Selasa, 28 September 2010

The Husband Shop



Sebuah toko yang menjual suami baru saja dibuka di kota New York dimana wanita dapat memilih suami.

Di antara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut.

"Kamu hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI"

Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap lantai akan menunjukkan sebuah calon kelompok suami.

Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai lelaki tersebut. Bagaimanapun, ini adalah semacam jebakan. Kamu dapat memilih lelaki di lantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan syarat tidak bisa turun ke lantai sebelumnya kecuali untuk keluar dari toko... Lalu, seorang wanita pun pergi ke toko "suami" tersebut untuk mencari suami...

Di lantai 1 terdapat tulisan seperti ini:

Lantai 1: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan

Wanita itu tersenyum, kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.
Di lantai 2 terdapat tulisan seperti ini:

Lantai 2: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, dan senang anak kecil.

Kembali wanita itu naik ke lantai selanjutnya.
Di lantai 3 terdapat tulisan seperti ini:

Lantai 3: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil dan cakep banget.

'' Wow'', tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik. Lalu sampailah wanita itu di lantai 4 dan terdapat tulisan:

Lantai 4: Lelaki di lantai ini yang memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cakep banget dan suka membantu pekerjaan rumah.

''Ya ampun !'' Dia berseru, ''Aku hampir tak percaya'' Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini:

Lantai 5: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cakep banget, suka membantu pekerjaan rumah, dan memiliki rasa romantis.

Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia melangkah kembali ke lantai 6 dan terdapat tulisan seperti ini:

Lantai 6: Anda adalah pengunjung yang ke 4.363.012. Tidak ada lelaki di lantai ini. Lantai ini hanya semata-mata bukti untuk wanita yang tidak pernah puas.

Terima kasih telah berbelanja di toko "Suami".

Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat anda.

Kamis, 23 September 2010

Setetes Air Jeruk



Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini.

Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping. Ia menga lahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup per tunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. ‘Hingga tetes terakhir’, pikirnya. Manusia kuat lalu menantang para penonton : "Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!"

Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras... dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu ter senyum-senyum sambil berkata : "Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?"

Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. "Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung." Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.

Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras... dan "ting!" setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh diatas meja panggung. Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh.

"Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawar kan, tapi mereka semua gagal. Hanya anda satu-satunya yang berhasil memenang kan hadiah itu. Boleh aku tahu, bagaimana anda bisa melakukan hal itu?"
"Begini," jawab wanita itu, "Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku. Jika kau memiliki tanggungan beban seperti itu, kau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Kau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang kau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku".

Sabtu, 18 September 2010

George Muller: The Man of Faith






Tukang pajak berbangsa Prusia yang berwajah kejam itu berhadapan muka dengan putranya yang berusia sepuluh tahun dan berkata, "Kamu telah mengambil uang yang bukan milikmu, George."
Anak itu menggeliat-geliat di bawah pandangan ayahnya. "Tidak, Ayah," ia menggagap, "saya tidak mengambil uang."
"Sekali ini aku memasang sebuah perangkap," si ayah menjelaskan.
"Aku kira kamu telah mencuri uang dari pajak pungutanku, saat itu aku menghitung sejumlah uang dan kemudian menaruhnya di ruangan ini.
Sebagian dari uang itu telah hilang. Nah, kucing tidak mungkin mengambilnya."
"Ayah keliru," anak itu memohon.
"Aku tidak keliru. Jika kamu tidak mengakuinya, aku harus menggeledahmu."
Tukang pajak itu menggeledah saku anaknya dan tidak menemukan apa-apa. George tersenyum sendiri.
"Sekarang buka sepatumu," ayahnya memerintahkan.
"Kaki saya sakit. Kalau dibuka nanti sakit."
"Aku katakan, buka."
Anak itu dengan segan membuka sepatunya.
"Sekarang berikan sepatu itu kepadaku."
Anak itu menurut. Senyuman itu samar-samar lenyap dari wajahnya.
"Ah, ini dia. Sekarang, pergilah ke gudang."
"Tetapi, saya minta maaf, Ayah. Saya berjanji tidak akan mencuri lagi."
George Muller menerima hukumannya. Tetapi ia mencuri lagi, mencuri lagi, mencuri lagi -- sampai akhirnya hidupnya diubah oleh Kristus.

Ibunya meninggal ketika ia berumur empat belas tahun dan waktu itu ia sedang bersekolah. Pada malam ketika ibunya meninggal, dengan tidak sadar akan penyakit ibunya, George sedang bermain kartu. Hari Minggu, keesokan harinya, ia menghabiskan waktunya bersama-sama dengan beberapa temannya di sebuah kedai minuman.
Tidak berapa lama kemudian, ia dibaptiskan di sebuah gereja Lutheran. Ayahnya telah memberinya uang yang banyak untuk membayar gembala jemaatnya. Tetapi George yang licik itu memberi gembala jemaat itu hanya seperduabelas dari jumlah uang itu.
"Saya akan berlaku lebih baik," ia berjanji kepada dirinya sendiri pada saat ia mengikuti kebaktian. Tetapi keputusannya itu sia-sia saja.

Tahun berikutnya, ayahnya dipindahkan ke kota Schoenebeck, Prusia. Ia meninggalkan George sendirian di rumahnya yang lama agar mengawasi perbaikan-perbaikan rumahnya dan belajar dengan seorang pendeta karena George telah membuat keputusan untuk belajar menjadi pendeta. Tetapi ketika tukang pajak itu pergi. George sibuk dengan pekerjaannya yang lain. Ia mengumpulkan uang orang-orang di desanya yang berutang kepada ayahnya, lalu ia melakukan perjalanan yang
kemudian ia sebut "dosa enam hari." Ketika uangnya telah habis, ia pindah ke hotel yang mahal, menginap seminggu, kemudian lari tanpa membayar ongkos-ongkosnya. Ia pindah ke hotel lain, menginap dan bersenang-senang seminggu lamanya, lalu bersiap-siap untuk melarikan diri melalui sebuah jendela. Namun, kali ini ia tertangkap. Pada umur enam belas tahun, anak tukang pajak itu dipenjara selama dua puluh empat hari.

Setelah ayahnya memberikan uang jaminan untuknya, ia bersekolah di Nordhausen, Prusia. Untuk menyenangkan hati gurunya, ia belajar dari jam empat pagi sampai jam sepuluh malam. Gurunya memujinya di kelas sebagai seorang pemuda dengan harapan yang baik dalam pelayanan kependetaan. Walaupun demikian, George Muller terus-menerus bermabuk-mabukan dan berfoya-foya. Ia merasa bersalah pada saat ia turut ambil bagian dalam perjamuan Tuhan. "Tetapi satu atau dua hari setelah ikut serta dalam perjamuan Tuhan itu, saya berlaku sama jahatnya seperti sebelumnya," ia menulis dalam catatan hariannya.

Ketika ia berumur dua puluh tahun, ia dianjurkan belajar di Universitas Halle serta diberi hak untuk berkhotbah. Ketika di Halle inilah ia menyadari bahwa ia harus memperbaiki diri seandainya saja ada sebuah jemaat yang memilih dia sebagai gembala jemaatnya. Pada waktu itu, ia menganggap pelayanan kependetaan semata-mata sebagai suatu mata pencaharian yang baik, bukan sebagai suatu pelayanan kepada orang-orang yang memerlukan pertolongan.
Ia bertemu dengan seorang teman mahasiswa bernama Beta yang hidup sebagai orang Kristen yang patut dicontoh. George memilih Beta sebagai teman dekatnya, dengan berpikir bahwa ia memperbaiki hidupnya dengan seorang teman Kristen.

Tetapi Beta itu seorang Kristen yang kembali berbuat jahat dan ia bersahabat dengan George hanya karena ia mengira George akan membawanya kepada kesenangan-kesenangan yang lebih banyak.
Dalam bulan Agustus tahun 1825, George Muller, Beta, dan dua orang mahasiswa lainnya menggadaikan sebagian milik mereka untuk memeroleh cukup banyak uang untuk bepergian selama beberapa hari.
Ketika seorang dari mahasiswa-mahasiswa itu mengusulkan pergi ke Swiss, George yang licik itu sudah memunyai suatu rencana. Ia hanya duduk saja dan memalsukan surat-surat penting yang diperlukan dari orang tuanya untuk mendapatkan paspor.

Dalam perjalanan itu, George menjadi bendahara. Karena ia memang suka mencuri, ia menyelewengkan uang itu supaya teman-temannya membayar sebagian dari ongkos-ongkosnya.

Ketika mereka kembali ke universitas, Beta sangat menyesal dan ia mengakui segala dosanya kepada ayahnya. Kemudian ia mengundang George untuk menghadiri suatu persekutuan doa di rumah seorang teman. Mereka pergi bersama. "Saya belum pernah sebelumnya melihat seorang berdoa berlutut," demikianlah komentar George yang kemudian menjadi seorang yang terkenal di dunia karena kuasa doanya.

George merasa canggung di dalam persekutuan itu karena suasananya yang aneh. Ia bahkan meminta maaf atas kehadirannya di sana.
"Datanglah sering-sering; pintu dan hati kami terbuka bagi Saudara," tuan rumah itu mengundangnya dengan senang hati.
Setelah dua lagu pujian, satu pasal dari Alkitab dibacakan. Kemudian lagu pujian lainnya dan pada saat tuan rumah itu berdoa, suatu perasaan sukacita dan damai timbul dalam hari George Muller. Dalam perjalanan pulang, dengan penuh kegembiraan, ia berkata kepada Beta, "Segala kesenangan kita yang dulu itu tidak ada artinya dibandingkan dengan apa yang kita alami malam ini."
Kristus telah menyentuh hati George Muller di persekutuan doa itu, dan sejak saat itu ia menjalani kehidupan yang telah diubah.

Kemudian ia pindah ke Inggris, di mana ia menjadi terkenal sebagai orang yang beriman. Ia mendirikan lima buah Panti Asuhan di Bristol yang dapat menampung dua ribu orang anak. Selama hidupnya, ia mengurus 9.975 orang anak yatim piatu dan menerima lima puluh ribu jawaban khusus bagi doanya.
Inilah kisah orang yang tidak pernah melihat seorang Kristen berdoa berlutut sampai ia berusia dua puluh satu tahun.

Jumat, 17 September 2010

A Little "Precious" Dog



Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya.
Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya.
Kata kuda itu : "Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya", ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi.

Lalu dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata : "Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini", dengan nada mencemooh.

Teriak seekor domba : "Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayanya kamu memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini."

Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu.

Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi.....

Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil itu.

"Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini, sayalah hewan yang paling tidak berguna disini."

Kata anjing tua itu : "Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan."

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria.

Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata : "Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini, kecil kecil kamu telah mengerti artinya kasih..."

Kamis, 16 September 2010

Alexander Fleming: An Autobiography





Alexander Fleming (lahir 6 Agustus 1881 – meninggal 11 Maret 1955 pada umur 73 tahun) adalah ilmuwan Skotlandia yang berhasil menemukan penisilin, yaitu sejenis antibiotik yang dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum. Zat temuannya ini dapat digunakan untuk membunuh banyak jenis bakteri yang berbahaya bagi tubuh manusia.Bersama dengan Ernst Chain dan Howard Florey, Baron Florey menerima Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 1945.Ia meninggal akibat serangan jantung dalam usia 73 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Katedral St Paul, London. Setelah lulus dari kedokteran St. Mary Hospital di London, dia sibuk melakukan penelitian dalam bidang imunitas. Pada masa Perang Dunia I, dia bekerja sebagai dokter tentara. Pada saat itulah dia mempelajari perihal infeksi pada luka. Dia menemukan bahwa antiseptic lebih banyak merusak sel badan dari pada merusak kuman. Oleh sebab itu menurutnya, diperlukan sesuatu yang mampu membunuh bakteri, tetapi tidak merusak dan berbahaya bagi sel tubuh.


Seusai perang, Fleming kembali ke St. Mary hospital. Kemudian, pada 1922, dia melakukan penyelidikan dan berhasil menemukan sesuatu yang disebut lysozyme. Lysozyme diproduksi oleh tubuh manusia, terdiri dari komponen yang terdiri baik lender atau cairan air mata yang tidak berbahaya bagi sel tubuh manusia. Komponen itu mampu melumpuhkan kuman tertentu, tetapi tidak efektif pada kuman khusus yang berbahaya bagi manusia. Penemuan itu menarik, tetapi tidak terlampau bermakna.

Pad 1928, Fleming menemukan sesuatu yang sangat penting. Laboratoriumnya berhasil membiakkan bakteri staphylococcus. Bakteri ini dibiarkan terbuka begitu saja di udara hingga menjadi kotor dan membusuk. Temuan Fleming menunjukan bahwa dalam pembiakan sekitar pembusukan itu, bakteri menjadi cair. Lalu, dia menyimpulkan bahwa pembusukan itu menghasilkan suatu substansi yang beracun terhadap bakteri staphylococcus. Substansi serupa. Menurutnya, berada pada pertumbuhan jenis-jenis bakteri yang berbahaya. Dia menyebabkan substansi itu sebagai penisilin sesudah kejadian pembusukan (Penisillium notatum). Namun, penisilin bukanlah cairan yang baik bagi manusia atau binatang.

Penicillin hasil penemuan Fleming dipublikasikan pada 1929. Sayangnya, tidak banyak orang tertarik dengan penemuan teresebut. Fleming sendiri yakin bahwa penicillin sangat berarti untuk pengibatan. Namun, dia tidak mampu mengembangkan teknik untuk memurnikan penicillin. Akibatnya, terlantar begitu saja selama 10 tahun.

Pada akhir 1930-an, dua peneliti media dari Inggris, Howard Walter Florey dan Ernst Boris Chain, menemukan tulisan Fleming dan ,memperjelas hasilnya. Mereka kemudian memurnikan Penicillin lalu mengujicobakan substansi itu di laboratorium binatang.

Pada 1941, Florey dan Chain mencoba menerapkan penicillin kepada manusia yang menderita sakit. Hasilnya sungguh menakjubkan. Lantas, dengan dorongan dari pemerintah Inggris dan AS, para produsen obat-obatan mulai mengembangkan metode produksi penicillin dalam jumlah besar. Semula penicillin hanya disediakan bagi kebutuhan medis para korban perang, tetapi sejak tahun 1944 digunakan pula oleh masyarakan sipil di Inggris dan AS.

Seusai Perang Dunia II, penggunaan penicillin sudah menyebar ke seluruh dunia. Penemuan penicillin juga mendorong munculnya berbagai penyelidikan lain di bidang antibiotic. Hasilnya, penicillin tetap menjadi antibiotic yang paling luas dipergunakan.

Salah satu keunggulan penicillin adalah efektifitasnya melawan berbagai mikroorganisme yang berbahaya. Obat ini berguna untuk menyembuhkan sifilis, gonorrhea, diphtheria, arthritis, bronchitis, scarlet, lever, gangrene, dan lain-lain.

Penicilline juga relatif aman dipakai. Dosis 50.000 unit penicilline efektif untuk melawan berbagai infeksi. Bahkan, suntikan ke 100 juta unit penicilline sehari tak menimbulkan efek apapun.

Meskipun ada orang-orang tertentu yang alergi terhadap penisilin, kebanyakan orang menilai penicilline adalah obat yang bisa mematangkan daya tahan dan pengamanan. Sejak penicilline ditemukan, antibiotic ini berhasil menyelamatkan jutaan nyawa manusia dan pasti akan lebih banyak lagi di masa depan. Sedikit sekali orang yang berbeda pendapat mengenai penicilline yang merupakan penemuan Fleming.

Florey dan Chain memang berjasa mengembangkan penicilline. Namun, Fleming adalah orang yang pertama kali menemukan manfaat penicilline secara esensial. Tanpa dia, orang memerlukan waktu yang lama untuk menemukan penicilline. Artinya, segera setelah dia mengumumkan hasil penemuannya itu, wajar jika muncul penyempurnaan-penyempurnaan dan memproduksinya secara lebih murni.

Fleming menikah dan memiliki satu orang anak. Pada 1945 dia meraih hadiah nobel untuk jasa penemuannya. Dia membagi hadiah itu kepada Florey dan Chain. Dia meninggal dunia pada tahun 1955.

Smary Saklitunov




Seorang guru baru tengah mengabsen murid-muridnya.
Sang guru tertarik dengan sebuah nama, dan dengan penasaran si guru lalu memanggil muridnya.
Guru: "Smary Saklitunov, coba kemari!"
Murid: "Ya bu, saya."
Guru: "Sini kamu nak, kamu keturunan Yugoslavia yach?"
Murid: "Nggak bu!"
Guru: "Lalu kenapa nama kamu Smary Saklitunov?"
Murid: "Oo...itu, Smary itu singkatan dari nama bapak saya (S)urtono dan ibu saya (Mary)anti.
Guru: "Mmmm....lalu Saklitunov?"
Murid: "Sabtu Kliwon Tujuh November."

Selasa, 07 September 2010

Glenn Cunningham: Never Lose Your Dream





Sebuah gedung sekolah di desa kecil yang dilengkapi dengan perapian batu bara kuno yang berbentuk belanga. Seorang anak laki-laki kecil bertugas untuk hadir pagi-pagi sekali di sekolah untuk menyalakan api serta menghangatkan ruangan sebelum guru dan teman-temannya masuk.

Tanpa disadarinya, api yang dinyalakannya terlalu besar sehingga membakar sekolah. Anak laki-laki itu pingsan dan ia pun ditarik keluar dari bangunan yang terbakar. Ia mengalami luka bakar yang parah di seluruh bagian bawah tubuhnya dan dengan segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Dari tempat tidurnya, anak laki-laki itu mendengar secara sayup-sayup apa yang dikatakan dokter kepada ibunya. Dokter itu mengatakan bahwa kemungkinan anaknya untuk hidup sangat tipis sekali, yang sesungguhnya merupakan hal yang terbaik untuknya, karena kalau anaknya hidup, maka dia akan menjadi cacat untuk separuh tubuhnya. Namun anak pemberani itu mengeraskan tekadnya, ia yakin akan hidup dan sembuh seperti semula.

Akhirnya ia keluar dari rumah sakit, dengan tidak memiliki kemampuan untuk menggerakan kakinya sedikitpun. Lalu setiap hari ibunya memijat kaki kecil anaknya itu, namun di sana tidak ada rasa, tidak ada control, tidak ada apapun. Namun niatnya untuk berjalan tetap sekuat dulu. Hari-harinya menjemukan. Bila tidak sedang berada di tempat tidur, ia terkurung di kursi rodanya. Pada suatu hari yang cerah ibunya mendorong kursi rodanya menuju halaman agar ia dapat menghirup udara segar. Hari itu, bukannya duduk terpaku di situ, ia melemparkan diri dari kursi roda. Ia menyeret dirinya sendiri melintasi rerumputan , menarik kedua kakinya di belakang tubuhnya. Ia menyusuri jalan menuju tiang pancang berwarna putih yang membatasi bidang tanah mereka.

Kemudian sedikit demi sedikit, ia mulai menyeret dirinya sendiri di sepanjang pagar itu, bertekad keras untuk berjalan. Ia mulai melakukan ini setiap hari sampai saat ia menggunakan jalan yang mulus di sekeliling halaman di sisi tiang pancang itu. Tak ada hal yang diinginkannya selain menghidupkan kedua kakinya. Akhirnya melalui pijatan setiap hari, tekad bajanya dan keteguhan hatinya, ia benar-benar mengembangkan kemampuannya untuk berdiri, kemudian berjalan tertatih-tatih, lalu untuk berjalan sendiri, dan kemudian untuk berlari. Ia mulai berjalan ke sekolah, kemudian berlari ke sekolah, berlari demi kegembiraan besar yang diperolehnya dari berlari. Kemudian di unuversitas dia membentuk tim lari. Bahkan selanjutnya di Madison Square Garden pemuda yang diduga tidak bakal hidup itu, yang tidak pernah dapat berharap untuk bisa berlari, pemuda yang keras hari ini, Dr. Glenn Cunningham, memecahkan rekor dunia lari jarak 1.500 meter.

Tragedi Jualan Ayam




Ada seorang anak bernama Ponidi. Dia terkenal sangat bodoh. Suatu hari Ponidi disuruh ibunya jualan ayam ke pasar.
Karena tau kalo anaknya itu bodoh, Ibu pun memberinya nasehat.
"Jika ada yang bertanya siapa kamu, jawabnya anak mak sarimah, jika ada yang bertanya apa yang kamu bawa, jawabnya seekor ayam, jika ada yang menawarkan dengan harga murah, jawabnya sebegitu belum cukup, dua kali lipatnya.. jika orang itu mau beli, jawabnya iya.."

di perjalanan Ponidi bertemu dengan seorang polisi,

Polisi : "Apa yang kamu bawa?"
Ponidi : "Anak mak sarimah.."

Polisi mulai berang

Polisi : "Kamu tau siapa saya?"
Ponidi : "Seekor AYAM.."

Polisi marah

Polisi : "Kurang ajar kamu ya!! ku tampar kamu 2 kali ya!!"
Ponidi : "Sebegitu belum cukup.. dua kali lipatnya.."

Polisi pun menampar dia 4 kali

Polisi : "Masih mau ditampar??!!"
Ponidi : "IYA"
Polisi : "??!??!!!?"

Jumat, 03 September 2010

Pasangan Sejati


Di sebuah perkampungan terpencil hiduplah sepasang suami-istri. Adalah Pak Syukur, secara fisik Syukur selain tinggi badannya yang pendek, wajahnya pun kurang begitu tampan. Akan tetapi dia dikarunia dengan Istri yang cantiknya aduhai namanya Bu Sabar. Saking senangnya Pak Syukur kepada istrinya, setiap sore dia selalu memandangi istrinya yang cantik itu.
Bu Sabar: “Pak, pak. Sekarang sampeyan kok tambah aneh. Setiap sore bapak kok sering memandangi saya terus. Memangnya ada apa?”
Pak Syukur: “Begini bu, saya itu heran. Masa orang sependek dan seburuk saya ini mempunyai seorang istri yang cantik dan cantiknya itu masyAllah.”
Beberapa menit kemudian.
Bu Sabar: “Oalah pak pak. Kalau begitu kita besok akan masuk surga bareng-bareng tho. Bapak masuk surganya karena senantiasa bersyukur dikaruniai istri yang cantik seperti ibu. Sedangkan ibu, masuk surganya, masih bisa sabar meskipun punya suami yang jelek dan pendek seperti bapak.”

Malaikatnya Ketinggalan Jauh


Pada suatu kali pak pendeta keburu pelayanan,tapi gara2 pesawatnya telat mendarat... maka waktunya terbuang...
Tibalah seorang anak muda,menjemput pak pendeta...

Lalu karena waktu yang terlampau mepet,maka ngebutlah si anak muda pelayan Tuhan tersebut..
Pak pendeta menjadi gusar,dan berkat pada si pemuda,"Dek,jangan ngebut-ngebut"

Namun si pemuda menjawab,"Tenang pak pendeta,apakah pak pendeta tidak percaya bahwa malaikat Tuhan beserta kita?"

Akhirnya pak pendeta menjawab,"Nak aku percaya,tapi aku terlebih percaya bahwa para malaikat sudah tertinggal jauh di belakang kita"

Modern Indian







Waktu itu musim gugur, seorang suku indian pada daerah terpencil bertanya pada kepala suku mereka yang baru. “wala-wala chimo-ela suma totangka obuawachi?” yang artinya, “kepala suku, apakah musim dingin kali ini akan sangat dingin atau seperti biasanya?” karena kepala suku ini sudah modern, dia tidak pernah belajar meramal cuaca dengan cara2 kuno lagi. ketika melihat ke atas, ia tidak dapat mengatakan bagaimana nantinya keadaan cuaca. meskipun begitu, supaya aman, ia mengatakan bahwa musim dingin nantinya akan terasa dingin, sehingga ia menyuruh warganya untuk mengumpulkan kayu bakar untuk persiapan musim dingin.

Namun setelah beberapa hari, muncul idenya untuk menelepon Layanan Perkiraan Cuaca, dan menanyakan, “apa musim dingin kali ini akan sangat dingin atau tidak?” “kelihatannya musim dingin kali ini akan sangat dingin,” kata petugas di Layanan Perkiraan Cuaca tersebut. kemudian kepala suku kembali dan menyuruh warganya untuk mengumpulkan kayu lebih banyak lagi untuk persiapan.

Seminggu kemudian dia menelepon kembali Layanan Perkiraan Cuaca. “apa musim dingin kali ini akan sangat dingin?” “ya,” jawab orang di Layanan Perkiraan Cuaca tersebut, “musim dingin kali ini akan sangaaat dingin!” kepala suku kembali dan menyuruh warganya untuk mengumpulkan semua kayu dan ranting pohon yang mereka temukan.

Dua minggu kemudian dia menelepon kembali dan bertanya, “apa anda yakin bahwa musim dingin kali ini akan sangat dingin?” “pasti,” jawab orang di Layanan Perkiraan Cuaca tersebut, “kelihatannya akan jadi musim dingin yang paling dingin yang pernah ada.” “kenapa anda begitu yakin?” tanya kepala suku. pria itu menjawab, “karena para suku indian sedang mengumpulkan kayu bakar dalam jumlah yang gila-gilaan!”

Kamis, 02 September 2010

Popular Band Biography: U2





U2 salah satu dari beberapa band yang sangat konsisten dan selalu eksis dalam di tiga dekade, U2 telah membuktikan karir mereka yang berhasil pada dua sisi yaitu antara artistik dan bisnis dari industri musik. U2 yang dipelopori oleh Bono sang vocalis memiliki ciri khas musik yang sangat digemari penduduk dunia.

U2 dibentuk di Dublin pada musim gugur tahun 1976, pada saat itu Larry Mullen menulis di papan pengumuman di SMA-nya untuk mencari musisi yang akan membuat sebuah band baru. Dari pengumuman itu ahirnya dibentuk lah band tersebut yang beranggotakan, lima orang yaitu Mullen (lahir 31 Oktober 1961) pada drum, Adam Clayton (lahir 13 Maret 1960) pada bass, Paul Hewson (kemudian dijuluki "Bono Vox" dan akhirnya hanya "Bono", lahir 10 Mei 1960) pada vokal, dan Dave Evans (kemudian dijuluki "The Edge", lahir pada 8 Agustus 1961) pada gitar dan Dave saudaranya Dick, juga bermain gitar, namun Dave hanya sebentar berada didalam group dan bergabung dengan band asal Dublin yang lain yaitu Virgin Prunes.


Saat itu nama band meraka adalah "The Hype," dan mulai berlatih di akhir pekan dan sepulang sekolah, karakter persahabatan sejati terbentuk dengan sendirinya ketika meraka berlatih bersama. Setelah hampir 18 bulan latihan, band datang pada pertunjukan pencarian bakat di Limerick, Irlandia, pada bulan Maret, 1978 yang dipromotori oleh CBS Records. Jackie Hayden menilai, U2 (mereka baru saja mengubah nama mereka lagi) memenangkan kontes, mendapatkan hadiah £ 500 dan studio merekam demo pertama mereka.

Tak lama setelah acara kontes bakat, band meyakinkan pengusaha asal Dublin yang bernama Paul McGuiness untuk mempromosikannya. band banyak melakukan pertunjukan di dalam dan sekitar Dublin, berusaha untuk membangun basis penggemar lokal. Pada bulan September, 1979, U2 merilis single pertama, yang menduduki puncak tangga lagu nasional pada waktu itu. Pada bulan Desember tahun itu, U2 pergi ke London untuk pertunjukan pertama di luar Irlandia, dan berjuang untuk mendapatkan perhatian dari penggemar musik dan kritikus di London.

Band ini mulai populer pada tahun 1983 dengan Singlenya "Sunday Bloody Sunday" yang ditujukan pada peristiwa pembantaian warga sipil tak berdosa selama masalah Irlandia. Single itu menyerukan penolakan terhadap kekerasan. Sepanjang tahun 1980-an band ini membuat lagu yang menyerukan kampanye melawan Angkatan Darat Republik Irlandia (IRA). IRA mengirim ancaman bagi U2 bahwa jika mereka melanjutkan kampanye, mereka akan diculik. Akan tetepi Band ini tetap melanjutkan kampanye mereka.

U2 pada tahun 1984 membuat album "Unforgettable Fire" yang terinpirasi oleh para korban yang selamat dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki. lagu dalam album ini yaitu "Pride" dan "MLK" dipersembahkan dan terinpirasii kepada pemimpin zaman modern yang paling mereka kagumi, Martin Luther King. Lagu lain, "Bad", adalah tentang ancaman heroin, yang merupakan masalah serius di kota asal mereka Dublin pada waktu itu.

U2 adalah band utama dalam konser "Live Aid" tahun 1985, yang bertujuan mengumpulkan dana untuk bantuan terhadap kekeringan yang parah di Ethiopia. Band ini dilihat oleh 1,5 milyar orang yang menyaksikan konser di televisi, dan Bono unscripted melompat ke kerumunan imajinasi semua. Lebih dari 75 kelompok melakukan mengangkat sekitar $ 250 juta untuk badan amal. Dalam bulan-bulan setelah konser, U2 rekor penjualan meroket dan tidak pernah datang kembali. Pada tahun 1986 band judul tur promosi untuk mendukung Amnesty International, dan upaya tiga kali lipat dilaporkan keanggotaan organisasi.

U2 melanjutkan pekerjaan mereka untuk amal dan aksi sosial. Mereka mempromosikan Persetujuan Damai Irlandia Utara, mengumpulkan uang untuk korban yang selamat dari pemboman Omagh, bermain di Sarajevo yang hancur setelah perang di sana, membantu menyokong perekonomian yang goyah di New York City dengan bermain di sana menyusul serangan teroris pada 11 September, berpartisipasi dalam Live 8 serangkaian konser untuk meringankan utang Negara yang kekurangan, dan terus mempromosikan kampanye unutk membatu Negara-negara miskin. Bono telah menjadi simbol dalam upaya untuk mengakhiri kemiskinan dan mencari bantuan untuk penderita AIDS dan meningkatkan perdagangan untuk Afrika. Dia telah menjadi sangat terkenal karena upaya ini.

U2 telah mendapatkan penghargaan Rock and Roll Hall of Fame pada tahun 2005. Pada tahun itu mereka telah memenangkan 22 Grammy Awards, sebuah catatan sejarah yang hanya dilampaui oleh Stevie Wonder dan U2 bisa mendapatkannya.

Album yang telah dirilis band ini meliputi: "Boy" (1980) / "October" (1981) / "War" (1983) / "The Unforgettable Fire" (1984) / "The Joshua Tree" (1987) / "Rattle and Hum" (1988) / "Achtung Baby" (1991) / "Zooropa" (1993) / "Pop" (1997) / "All That You Can't Leave Behind" (2000) / "How to Dismantle an Atomic Bomb" (2004) / "No Line On the Horizon" (2009).

Ref :
http://www.imdb.com/name/nm1277752/bio
http://www.atu2.com/band/bio.html