Seorang anak kecil dan ibunya pergi ke sebuah pusat pertokoan yang dipadati oleh pengunjung yang hendak berbelanja. Di pintu keluar pusat pertokoan tersebut disediakan sebuah bola kaca bening besar yang berisi berbagai macam permen enak. Seorang berpakaian manusia salju/Snowmandengan ramah memberi salam setiap pengunjung yang akan pulang, dan dengan senyum hangatnya ia mendekati setiap anak mempersilahkan untuk mengambil segenggam permen langsung dari dalam bola kaca itu.
Ketika anak kecil tadi akan keluar bersama ibunya, "manusia salju" dengan sopan menawarkan anak itu untuk mengambil permen. Tetapi anak itu hanya diam. Ibunya merasa heran karena ia tahu betul anaknya sangat menyukai permen, lalu membujuk si anak untuk mengambilnya. Tapi anak kecil itu tetap diam.
Karena beberapa anak lain sudah berlarian hendak keluar dari pusat pertokoan itu, maka "manusia salju" yang baik hati itu segera meraup segenggam penuh permen dan langsung memasukkannya ke dalam kantong belanja ibu dan anak kecil tadi. Anak itu senang sekali!!
Dalam perjalanan pulang ibunya bertanya mengapa ia tidak mau mengambil sendiri permen yang disediakan. Dengan polos si anak menunjukkan tangannya, "Mama, tanganku sangat kecil, sedangkan Om"snowman" tadi memiliki tangan yang begitu besar. Kalau aku sendiri yang mengambilnya tentu permen yang kudapat hanya sedikit. Tapi Om tadi mengambilkannya untukku, dan itu sangat banyak! Itulah yang kutunggu-tunggu..."
Cara berpikir anak kecil yang lugu ini memberikan sebuah pelajaran penting bagi kita betapa berlimpahnya berkat-berkat Tuhan yang telah dicurahkanNya bagi kita. Jauh melebihi dari apa yang dapat kita peroleh dengan upaya kita sendiri. Ia memberi segala yang kita perlukan menurut kekayaan dan kemuliaanNya, bahkan Ia telah mengaruniakan AnakNya yang Tunggal supaya kita memiliki hidup yang kekal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar