Selasa, 09 April 2013

Run Untill The End




John Stephen Akhwari, pria kelahiran tahun 1938 yang berkebangsaan Tanzania, membuat satu catatan penting yang akan dikenang sepanjang masa. Kisahnya terjadi di Mexico City pada tahun 1968. Saat itu Mexico menjadi tuan rumah Olimpiade ke 19.

Hari sudah gelap, sebagian lampu stadion sudah dipadamkan. Pertandingan lari marathon memang sudah berakhir. Setelah lewat satu jam lomba usai, tiba-tiba penonton di kejutkan oleh pengumuman dari pengeras suara. Pertandingan ternyata belum usai. Masih ada satu pelari yang akan memasuki stadion. Gemuruh tepuk tangan pun membahana saat seorang pelari mulai memasuki stadion. Para penonton memberikan standing ovation pada pelari bernomor 36 itu. Ia menjadi pelari terakhir yang sanggup menyelesaikan lomba lari marathon berjarak 42 km. Sebelas pelari lainnya memilih menyerah. Walaupun menjadi pelari paling buncit, sejarah mencatatnya sebagai pelari berhati baja, kukuh bagai karang di dalam mengemban sebuah tugas. Langkahnya memang tak mulus lagi, bahkan sempat terhenti saat memasuki pintu stadion. Sejenak ia tampak meringis menahan sakit, tetapi tekadnya sungguh mengalahkan segalanya. Dengan kaki terbebat perban, dia menuju garis finish.