Minggu, 04 April 2010

James Clerk Maxwell: A Christian Scientist (III)


Menolak Pemikiran Evolusioner

Maxwell menentang keras teori evolusi Darwin, yang pada waktu itu sangat populer. Dia percaya bahwa spekulasi pemikiran evolusioner bertentangan dengan bukti ilmiah. Dalam karya tulis yang disajikan pada "the British Association for the Advancement of Science", tahun 1873, dia menyatakan bahwa, "Teori evolusi tidak mampu menjelaskan kesamaan molekul, karena evolusi mengimplikasikan perubahan terus- menerus.... Kesamaan setiap molekul yang sejenis memperlihatkan ciri-ciri dasar benda yang dibuat di pabrik, dan menyingkirkan gagasan bahwa molekul bersifat abadi dan muncul dengan sendirinya. Maxwell juga berhasil menolak gagasan evolusioner dalam masalah penting lainnya. Secara matematis, dia membuktikan ketidakbenaran "hipotesis nebula" yang diajukan tahun 1796 oleh seorang Prancis yang ateis, Laplace. Menurut Laplace, sistem tata surya dimulai sebagai awan gas yang menyusut selama jutaan tahun, dan kemudian menghasilkan planet-planet. Jadi, demikian menurut Laplace, tidak perlu ada yang disebut Sang Pencipta. Para penentang kekristenan sangat memercayai falsafah ini. Namun, Maxwell menunjukkan dua cacat besar dalam teori Laplace, dan membuktikan secara matematis bahwa proses demikian tidak mungkin terjadi. Teori Laplace akhirnya ditinggalkan.

Alkitab Dihubungkan dengan Ilmu

Maxwell yakin bahwa penelitian ilmiah dan ajaran Alkitab tidak hanya cocok, tapi juga berkaitan erat. Hal ini tercermin dalam doa yang ada dalam catatan-catatannya: "Ya, Tuhan Allah Yang Mahakuasa, yang telah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Mu, dan memberinya jiwa yang hidup sehingga dapat mencari-Mu dan berkuasa atas semua ciptaan-Mu, ajarlah kami untuk mempelajari karya-Mu, supaya kami dapat mengolah bumi demi keperluan kami dan melayani-Mu; dan dengan demikian kami menerima firman-Mu yang penuh berkat, sehingga kami dapat memercayai Dia yang Kauutus, yang memberi kami pengetahuan tentang keselamatan dan pengampunan atas dosa-dosa kami. Semuanya ini kami mohon dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami." Dalam doa ini, Maxwell menegaskan kepercayaannya terhadap ajaran yang terdapat dalam Kitab Kejadian, yaitu Allah adalah Sang Pencipta, yang menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, dan memberinya kekuasaan dan tanggung jawab atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara dan segala binatang yang merayap di bumi. Bagian kedua dari doanya berisi berita Injil -- bahwa Yesus Kristus diutus Allah untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.

Komitmen Kristiani

Maxwell memunyai pengetahuan yang luas mengenai Alkitab. Dia juga menjadi penatua di gereja yang ikut dia bangun di dekat rumahnya di Glenlair. Komitmen kekristenannya juga sangat praktis. Dia banyak memberikan waktu serta uangnya kepada yang membutuhkan. Acap kali, dia mengunjungi orang sakit dan yang terpasung, kemudian membaca Alkitab dan berdoa bersama mereka. Dia sangat rendah hati dan integritasnya sangat tinggi. Sikap pengasih dan kesediaan Maxwell untuk berkorban sangat nyata, sebagaimana ditulis J. G. Crowther dalam biografinya: "Selama tahun-tahun terakhir hidupnya, istrinya cacat. Dia merawatnya sendiri dengan sangat tekun.... Ketika penyakitnya yang fatal itu kambuh, dia tidak memberitahu siapa pun. Ketika keadaannya makin parah dan dia menderita sakit yang luar biasa pun, dia tidak pernah mengeluh. Hanya satu yang dia sesalkan: dia tidak sanggup lagi merawat istrinya yang sakit. Maxwell meninggal karena kanker di Cambridge tanggal 5 November 1879, dalam usia 48 tahun. Dia sangat dihormati oleh mereka yang mengenal atau yang pernah bekerja sama dengan dia. Salah satu rekan akrabnya menulis: "Kami, para sejawatnya di perguruan tinggi, menyaksikan kecerdasan dan kemampuannya yang tinggi serta pandangannya yang orisinil, disertai kerendahan hatinya di hadapan Tuhan, kepatuhannya kepada kehendak-Nya, dan kepercayaannya yang sungguh-sungguh terhadap kasih dan penebusan Sang Penyelamat. Itulah yang menjadi penghiburnya setiap ia sakit atau susah."

Tidak ada komentar: