Konon, ada sebuah negeri bernama Negeri Berasap. Raja Mudanya gemar berburu.
Pada suatu hari, Raja Muda berburu di hutan dekat Negeri Antah Berantah. Setelah seharian berburu, baginda tiada juga mendapatkan hasil buruan. Baginda merasa letih lalu beristirahat di bawah sebuah pohon yang rindang.
Belum sempat memejamkan matanya, Raja Muda melihat seekor tupai yang cantik sekali. Baginda bangkit mendekatinya, namun tupai itu melompat melarikan diri.
Raja Muda terus mengikutinya hingga tersesat di tengah hutan. Baginda berusaha mencari jalan pulang,tapi sia-sia saja.
Akhirnya putera raja itu melihat sebuah pondok, lalu mendekatinya. Baginda mengintai ke dalam pondok itu.
Di dalam pondok itu Raja Muda melihat seorang tua sedang duduk menghadap dapur seperti hendak memasak. Kemudia baginda mendengar orang tua itu berkata-kata,
"Hmmmmm, baru kamu tahu siapa si tua yang jahat ini. Dahulu ayahmu mengusirku keluar dari negeri ini... Tapi dia pulalah yang memintaku untuk memberimu nama saat kami masih berteman baik"
"Ha, ha, ha...!" kata orang tua itu sambil tertawa.
"Kasihan, kasihan. Ayah dan bundamu telah wafat. Dan kau sudah berubah menjadi tupai. Kalau tidak ada manusia lain menyebut namamu, selama-lamanyalah kau akan menjadi tupai, Puteri Gemalai Suri," kata orang tua itu lagi.
Raja Muda yakin bahwa tupai yang dilihatnya itulah yang orang tua itu maksudkan. Esoknya, sebelum mencari jalan pulang, baginda mencari tupai yang ditemuinya semalam.
Saat mencari-cari itu, Raja Muda melihat tupai itu bertengger di atas pohon.
Baginda mendekati pohon itu seraya berkata, "Saudarikah Puteri Gemalai Suri?"
Sekejap mata tupai itu menjelma menjadi puteri yang amat jelita.
"Terima kasih wahai pangeran muda. Jika Tuanku tidak menyebutkan nama hamba, pasti hamba akan terus menjadi tupai," kata Puteri Gemalai Suri.
Raja Muda pun membawa pulang Puteri Gemalai Suri ke istana. Dengan restu ayah dan bundanya, mereka pun menikah dan berbahagia sampai akhir hayat mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar