, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses yang punya karakter. Semangat perjuangannya pantas kita teladani!

Rabu, 15 Juli 2009

Di Balik Kesuksesan Tukul Arwana


"Saya ini seperti pisau yang jelek tapi diasah terus sehingga bisa jadi tajam,"sebut sesosok pria yang kini enam hari sekali menjumpai pemirsa di stasiun Trans7 melalui program Empat Mata. Mudah ditebak, sosok itu adalah Tukul Arwana. Banyolan yang khas, tepuk tangan ala monyet, bahasa inggris yang kacau, kepolosan dan penampilan konyol yang menjadi trade mark-nya, mampu mengantarkan pria bernama asli Tukul Riyanto ini mencapai puncak keemasannya.

Tukul kini boleh jadi telah menjadi semacam ikon atau simbol orang desa yang mampu 'menaklukkan' kota . Pengakuannya sebagai orang kelahiran desa, dengan tingkah laku ! yang kampungan, slapstik, seakan menjadi simbolisasi kesuksesan yang benar-benar dimulai dari bawah. Maka, tak heran, ia dianggap mampu menjadi representasi kebanyakan orang yang ingin sukses. Inilah yang membuat banyak orang mau antri untuk datang ke acaranya, selain tentu untuk menikmati banyolan-banyolannya.

Perjuangan kelahiran Semarang 16 Oktober 1963 ini memang sangat panjang dan berliku. Untuk mendapatkan kesuksesan seperti saat ini, Tukul harus berjuang dari panggung ke panggung. Menurut pria yang sudah suka melawak di panggung 17 Agustusan sejak kecil ini, proses adalah bagian terpenting dalam hidupnya. "Saya sudah kenyang diremehkan, dicaci, dan dicibir. Saya jalan dari satu kampung ke kampung yang lain, dari satu panggung ke panggung yang lain. Dan inilah yang sekarang saya terima," kata bapak satu anak yang sering menggambarkan dirinya sebagai hasil dari kristalisasi keringat itu.

Menurut mantan sopir omprengan, kru shooting video, sopir pribadi, dan penyiar radio ini, kunci sukses yang utama pada dirinya adalah menikmati kelemahan dalam diri, dan mengubahnya menjadi berkah. "Makanya saya nikmati saja diolok-olok, dijelek-jelekkan, wong malah itu yang menghidupi saya sekarang." Selain itu, Tukul juga menyebut sejumlah nama, selain istrinya, yang turut memberi andil pada suksesnya. Beberapa di antaranya yaitu Joko Dewo dan Tony Rastafara yang pertama kali mengajaknya melawak ke Jakarta. Ia juga menyebut Radio Humor SK dan kelompok lawak Srimulat sebagai prosesnya memperkaya materi lawakan. "Saya bisa mencapai ini semua berkat bantuan banyak orang juga," ujar pria yang kini sering mengundang beberapa orang yang dianggap berjasa pada karirnya, untuk ikut tampil di Empat Mata.

Kini, boleh jadi Tukul telah jadi pelawak paling mahal di Indonesia. Konon, tarifnya sekali manggung mencapai Rp30 juta. Padahal, untuk acara Empat Mata, ia sudah mengantongi kontrak hingga 260 episode. Jika ditotal, plus honor jadi bintang iklan beberapa produk, pendapatannya per tahun miliaran rupiah. Sebuah motor Harley Davidson kini juga menjadi simbol kesuksesan yang sudah diraihnya. Rumahnya pun ada beberapa, sebagian dikontrakkan untuk menambah pundi-pundi simpanan masa tuanya. Bersama mantan majikannya, ia juga berencana untuk membuka restoran.

Namun, mendapat kelimpahan rejeki demikian banyak, Tukul tak melupakan asalnya. Karena itu, demi membantu rekan-rekan sesama pelawak yang belum sukses, ia membelikan beberapa motor untuk dijadikan sarana ojek bagi rekannya. Selain itu, ia menyediakan satu rumah khusus untuk dijadikan tumpangan rekannya selama di Jakarta. Rumah yang dinamai Posko Ojo Lali itu juga dijadikan ajang tukar pikiran dan meramu ide kreatif lawakan. Selain itu, saat ini ia juga ingin merealisasikan sebuah program acara untuk mengakomodasi teman-teman pelawak yang belum berhasil. "Banyak pelawak yang potensial, namun belum terangkat. Saya yang sedang di puncak ingin mereka juga bisa berhasil," harap Tukul.

Perjuangan Tukul dari nol adalah sebuah gambaran ketekunan dan keuletan yang perlu kita contoh. Keyakinannya yang kuat untuk menjadi pelawak terkenal, ditambah kemauannya belajar banyak hal, telah menjadikannya sebagai ikon orang desa yang bisa menaklukkan kota. Perhatiannya kepada sesama rekan pelawak yang belum sukses juga patut diteladani. Dengan begitu, apapun bentuk kesuksesan yang kita raih, bisa lebih bermakna bagi sesama.

Selasa, 14 Juli 2009

Kaka: I Belong to Jesus

Lahir di Brasilia tahun 1982 dengan nama Ricardo Izecson dos Santos Leite, Kaka lahir dari sebuah keluarga penginjil yang kaya raya. Namun hal itu tidak membuat ia menjadi sombong dengan mengandalkan kekayaan keluarganya, ataupun mengikuti jalan hidup keluarganya dengan menjadi penginjil. Kaka punya jalannya sendiri dan caranya sendiri.


Sejak kecil ia sangat menyukai sepakbola, bahkan dalam usia remaja ia menjadi pemain yang cukup terkenal didaerahnya dengan bermain sebagai pemain cadangan di klub San Paulo.Namun pada usia 18 tahun sebuah bencana terjadi, ia mengalami cidera punggung yang serius saat sedang berenang. Dokter mengatakan ia tidak bisa bermain sepakbola lagi, bahkan kemungkinan besar akan lumpuh akbibat cidera itu. Tidak ada tindakan operasi atau terapi yang bisa menyelamatkannya.


Hidup Kaka hancur berantakan saat itu, kecintaannya pada sepakbola demikian besar, kini semua harus berakhir, bahkan sisa hidupnya harus diisi dengan menjalani kelumpuhannya.Namun Kaka tahu kemana ia harus minta tolong saat dokter sudah angkat tangan. Kaka bergumul dengan Tuhan, tak putus-putusnya ia berdoa memohon kesembuhannya. Ia bernazar pada Tuhan, bila ia sembuh dan dapat bermain sepakbola lagi, ia akan mempersembahkan seluruh prestasinya itu pada Tuhan Yesus.


Keajaiban pun terjadi, setahun setelah kecelakaannya itu tepatnya tahun 2001, Tuhan menyembuhkannya, ia sembuh total dari sakitnya. Bahkan ia dapat merumput bermain sepakbola lagi. Tuhan juga memberikan hadiah bonus, ia tidak lagi menjadi pemain cadangan melainkan menjadi pemain utama dan andalan dalam klubnya.Tuhan membuat permainan Kaka menjadi begitu hebat sehingga manager tim nasional Brazil terpikat akan permainannya, dan memanggil Kaka untuk mengenakan baju kebesaran tim Brazil, emas dan hijau, dipercaya untuk bertarung di piala dunia 2002.


Dari sekian banyak bakat baru bersinar di Brazil, ia hanyalah seorang pemain muda yang belum setahun membela klubnya, namun sudah dipanggil masuk tim nasional. Bagi Kaka itu adalah keajaiban dan anugerah yang besar baginya.Walaupun dia hanya jadi pemain cadangan dan duduk dipinggir lapangan menonton pertandingan para seniornya di piala dunia, namun Kaka sudah sangat senang dapat ikut serta dalam kompetisi sebesar piala dunia.


Kaka tidak menyadari Tuhan sedang menyediakan keajaiban lainnya bagi dia.Beberapa pertandingan berjalan begitu keras bagi Brazil, sehingga beberapa pemain bintang harus disimpan karena cidera. Datanglah kesempatan bagi Kaka untuk turun membela timnya. Dibawah pembelaannya Brazilpun menang, peristiwa legendaris yang menggemparkan dunia itupun terjadi, Kaka mengangkat seragam-nya dan di baliknya ada sebuah tulisan yang menggegerkan, kaos putih itu bertuliskan "I Love Jesus".


Itu terus dilakukannya setiap kali teman-temannya merayakan gol. Dan akhirnya Brazil-pun memenangkan Piala Dunia 2002, setelah menaklukan Jerman di final dengan skor 2-0. Dalam parade kemenangan dinegaranya sendiri, kaos kesayangan yang bertuliskan 'I love Jesus' itu tidak pernah dilepasnya. Hal itu menginspirasi banyak pemain Brazil (bahkan pemain negara lain) melakukan hal yang sama.Saat diwawancara oleh stasiun TV dan ditanya mengapa ia melakukan hal itu, ia berkata, "Saya ingin memperlihatkan dengan hidup dan kerja saya, apa yang telah Tuhan lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apa yang Tuhan bisa lakukan dalam kehidupan mereka."


Permainannya yang cantik di Piala Dunia tidak luput dari perhatian sebuah klub raksasa di Italia, AC Milan. Tidak lama kemudian mereka meminta Kaka masuk dalam timnya sebagai pemain utama. Kaka-pun pindah bergabung dengan AC Milan, masuk dalam liga Italia yang keras dan penuh bintang. Namun dalam musim pertamanya di Liga Italia seri A, ia langsung menyumbangkan gelar juara scudetto bagi AC Milan.Dalam waktu singkat Kaka menjadi bintang dan pujaan banyak orang khususnya wanita, kegantengannya yang seperti seorang bintang film membuat ia selalu dikejar-kejar fans wanita, dimanapun ia berada akan selalu ada jeritan gadis-gadis muda yang mengaguminya.Namun cinta dan kesetiannya hanya pada Caroline Celico, kekasihnya yang jauh di Brazil.


Walaupun kehidupan pemain sepakbola selalu dikeliling wanita-wanita cantik super model, atau pesta-pesta kemenangan, Kaka selalu menghindari semuanya itu. Ia bahkan tidak mau membawa Caroline tinggal dengannya di Italia sebelum pernikahan, seperti yang dilakukan para pemain bola di liga-liga besar.Tahun 2005, Kaka meminang Caroline, dalam sebuah upacara perkawinan yang sangat sederhana, sangat berbeda dengan pernikahan selebritis lain yang super mewah. Dalam jumpa pers ia menyatakan bahwa ia masih perjaka dan Caroline masih perawan."Itu adalah periode yang penting, sebuah ujian untuk cinta kami berdua. Saya seorang pria normal dan pasti tergoda untuk melakukan hubungan sebelum pernikahan, tapi saya bisa melewatinya. Malam pertama kami juga ditandai darah keperawanan, sebagai tanda cinta suci kami."


Walaupun sebuah isu pindah agama sempat menerpanya di akhir tahun 2006, namun Kaka membuktikan pada mata dunia, bahwa ia adalah murid Kristus sejati dalam final liga Champion Mei 2007. Menjadi pahlawan kemenangan melawan Liverpool, Kaka langsung merayakan golnya dengan membuka kaosnyadan menunjukan tulisan "I belong to Jesus" kemudian berlutut berdoa bersyukur ditengah lapangan. Teman-temannya yang lain turut merayakannya, tapi mereka mengerti dan tidak mengganggu Kaka yang sedang berdoa.


Peristiwa ini ditonton jutaan pemirsa yang menyaksikan final Liga Champion 2007.Bagi Kaka beserta seluruh pemain dan pendukung AC Milan, kemenangan ini merupakan mujizat. Tidak ada yang menyangka AC Milan akan menang, ditengah kepungan 3 raksasa Inggris yang diunggulkan yaitu Manchester United, Chelsea dan Liverpool.Kaka menjadi Top Skorer dalam Liga Champion, pertarungan liga paling bergengsi dan tertinggi diseluruh dunia. Membuatnya dinobatkan sebagai raja oleh para media Italia, dan pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik didunia. Klub-klub kaya seperti Real Madrid diberitakan telah mengajukan penawaran sebesar 100 juta euro (1 trilyun rupiah lebih) jauh memecahkan rekor pemain termahal saat ini.Do you belong to Jesus???"Segala Perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" [Filipi 4:13]

Minggu, 12 Juli 2009

Michael Schumacher

Michael Schumacher adalah seorang pembalap sejati di F1. Dia telah menjadi juara dunia 7 kali, 2 kali bersama Benetton dan 5 kali bersama Ferrari. Menurut website resmi Formula satu, dia adalah “pembalap terhebat yang pernah ada saat ini”. Dia juga satu-satunya pembalap Jerman yang menjadi juara dunia F1 serta berperan besar dalam mempopulerkan F1 di Jerman. Pada survey yang dilakukan oleh FIA tahun 2006, dia terpilih sebagai pembalap paling populer dan memiliki fans paling banyak.

Setelah sesi balapan tahun 2006, dia memutuskan untuk pensiun dan saat ini dia menjadi penasehat dan sesekali menjadi test driver untuk Ferrari. Selain itu dia juga menjadi duta UNESCO dan menjadi pembicara di berbagai seminar tentang keamanan berkendara. Seluruh hidupnya saat ini dicurahkan dalam berbagai usaha kemanusiaan dan telah mendonasikan puluhan juta dolar untuk kegiatan sosial.

Setelah 2 kali menjadi juara dunia bersama Benetton, pada tahun 1996 Michael Schumacher hengkang ke Ferrari dan bersama Ferrari ini pula pada tahun 2000 – 2004 dia berhasil meraih 5 juara dunia. Di ajang F1 dia memegang banyak rekor yaitu menjadi juara dunia paling banyak, lap tercepat, serta pole position terbanyak. Di seluruh musim balapan yang diikutinya, dia satu-satunya pembalap F1 yang berhasil meraih podium paling banyak, terutama pada tahun 2002.

Michael Schumacher adalah anak dari pasangan Rolf Schumacher, seorang tukang batu (bricklayer), dan Elisabeth. Dia lahir pada tanggal 3 Januari 1969 di Hürth-Hermülheim, Germany. Sejak masih balita Schumacher sudah menyukai hal-hal yang berkaitan dengan mobil (gokart) dan balapan. Pada usia 4 tahun, ayahnya memodifikasi gokartnya dengan menambahkan mesin sepeda motor. Ayahnya juga yang mendaftarkan dia dalam club gokart di Kerpen-Horrem dan menjadi anggota termuda saat itu. Agar anaknya bisa bersaing dalam lomba, ayahnya segera mereparasi gokartnya dengan komponen-komponen bekas dan pada usia 6 tahun dia untuk pertama kalinya meraih kemenangan di kejuaraan tersebut. Untuk lebih mensupport anaknya dalam lomba, Rolf Schumacher mengambil kerja sampingan di sirkuit yaitu menyewakan dan mereparasi gokart sementara istrinya bekerja di kantin sirkuit. Ketika Shumacher memerlukan sebuah mesin gokart baru seharga 800 DM (400 €) penghasilan orang tuanya tidak lagi mencukupi, tetapi atas dukungan dari para pengusaha setempat dia masih bisa melanjutkan mengikuti berbagai perlombaan.

Namun Schumacher saat itu belum bisa menjadi pembalap gokart profesional, karena usianya yang masih di bawah 14 tahun. Peraturan di Jerman seseorang pembalap gokart baru bisa memperoleh SIM gokart minimal pada usia 14 tahun. Karena hasrat membalapnya yang menggebu Schumacher mengambil SIM-nya di Luxembourg dan meraihnya pada tahun 1981 (di usia 12 tahun). Tahun 1983 dia baru memperoleh SIM Jerman dan setelah itu dia memenangi berbagai perlombaan gokart yunior di Jerman dan Eropa. Di tahun 1985 dia bergabung dengan dealer Eurokart Adolf Neubert dan sekitar tahun 1987 dia baru berhasil meraih juara gokart Jerman dan Eropa, dimana pada saat itu pula dia memutuskan mundur dari sekolahnya dan mulai bekerja sebagai mekanik. Di tahun 1988 dia mencoba untuk mengikuti single-seat car racing yaitu pada seri lomba German Formula Ford and Formula König, yang menjuarainya tidak lama kemudian.

Debutnya di Formula 3 terjadi pada tahun 1989, saat dia menandatangani kontrak dengan tim Formula 3 Willi Weber’s WTS. Setelah itu, dengan dana dari Weber, dia mengikuti seri Formula 3 Jerman dan meraih juara pada tahun 1990. Menjelang berakhirnya kompetisi tahun 1990, semasa masih dengan rival terberatnya Heinz-Harald Frentzen and Karl Wendlinger di Formula 3, dia mengikuti program balapan Mercedes yunior dalam World Sports-Prototype Championship. Keputusan ini tidak lazim bagi seorang pembalap muda seperti Schumacher karena kebanyakan pembalap menjadikan Formula 3 sebagai awal untuk untuk bisa berlomba di F1. Meskipun demikian, Weber menyarankan dia untuk menjelaskan keputusannya itu pada konferensi pers dan berusaha sekuat tenaga membalap jarak jauh (long distance races) tersebut untuk menopang karirnya.

Pada ajang perlombaan tersebut Schumacher memperoleh keberuntungan untuk pertama kalinya dengan Sauber-Mercedes C11 di Autódromo Hermanos Rodríguez, dimana pada sesi final dia berada di urutan ke 5. Di tahun 1991 dalam World Sportscar Championship season dia juga berhasil meraih kemenangan di urutan ke 9 pada sesi final balapan di Autopolis Jepang dengan mengendarai Sauber-Mercedes- Benz C291. Di tahun itu pula dia mengikuti kompetisi Formula 3 di Japanese Formula 3000 Championship dan finis di urutan ke 2.

Debut pertama Schumacher di F1 bersama Bennetton

Schumacher memulai debutnya di F1 dengan tim Jordan-Ford pada tahun 1991 pula yaitu ketika dia mengikuti lomba grand prix Belgia, dengan nomor mobil 32, menggantikan Bertrand Gachot. Padahal waktu itu dia masih dikontrak sebagai pembalap Mercedes, dan untuk debut pertamanya itulah Mercedes terpaksa harus membayar Jordan $150,000. Schumacher berhasil mengesankan tim Jordan ketika pada saat kualifikasi berada pada posisi ke 7, meskipun pada sesi lomba hanya bertahan 1 lap karena masalah kopling (clutch).

Masih di musim lomba yang sama, manajemen Mercedes baru melepas kontraknya dengan Schumacher ketika dia menandatangani kontrak dengan Benetton-Ford. Ini bisa terjadi karena Mercedes dendam terhadap tim Jordan karena tidak segera mengikat kontrak dengan Schumacher. Bersama Benetton pada musim balapan tahun 1991 itu dia berhasil meraih 4 angka dari 6 kali lomba yang diikutinya.

Pada musim lomba 1992 Schumacher untuk pertama kalinya naik podium dengan mengendarai conventional Benetton B192, setelah finis di urutan ke 3 dalam Mexican Grand Prix. Dia baru berhasil menjadi juara pertama pada Belgian Grand Prix dalam kondisi sirkuit yang basah, dimana selanjutnya pada tahun 2003 dia disebut sebagai ”raja sirkuit basah”. Pada musim balapan tahun 1992 itu dia berhasil mengumpulkan 53 angka, 3 angka di bawah Patrese sebagai runner-up. Sementara di musim balapan 1993 dia berhasil mengumpulkan 52 angka dan berada diurutan ke 4.

Michael Schumacher meraih juara dunianya yang pertama pada tahun 1994, dengan mengendarai Bennetton B194. Dia memenangi 6 lomba dari 7 lomba yang pertama. Pada musim balapan tahun 1995, masih bersama Bennetton, Schumacher sukses mempertahankan gelar juara dunianya. Dia mengumpulkan 33 angka lebih banyak dibanding runner-up Damon Hill. Dia pula yang berperan besar dalam menempatkan tim Bennetton sebagai juara konstruktor yang kemudian tercatat dalam sejarah F1 sebagai juara dunia F1 termuda 2 kali.

Kisah sukses Schumacher bersama Ferrari hingga pensiun

Tahun 1996 Schumacher hengkang dari Bennetton dan bergabung bersama Scuderia Ferrari, yaitu suatu tim yang terakhir memperoleh kemenangan melalui pembalapnya Jody Scheckter di tahun 1979 dan tidak pernah meraih juara konstruktor sejak tahun 1983. Dia meninggalkan Bennetton setahun sebelum kontraknya berakhir. Setahun kemudian, 2 karyawan Bennetton Rory Byrne and Ross Brawn, direktur teknik Bennetton sejak tahun 1991 yang berperan besar terhadap kemenangan Schumacher dan tim tahun 1994 dan 1995, memutuskan mundur dan menemani Schumacher di Ferrari juga. Hal ini makin meningkatkan semangat dan motivasi Schumacher untuk meraih kemenangan bersama Ferrari. Berkat Schumacher, Rory Byrne, Ross Brawn, dan Jean Todt (hired in 1993) pada musim tahun 1996 Schumacher finish di urutan ke 3, dan mendongkrak Ferrari sebagai juara ke 2 konstruktor.

Atas dukungan Schumacher Ferrari berhasil meraih juara konstruktor pertamanya pada tahun 1999, meskipun pada musim itu dia harus kehilangan kesempatan juara dunianya karena cedera kaki akibat kecelakaan rem belakangnya macet di grand prix Inggris. Schumacher baru mempersembahkan juara dunia kali pertama untuk Ferrari dan yang ke 3 kalinya setelah pindah dari Bennetton pada tahun 2000, setelah melewati perjuangan panjang melawan Mika Häkkinen. Tahun 2001 dia juga berhasil meraih juara dunia yang ke 4 kalinya dengan mengumpulkan 123 angka, 58 angka di atas David Coulthard sebagai runner-up. Demikian juga pada musim tahun 2002, dengan mengendarai Ferrari F2002 dia berhasil mempertahankan juara dunianya. Kali ini dia bersaing ketat dengan rekan setimnya Rubens Barrichello.

Pada tahun 2003 dia berhasil memecahkan rekor Juan Manuel Fangio (5 kali meraih juara dunia) dengan menggondol juara dunianya yang ke 6. Pesaing ketatnya adalah tim McLaren Mercedes (Kimi Räikkönen) dan Williams BMW (Ralf Schumacher and Juan Pablo Montoya). Sementara di tahun 2004 dia memenangi 12 dari 13 lomba pertama, hanya sekali gagal finish di Monaco setelah bertabrakan dengan Juan Pablo Montoya. Pada musim itu dia mengunci gelar juara dunianya yang ke 7 di grand prix Belgia. Angka yang dikumpulkannya di akhir musim adalah 148, 34 angka di atas runner-up teman setimnya Rubens Barrichello.

Di musim lomba tahun 2005 terjadi kontroversi masalah ban dimana ban Michelin yang dipakai sebagian besar tim dianggap paling aman kala itu. Beberapa tim yang menggunakan Bridgestone bahkan sempat keluar (dropped-out atau boikot) dari lomba saat akan start di United States Grand Prix karena tidak kunjung terjadi kesepakatan antara FIA dan tim-tim. Perubahan peraturan ban pada musim 2005 memang menguntungkan tim pemakai Michelin dan sekaligus mengurangi dominasi Ferrari, dan itu pula yang menyebabkan Ferrari kehilangan gelar juara dunia maupun juara konstruktor. Indikasi ini terlihat ketika Michael Schumacher berbicara kepada pers di pertengahan musim “I don’t think I can count myself in this battle any more. It was like trying to fight with a blunted weapon…. If your weapons are weak you don’t have a chance“.

Di akhir karirnya di F1 tahun 2006, setelah 3 lomba Schumi (julukan populer Michael Schumacher) baru mengumpulkan 11 angka atau 17 angka di bawah Fernando Alonso. Dia selanjutnya memenangi 2 lomba berikutnya, kemenangan pertamanya setelah 18 bulan, tidak termasuk boikot masal pembalap di United States Grand Prix pada tahun 2005. Pada grand prix Canada, lomba ke 9 pada musim itu, angka Schumi 25 poin di bawah Alonso namun 3 kemenangan berikutnya bisa memperkecil jarak menjadi 11 angka di bawah Alonso. Dia meraih keberuntungan sebagai pemimpin lomba untuk pertama kalinya di musim itu setelah meraih keberuntungan di sirkuit Italia dan China, dimana Alonso mengalami masalah Mesin dan ban. Meskipun kala itu angka Schumi dan Alonso sama, tetapi Schumi tetap sebagai pemimpin lomba karena dia memenangi lomba lebih banyak dibanding Alonso. Persaingan dengan Alonso, yang mengendarai Renault, terus berlanjut hingga di grand prix Jepang namun karena dia mengalami kerusakan mesin, Alonso akhirnya memenangi lomba tersebut. Dengan hanya 1 lomba terakhir, yaitu di grand prix Brazil, dia bisa menjadi juara dunia bila Alonso tidak meraih angka satupun dan dia menjadi juaranya. Ternyata Alonso-lah pemenangnya dan dia menjadi juara dunia untuk kali pertama bersama tim Renault. Untuk lomba terakhirnya ini, sebelum seremonial lomba, legenda sepakbola dunia Pelé mempersembahkan sebuah trophy ke Schumacher sebagai penghargaan atas dedikasinya terhadap F1.

Keluarga Schumacher dan Kehidupan Pribadinya

Schumacher menikah dengan Corinna Betsch pada bulan Agustus 1995 dan dikarunia 2 anak, Gina-Maria (born in 1997) dan Mick (born in 1999). Selain mengendarai mobil F1, hobi Schumi lainnya adalah naik kuda dan bermain sepakbola. Dia sangat protektif terhadap kehidupan pribadinya, termasuk kepada para wartawan. Keluarganya tinggal di dekat Gland, Switzerland di mansion seluas 650 m² dengan garasi di bawah tanah dan stasiun BBM sendiri, di pinggir pantai Lake Geneva. Pada tahun 2005 majalah Eurobusiness menetapkan Schumacher sebagai milyarder dunia yang berasal dari atlit. Penghasilannya pada tahun 2004 dilaporkan berkisar $ 80 million. Sementara di majalah Forbes Schumacher menduduki rangking 17 dari “The World’s Most Powerful Celebrities“. Penghasilan dia paling banyak berasal dari iklan diantaranya dari Deutsche Vermögensberatung yang membayar dia $ 8 juta selama 3 tahun sejak tahun 1999. Dia juga telah menyumbangkan uangnya sebanyak $ 10 juta kepada para korban Indian Ocean earthquake pada tahun 2004.

Schumacher adalah duta besar khusus UNESCO dan telah mendonasikan 1.5 juta Euro ke organisasi itu. Dia juga ikut berperan membangun sekolah untuk anak-anak miskin di Dakar, Senegal. Dia juga membantu anak-anak korban perang di Sarajevo. Hingga sekarang selama 4 tahun terakhir dia telah menyumbangkan dana sekurang-kurangnya $ 50 juta. Schumacher juga berpartisipasi dalam kampanye FIA European road safety, sebagai bagian dari hukumannya setelah melakukan pelanggaran pada grand prix Eropa tahun 1997, yaitu mendukung kampanye Make Roads Safe, untuk menekan kejadian meninggal di jalan raya.

Pada tahun 2008, dia berperan dalam iklan kampanye bersama Bacardi untuk meningkatkan perhatian terhadap bahayanya minuman keras, dengan pesan kampanye “drinking and driving don’t mix”. Kampanye itu disiarkan ke seluruh dunia melalui TV, bioskop dan media online. Masih di tahun 2008, dia juga menyumbangkan uangnya ke Bill Clinton melalui William J. Clinton Presidential Center and Park setidaknya sebesar 5,000,000 Dollars.

Ya…, Schumi memang legenda balap F1 saat ini. Dia memberi inspirasi kepada para pembalap lain untuk maju dan meraih kesuksesan. Dia juga yang memberi contoh bagaimana seharusnya seorang selebriti bersikap dan berperilaku, apalagi setelah tidak lagi mampu berkarya di bidangnya. Selamat Schumi, anda memang hebat dan layak mendapat pujian dari semua orang.

Kamis, 09 Juli 2009

Resep Sukses Soichiro HONDA

"Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", Soichiro Honda.

Pernahkah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda - Soichiro Honda – sebelum sukses diraihnya ia banyak mengalami kegagalan? Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. "Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya di sekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.


Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang. Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif.


Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri. Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu.


Tawaran ini tidak ditampiknya. Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.


Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel. Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali.


Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekanpengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. "Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya," ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.


Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali. Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik.


Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal. Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" – cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok.


Di sinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia.Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru. Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin.


5 Resep keberhasilan Honda : Selalu berambisi dan berjiwa muda. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi.Senangi pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja senyaman mungkin.Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.