Sabtu, 03 September 2011

Don't Shoot a Bird

Suatu kali seorang budayawan dari Indonesia mendapat tawaran dari salah seorang rekannya yang tinggal di Australia untuk pergi berlibur di sana. Si budayawan ini pun mengiyakan tawaran rekannya itu...
"Mumpung lagi tidak ada kegiatan, di bayarin tiket pesawat pula, lalu dapat pergi keluar negeri lagi" kata si budayawan ini.

Seminggu kemudian ia pun berangkat ke Australia dengan pesawat terbang. Sesampainya di Australia, ia tinggal di rumah keluarga rekannya tersebut. Mereka pun saling bertukar cerita, mengenang masa-masa lalu dan kesibukan yang mereka jalani sekarang. Dalam perbincangan itu, si budayawan kemudian tertarik dengan pekerjaan rekannya ini yaitu sebagai seorang guru bahasa Indonesia di sebuah TK di Australia.

Lalu besoknya si budayawan ini meminta kepada rekannya untuk diikutkan ke TK tempat rekannya itu mengajar.
"Rupanya ada juga TK di Australia yang memberi pelajaran bahasa Indonesia" kata budayawan ini kepada rekannya.
Ia pun kemudian dipersilahkan juga masuk ke kelas oleh rekannya ini untuk melihat bagaimana ia mengajar anak-anak TK tersebut.

Si budayawan ini senang melihat kegairahan anak-anak TK tersebut mempelajari bahasa Indonesia, dan di akhir pelajaran, rekannya mempersilahkan dia untuk berbicara kepada anak-anak murid TK itu.

Kesempatan berbicara itu pun digunakan oleh budayawan ini.
Ia berpikir sejenak...
"oh lebih baik saya beri saja teka-teki kepada anak-anak TK ini, sekaligus mau mengukur sejauh mana kecerdasan anak-anak di Australia ini"

Si budayawan ini pun berkata kepada anak-anak ini dalam bahasa Inggris.

"Anak-anak, bapak punya teka-teki...."
"Ada 5 burung yang sedang bertengger di salah satu dahan pohon"
"Bapak kemudian mengambil senapan dan menembak burung itu"
"Anak-anak... tinggal berapakah sekarang burung itu di dahan pohon...?
Lalu serentak anak-anak TK itu menjawab dengan nada yang tinggi...

"Don't shoot a bird !..." Don't shoot a bird !... Don't shoot a bird !...

Pesan moralnya :
Dalam keluguan anak-anak tersembunyi kebijaksanaan yang melebihi intelektualitas seorang dewasa

Tidak ada komentar: