Minggu, 28 Februari 2010
Will Keith Kellog: The Cornflake King
Ketika Will Keith dan John Harvey Kellog menemukan sereal flake pertama pada 1894, mereka mengubah kebiasaan diet Amerika. Tetapi jauh sebelum nama Kellogg menjadi anugerah di meja makan pada pagi hari di sepanjang Negeri. Di balik ceritanya ada kisah mencengangkan dari dua abang-adik yang berbeda – satunya seorang dokter eksentrik, yang lainnya pebisnis bijaksana – yang ranking persaingan antar saudaranya sudah seperti Kain dan Habel.
Will Keith Kellogg lahir di Battle Creek, Michigan, pada April 1860. Ayahnya, John Kellogg, pembuat sapu yang sukses dan seorang Advent yang setia, mempercayai kedatangan Kristus kedua kalinya telah begitu dekat dan karena itu juga tidak terlalu mempedulikan pendidikan. Maka selagi masih mudanya Will Keith dan sudah cukup besar, ia ditaruh bekerja di pabrik ayahnya. Will Keith menemukan bahwa ia memiliki bakat alami berbisnis, dan pada usia 14, ia adalah penjual keliling termuda perusahaan tersebut. Lima tahun kemudian, ia mengelola pabrik sapu di Dallas.
John Harvey Kellog mengambil jalur yang sangat berbeda. Seorang ilmuwan flamboyant, penulis dan penemu, Dr. Kellogg telah menghimpun perhatian dunia kepadanya sebagai kepala dari Sanitarium Battle Creek. Menawarkan pengobatan-pengobatan radikal yang menjanjikan merevitalisasi tubuh, pikiran, dan jiwa, Sanitarium tersebut telah menjadi Mekah bagi orang-orang yang mencari untuk meningkatkan kesehatan mereka. Sebagai perlindungan bagi sanitarium tersebut meningkat, sang dokter yang baik memutuskan bahwa ia membutuhkan seseorang untuk menjaga buku-bukunya dan menolong dia menjalankan tempat tersebut. Untuk hal ini ia datang kepada adik prianya, Will Keith, yang telah kembali ke Michigan pada 1880. Sebagai tambahan dari pengetahuan bisnisnya, ada hal lain lagi mengapa John memilih Will Keith – ia mengetahui bahwa pria muda yang pemalu itu bukanlah ancaman bagi dia untuk mengkontrol Sanitarium.
Inti dari program "hidup alami" Dr. Kellogg adalah keyakinan pasti akan vegetarianisme. Tetapi ia memiliki kesulitan menyakinkan orangtuanya untuk angkat tangan dari daging. Maka John mendirikan sebuah dapur eksperimental dan menaruh Will Keith bekerja menemukan pengganti daging yang enak yang terbuat daru gandum. Selama beberapa tahun, John telah mencoba menduplikasikan sebuah produk sereal yang dibuat di Denver yang disebut Shredded Wheat. Sayangnya, Shredded Wheat tidak berjalan dengan baik dengan para pengunjung Sanitarium. Kebanyakan mengatakan bahwa rasanya seperti "jerami."
Will Keith mencari sebuah cara untuk mengubah gandum menjadi sesuatu yang lezat, dan ia mendapatkan sebuah ide menciptakan flake gandum. Setelah beberapa percobaan yang tidak sukses, Will Keith pulang ke rumah memikirkan ulang mengenai masalah tersebut. Ketika ia kembali ke lab setelah beberapa hari kemudian, ia menemukan bahwa adonannya telah terbentuk. Dengan jijik, ia menaruhnya ke mesin "flaking" – dan yang mengejutkan, keluarlah flake-flake yang sempurna. Tampaknya bentukan tersebut telah memberikan adonan tersebut yang diperlukan untuk menjadi flake.
Will Keith dengan cepat menemukan bahwa proses tersebut bekerja dengan baik sebagaimana juga diberlakukan dengan oat, nasi, dan jagung. Tetapi meskipun Will Keith-lah yang telah menemukan jawabannya, adalah John yang mendapatkan semua pujian, mengatakan bahwa ide tersebut datang dari mimpinya. Karena frustrasinya Will Keith, John memaksakan bahwa sereal baru tersebut hanya akan dijual kepada pasien-pasien Sanitarium. Dimana Will Keith melihat tanda-tanda dolar, John hanya melihat tanda kesehatan. Kedua abang-adik tersebut tidak menjadi dekat semenjak memulainya, dan sekarang perbedaan mereka membuka jurang di antara mereka.
Pada 1891, seseorang yang akan menjadi pengusaha bernama Charles W. Post tiba di Sanitarium untuk pengobatan kasus dyspepsia (sebuah sakit salah sistem pencernaan). Charles melihat sebuah tambang emas pada produk-produk yang diproduksi di dapur-dapur eksprimen San, dan khususnya terkagum pada pendekatan Kellogg untuk menciptakan pengganti kopi yang terbuat dari sereal. Ketika melihat akan rasa ingin tahu Charles, John menjawab, "Mari biarkan dia melihat semuanya apa yang kita lakukan. Saya akan senang sekali jika ia membuat kopi sereal."
Charles melakukan itu, dan pada 1895, ia mulai memasarkan Postum, sebuah kopi sereal yang terbuat dari biji gandum dan – seperti Kellogg. Postum adalah sebuah kesuksesan besar, terutama pada musim dingin. Tetapi Charles memerlukan sebuah produk untuk musim panas, maka ia mulai memasarkan sebuah sereal yang disebut Grape Nuts. Pada 1901, Charles telah memiliki sejuta pertamanya.
Kesuksesan Charles melukai Will Keith, yang membenci ide naiknya seorang warga Texas yang menjadi kaya karena ciptaan Sanitarium-nya. Setelah beberapa pendekatan yang tidak sukses pada abangnya untuk menjual cornflake sanitarium secara komersial, Will Keith memutuskan untuk melakukannya sendiri. Mencari sebuah cara untuk membuat cornflakes terasa lebih enak, ia menambahkan gandum berair dengan rasa pada resep. Ketika Dr. Kellogg – yang mempromosikan diet bebas gula – mengetahui hal itu, ia menjadi geram. Tetapi Will Keith tidak memperdulikannya. Ia yakin bahwa ia menemukan formula dari kesuksesan miliknya, dan pada 1906, ia terpisah dari abangnya dan membentuk The Battle Creek Toasted Corn Flake Co. Penciuman bisnis Will Keith yang tajam telah ditunjukkannya semenjak masa remajanya, dan pada 1910 ia adalah seorang pebisnis jutawan.
Kesuksesan Will Keith membuat geram John, yang marah akan komersialisasi dari ciptaan"nya" dan nama"nya." Untuk pembalasan, Dr. Kellogg mengubah nama dari perusahaannya menjadi Kellogg Food Co. Dan sebaliknya, Will Keith mengubah perusahaannya menjadi Kellogg Toasted Corn Flake Co., dan untuk membedakan produk flakenya dari milik saudaranya dan pesaing lainnya, ia menambahkan tanda tangannya ke setiap kotak dengan slogan, "Hati-hatilah dengan tiruan. Tak ada yang asli tanpa tanda ini." Itu menandakan mulainya apa yang akan menjadi sebuah dekade – pertempuran di pengadilan mengenai siapa yang memiliki nama Kellogg.
Pada 1910, Will Keith menggugat John. Dan lalu pada 1916, John menggugat Will Keith. Akhirnya, "pertempuran" tersebut mencapai Pengadilan Tinggi Michigan, dimana sang adik dikabulkan memiliki hak untuk menjual sereal di bawah nama Kellogg. Dikalahkan, John pindah ke Florida dan akhirnya tak ada berita lagi.
Akhirnya bangkit dari bayang-bayang abangnya, Will Keith dengan cepat menjadi figur dominan dalam bisnis Amerika. Seorang jenius pemasaran sesungguhnya, ia mulai memberikan cuma-cuma sampel dari serealnya, yang menyebabkan penjualan meledak. Pada 1920, Kellogg Co. memimpin bungkusan apa yang akhirnya menjadi industri berjuta dolar.
H. Wayne Huizenga: Changing Trash into Gold (2)
Pada 1984, perolehan Waste Management mencapai puncak $1 milyar. Tetapi Huizenga menjadi lelah dengan bisnis sampah, dan ia pensiun pada usia 46. Bagaimanapun masa pensiunnya tidak bertahan lama. Tanpa lelah dan berharga $21 juta terima kasih kepada sahamnya di Waste Management, Huizenga mulai membeli bisnis-bisnis kecil lokal. Selama tiga tahun pertama, ia memiliki lebih dari 100 bisnis dimulai dari air minum botol dan jasa berkebun untuk hotel dan perkantoran. Sebagai seorang penulis berkata, "Huizenga begitu mendominasi Fort Lauderdale sehingga seorang warganya tidak mungkin melewati hari tanpa usaha jasanya." Pada 1986, koleksi bisnisnya yang menjemukan telah memiliki pendapatan tahunan hingga $100 juta. Tetapi ia belum mendapatkan perjanjian yang akan menjadikannya legenda bisnis.
Pada 1987, John Melk, seorang mantan karyawan, dan Don Flynn, wakil presiden senior Waste Management, meyakinkan Huizenga untuk melirik kepada serantaian kecil toko video yang disebut Blockbuster. Sebenarnya, Huizenga menolak keras. Ia selalu mengasosiasikan toko-toko video dengan perusahaan-perusahaan pornografi yang kotor. Tetapi ketika ia melihat bahwa toko-toko Blockbuster itu bersih, tertata rapi dan berkaryawankan para pekerja yang berpotongan rapi, satu kata muncul di kepalanya: "McDonald’s." Seperti rantai toko hamburger terkenal, Huizenga menyadari bahwa Blockbuster adalah sebuah konsep produk mudah yang bisa bergerak agresif – dan menguntungkan secara nasional. Dalam satu minggu, Huizenga, Melk dan Flynn memiliki perhatian mengontrol dalam Blockbuster.
Sekarang untuk menanganinya, Huizenga memulai apa yang menjadi strategi standarnya: akuisisi dalam skala besar. Ketika ia membeli Blockbuster pada 1987, itu memiliki delapan toko dan 11 waralaba. Hanya dalam satu tahun setelahnya, Blockbuster menjadi serantaian rental video terbesar di dunia. Pada pertengahan tahun 1991, toko tersebut telah terhitung mencapai 1.654, tidak termasuk 27 toko di Inggris Raya dan 51 di Kanada.
Huizenga membuat uang begitu cepat hingga ia tidak bisa membelanjakan semuanya pada perusahaan, maka ia pergi untuk pembelian plesir yang lain, kali ini untuk membeli semua atau sebagian kepemilikan dari Miami Dolphins, Joe Robbie Stadium, the Florida Marlins, the Florida Panthers, the Super Club Retail Entertainment, Republic Pictures, Sound Warehouse dan Music Plus. Huizenga telah menjadi salah seorang pria termakmur di Amerika, berharga hampir mencapai $700juta. Tetapi sekali lagi, Huizenga merasakan keinginan untuk maju. Maka pada 1984, ia menjual Blockbuster kepada Viacom untuk $8.4 milyar dan mulai melirik industri baru untuk dikalahkan.
Ia menemukannya pada 1995, tetapi itu bukanlah sebuah industri baru. Faktanya, itu adalah sesuatu yang Huizenga sangat familiar. Menginvestasikan $64 juta dengan uangnya sendiri dan menghimpun tambahan $168 juta, ia membeli perusahaan sanitasi di Atlanta Republic Waste Industries. Pergerakan ini membingungkan banyak ahli Wall Street. Mereka tidak mengerti mengapa Huizenga mau kembali lagi ke bisnis sampah. Sebenarnya, dia tidak. "Saya hanya ingin melihat sebuah kerangka (perusahaan), dan ini muncul begitu saja," jelasnya dalam sebuah wawancara Forbes. "Itu bisa apa saja."
Pada waktu itu, perusahaan tersebut, dimana Huizenga mengganti namanya dengan Republic Industries, adalah sebuah perusahaan kecil yang berjuang dalam pemusnahan sampah dan bisnis keamanan elektronik. Hingga susunannya, Huizenga dengan hebat memperlebar baik kedua aspek dari bisnis tersebut, menjadikan mereka sapi perahan yang menguntungkan. Tenggelam dengan uang, Huizenga melatih tempat-tempatnya dengan target dia selanjutnya, industri ritel otomotif, dan mulai membangun jaringan nasional dari outlet-outlet mobil baru dan bekas. Selama masa enam bulan, ia membeli 65 hak penjualan otomotif dengan 109 outlet menjual 31 merek, membuka 11 superstore mobil bekas yang disebut AutoNation USA, dan membeli tiga agensi rental mobil, termasuk Alamo dan National.
Wayne HuizengaSekali lagi, "sentuhan Midas" Huizenga bekerja dengan ajaib. Pada 1999, Republic, sekarang bernama AutoNation Inc., memiliki perjanjian-perjanjian hak penjualan 400 mobil baru dan lebih dari 40 toko mobil bekas, dan telah beroperasi hampir pada 4000 lokasi rental mobil di seluruh Negeri, menjadikannya ritel otomotif nomor satu di dunia dan penyedia jasa rental kendaraan terbesar kedua di Amerika Serikat.
Sebagaimana bagi Huizenga, ia dinyatakan sebagai salah satu seorang pria terkaya di dunia. Tetapi ironisnya, uang tidaklah penting baginya. Ia bahkan tidak mempedulikan untuk mengambil gaji dari AutoNation. Yang mendorongnya adalah sensasi yang ia dapatkan dari kompetisi satu lawan satu antara dirinya dan rivalnya. Itulah sebabnya di waktunya ketika kebanyakan orang di usianya diperkirakan untuk pensiun, Huizenga menekannya dan berjanji untuk menjadi salah seorang pengusaha sukses yang paling berpengaruh dalam percaturan peta bisnis dunia hingga abad selanjutnya.
H. Wayne Huizenga: Changing Trash into Gold
H. Wayne Huizenga dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu pria dengan ide terhebat dalam sejarah bisnis Amerika. Dengan kemampuannya yang luar biasa memilih sebuah industri matang yang terbagi untuk konsolidasi dan menciptakan sebuah perusahaan yang mendominasi industri tersebut begitu cepat sehingga para pesaingnya tertinggal di luar kedinginan, Huizenga menjadikan dirinya sendiri seorang milyuner. Dipilih oleh majalah Forbes sebagai salah satu "Pebisnis Amerika Yang Paling Berkuasa," ia memimpin sebuah kerajaan bisnis bernilai milyaran dolar yang termasuk tim olahraga professional hingga ritel mobil terbesar di Negeri itu. Dan itu semua dimulai hanya oleh satu truk sampah.
Fakta bahwa Huizenga akan menjadi salah satu pengusaha paling sukses di dunia bukanlah sebuah kejutan. Faktanya, wirausaha sudah mendarah-daging pada keluarganya. Kakeknya yang seorang imigran Belanda memulai sebuah bisnis sampah di Chicago dan ayahnya mengepalai perusahaan konstruksinya sendiri. Ketika ia masih seorang remaja pria, ayah Huizenga mengatakan kepadanya, "Kamu tidak bisa mendapatkan uang dengan bekerja bagi orang lain."
Wayne muda mengambil saran dari ayahnya hingga ke hati dan mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam dunia bisnis. Pada 1962, di usia 25, Huizenga memulai Southern Sanitation Service dengan meminjam $5000 dari ayahnya dan membujuk seorang penarik sampah lokal di Fort Lauderdale, Florida, untuk menjualnya sebuah truk bekas dan beberapa peralatan. Setiap harinya, Huizenga akan bersiap untuk rutenya pada pukul 2 pagi, mengangkat sampah dan mengangkutnya ke pembuangan hingga sore menjelang. Lalu ia mandi, berpakaian terbaik, dan menghabiskan sisa hari menelpon para pemilik rumah, supermarket-supermarket, dan toko-toko ritel untuk menggalang bisnis bagi perusahaannya. "Saya tidak mengetahui apapun mengenai bisnis," terangnya pada sebuah wawancara dengan majalah The New York Times. "Saya hanya bekerja keras dan memberikan pelayanan yang baik."
Pendekatan itu bekerja, dan pada 1968 Huizenga memiliki 20 truk dan melayani para kustomer sampai selatan jauh hingga Key West. Pada waktu itulah seorang kerabat, Dean Buntrock, yang menjalankan firma pembuangan asli yang didirikanoleh kakek Huizenga, menyarankan penggabungan perusahaannya dengan Southern Sanitation. Huizenga setuju, dan Waste Management pun terbentuk.
Visi Buntrock adalah untuk menciptakan sebuah perusahaan sanitasi nasional. Untuk mencapai tujuan ini, ia dan Huizenga memulai sebuah pelesir pembelian, mencakup 90 pengangkut sampah selama sembilan bulan. Sepanjang masa inilah Huizengan mengembangkan strategi-strategi kunci dan keahlian-keahlian yang akhirnya ia pakai untuk menjalankan perusahaan-perusahaannya yang lain. Pembelian-pembelian itu utamanya dilakukan untuk stok Waste Management. Huizenga dan Buntrock merasakan bahwa pencairan saham-saham kepemilikan mereka itu lebih baik daripada menekan pembayaran bunga uang bisa menguburkan perusahaan lebih lagi. Mereka juga umumnya menjaga pemilik-pemilik sebelumnya sebagai manajer, mempercayai bahwa jika perusahaan-perusahaan mereka cukup baik untuk dipersunting, begitu juga keahlian mereka. Terima kasih kepada strategi ini, Waste Management pun akhirnya menjadi perusahaan pemusnahan sampah terbesar di Negeri itu, menjadikan Huizenga dan Buntrock jutawan.
Jumat, 26 Februari 2010
Michael Dell: Fulfill His Own Dream (2)
Michael Dell yang berusia 19 tahun memakukan usaha bisnisnya PCs Ltd., dan perusahaan yang berbasis di Austin ini dengan cepat menjadi salah satu perusahaan yang bertumbuh paling cepat di negerinya. Daripada membanjiri pasaran dengan ratusan dari ribuan komputer "berkulit coklat yang tawar," perusahaan dapat berfokus pada apa yang terbaik – menciptakan mesin-mesin yang terkustomisasi untuk meng-order.
Strategi ini bekerja. Dalam operasinya di tahun pertama, PCs Limited menarik hingga lebih dari $6 juta dari penjualan, dan Michael dengan cepat mendapat reputasi sebagai "pria muda ajaib." Untuk membayar namanya yang semakin tenar, ia mengubah nama perusahaan menjadi Dell Computer Corp. pada tahun 1987. Penjualan terus berlanjut mengembang, mencapai puncak $159 juta pada akhir tahun 1988. Di tahun yang sama, Dell membuat sebuah penawaran awal publik yang meraup $30 juta, dan sekitar $18 juta-nya masuk langsung ke kantong Michael.
Bagi banyak pengusaha awal, itu bisa menjadi sinyal puncak bahwa sudah waktunya untuk berpindah ke petualangan selanjutnya yang menjanjikan. Tetapi dalam pikiran Michael ia baru saja mulai. Ia sekarang mengatur pandangannya untuk mengambil alih pemimpin industri IBM, mengatakan kepada para stafnya bahwa kata pertama dari putrinya yang baru lahir adalah "Daddy, kill IBM." Teknik ini mendapat responm dan penjualan Dell melompat pada lebih dari $800 juta pada tahun 1991. Pada tahun 1992, Michael menyiapkan sebuah gol untuk melewati $1,5 milyar di akhir tahun tersebut. Selalu melewati pencapaiannya, Michaell mendapatkan gol-nya dan lalu, penjualan pun meroket hingga $2juta milyar. Tetapi di tengah kesuksesannya, ada awan-awan mendung yang bertemu di langit-langit.
Pertumbuhan perusahaan melangkah terlalu cepat bagi si pengusaha muda untuk menanganinya. Pada pertengahan 1993, Dell Computer Corp. terlihat berada di luar kendali. Harga-harga saham terpantul dari $49 pada Januari 1993 menuju sekitar $16 pada bulan Juli. CFO dari Dell pun resign , meninggalkan kekosongan manajemen. Dan yang terburuknya, Michael membongkar semua merek baru dari komputer-komputer notebook dikarenakan produksi yang miskin dan dipaksa untuk duduk di atas sisi dari segmen yang bertumbuh cepat dari pasar PC untuk lebih dari 12 bulan.
Michael menyadari bahwa ia perlu untuk melakukan sesuatu – dan melakukannya dengan cepat. Solusinya adalah mencari para manajer yang lebih tua berpengalaman untuk menolongnya mengambil kendali dari juggernaut-nya yang berusia 9 tahun. Pertama ia membawa Mort Topfer, eksekutif musiman dari Motorola, untuk menangani operasi sehari-hari. Selanjutnya ia memanfaatkan talenta-talenta Kevin Rollins, sebuah pakar organisasi dari Bain and Co., untuk menjalankan operasi-operasi pekerja Amerikanya. Dan, mungkin saja kudetanya yang paling penting, Michaell mencuri desainer Apple Powerbook yakni John Medica.
Dalam 12 bulan penyusunan perusahaan sangatlah benar, dan di tahun selanjutnya keuntungan-keuntungan pun mendaki hingga $149 juta. Tetapi bahkan dengan perubahan haluan yang luar biasa ini, Michael mengetahui tempat perusahaannya di persaingan industri PC yang terus meningkat biar bagaimanapun tak ada jaminannya. Untuk memastikan agar terus berlanjut sukses, Michael dan para eksekutif top-nya membuat sepasang keputusan strategi kontroversial yang menjalankan penghitungan tren industri yang sedang terjadi. Pertama, bukannya mengawali perang harga untuk mengejar penjualan unit-unit yang luar biasa, Michael memutuskan untuk berfokus pada para pelanggan bisnis yang bermargin tinggi. Kedua, perusahaan memandang untuk bersandar secara eksklusif pada pasar langsung daripada ritel.
Para pengamat industri mempertanyakan gerakan yang kedua, menunjuk bahwa dengan menjual langsung Dell merendahkan pasar home PC. Tetapi Michael mengetahui lebih baik. Dalam penyelidikan awal ke toko-toko ritel, Michael menemukan bahwa ia tidak bisa berkompetisi dengan nama brand Compaq yang kuat dan harga Packard Bell yang mematikan. Menjual melalui toko-toko ritel sudah pasti di luar rencana. Tetapi Michael tidak menyerahkan pasar konsumen yang menguntungkan begitu saja. Melainkan, ia memutuskan untuk menjual PC-PC yang terkustomisasi penuh melalui telepon, fax, dan penjualan langsung untuk para pembeli komputer rumah yang lebih mutakhir.
Sekali lagi, Michael memutuskan para pengkritiknya bahwa mereka salah. Pendekatan baru perusahaannya telah memiliki penjualan yang mencapai puncak $5,5 milyar pada akhir tahun 1996. Tetapi Michael memiliki kartu as yang lain di balik lengan bajunya. Pada Juli 1996, Dell meluncurkan salah satu website penjualan komputer langsung pertama, dan hanya dalam dua bulan, telah meratakan penjualan internet dengan kelebihan dari $2 juta sehari (sebuah angka yang dapat terus naik hingga $6 juta sehari pada 1998). Kombinasi dari penjualan langsung via telepon dan Internet mendorong penjualan Dell hingga $7.7 juta pada Februari 1997.
Hingga saat ini, para pakar industri dan tiga lawan utama Dell yakni, Compaq, IBM, dan Hewlett-Packard, teryakinkan bahwa penjualan langsung hanya dapat memberi sebuah ceruk pasar. Tetapi sebagaimana serangan langsung Dell mulai meningkatkan potongan ke pembagian pasar mereka, semua ketiga kompetitornya mengadopsi model penjualan langsung itu, tetapi tidak seperti Dell, melanjutkan untuk menawarkan mesin-mesin mereka melalui toko-toko ritel juga.
Baik ya tidaknya Compaq, IBM dan Hewlett Packard merubah strategi mereka sebenarnya selanjutnya akan menangkap kembali pembagian pasar yang terhilang akan hadirnya Dell. Tetapi dengan menjadi yang pertama kali, Dell tentu saja memiliki keuntungan, sebagaimana ketika angka-angka dengan jelas bermunculan. Selagi industri PC bertumbuh dengan 5 persen yang diremehkan pada tahun 1998, Dell bertumbuh dalam jalur yang luar biasa dengan lebih dari 50 persen, mencapai penjualan $12.3 milyar. Pada Januari 1999, Dell habis terjual baik IBM dan Hewlett-Packard pun seimbang untuk mengambil ali sebagai pembuat komputer nomor satu, meninggalkan Compaq.
Selagi ia telah benar-benar mendiamkan para pengkritiknya, Michael Dell telah membuktikan bahwa ia memiliki fleksibilitas, stamina, dan visi untuk berada di puncak dari bisnis paling kompetitif di negeri itu, bahkan dengan melalui waktu-waktu yang bergelombang. Sebagai roketer penjualan internet ($30 juta sehari pada Juli 1999), Dell melanjutkan untuk mengherankan para kompetitornya, mencengangkan para analis, dan mempesona para pemegang saham.
Michael Dell: Fulfill His Own Dream (1)
Michael Dell bukanlah satu-satunya pengusaha muda yang mengendarai booming komputer di akhir tahun 1980an dan awal 1990an dari keusangan menuju kejayaan. Seperti Rod Canion dari Compaq dan Steve Jobs dari Apple, Michael mengubah bisnis muda yang belum banyak pengalaman menjadi kerajaan komputer milyaran dolar. Tetapi tidak seperti Canion dan Jobs yang mengalami nasib buruk, yang kehilangan kendali atas ciptaan mereka ketika mereka bertumbuh, Michael telah menangani untuk tetap memegang kendali atas usaha maverick -nya dan menerima pengakuan unik untuk menjadi CEO terlama dalam industri komputer.
Mengikuti ide sederhana dengan menjual sistem-sistem komputer personal yang terkustomisasi langsung ke para kustomer ia dapat sangat mengerti kebutuhan-kebutuhan mereka dan menyediakan solusi-solusi komputer paling efektif untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, Michael telah menjadikan Dell Computer Corp. Sebagai perusahaan pemimpin penjualan langsung sistem-sistem komputer.
Orang-tua Michael menginginkan ia menjadi seorang dokter. Tetapi sewaktu ia berada di masa sekolah menengah pertama, Michael terpaku pada komputer-komputer. Selagi kebanyakan teman-teman seangkatannya terpaku di bawah atap-atap mobil tua, Michael menyukai terpaku dengan Apple IIe-nya.
Untuk menyenangkan orang-tuanya, Michael terdaftar sebagai pra-mahasiswa kedokteran di Universitas Texas pada tahun 1983, tetapi tetap saja yang menjadi kegemarannya adalah komputer-komputer. Sepanjang semester pertamanya, Michael menghabiskan waktu luangnya membeli PC-PC lama yang perlu dibetulkan dari ritel-ritel lokal, lalu meng-upgradenya dan menjualnya dari kamar asramanya. Usahanya itu sukses, hingga akhirnya satu hari teman sekamarnya menumpuk inventarisnya yang semakin banyak dekat pintu kamar asrama mereka.
Michael menganggap itu sebagai satu tanda sudah waktunya untuk memindahkan bisnisnya yang berkembang dari kampus. Kedua orang-tuanya geram ketika ia mengatakan kepada mereka bahwa ia ingin drop out dari kampus, maka untuk menenangkan mereka, Michael setuju untuk kembali ke sekolah jika penjualan musim panas terbukti mengecewakan. Di bulan pertama bisnisnya, Michael menjual beberapa PC seharga $180.000. Ia pun tak pernah kembali lagi masa senior sekolahnya.
Selagi mencari jalan untuk memperlebar bisnis awalnya yang sedang bertumbuh, Michael menyimpulkan bahwa komputer dengan cepat akan menjadi sebuah komoditas, dan dengan komoditas-komoditas, apa yang paling penting adalah harga dan pengantarannya. Michael melihat bahwa cara tercepat untuk menerima kedua gol tersebut adalah dengan memotong perantara. Ia menyadari bahwa ia bisa membeli komponen-komponen dan merakit keseluruhan PC sendiri dengan harga lebih murah. Lalu ia bisa menjual setiap mesinnya melalui telepon langsung ke para pelanggan dengan 15 persen untuk membangun brand-nya. Teknik ini, yang selanjutnya dikenal sebagai "model penjualan langsung," dapat merevolusi industri dan menjadikan Michael Dell sebagai multi-milyuner dalam prosesnya.
Rabu, 24 Februari 2010
Henry Ford: an Actor Behind Ford's Success (2)
Dalam salah satu edisi majalah ilmiah yang dimilikinya Henry membaca tentang terciptanya satu mesin baru yang dinamakan oto, yakni mesin gas yang halus, yang dalam sejarah otomotif diklasifikasikan sebagai pendahulu mobil yang sekarang. Dalam majalah itu juga ditulis bahwa suatu masa nanti gas yang menjadi alat penerangan di masa itu tidak akan dipergunakan lagi sebagai penggerak mesin, tetapi diganti dengan bahan bakar hasil penguapan minyak bumi.
Bahasan dalam majalah tersebut mendapat tentangan dari para pakar mesin saat itu. Menurut mereka, sangat mustahil gas digantikan oleh uap minyak bumi untuk menggerakkan mesin mobil. Tetapi bagi Henry tidak mustahil uap minyak bumi dapat dipergunakan untuk menggerakkan mesin. Dengan prinsip hidupnya yang tak kenal putus asa Henry tetap melakukan percobaan demi percobaan di gudang pertanian milik keluarganya.
“Dari tahun ke tahun percobaan saya gagal. Tapi karena prinsip hidupku benar-benar tak kenal putus asa, kegagalan bukan hal yang saya takutkan. Justru kegagalan makin memacu semangat saya untuk tekun dan lebih teliti lagi!” tuturnya.
Di tahun 1892, atau persis 17 tahun setelah pertama kali menyaksikan kereta yang jalan sendiri tanpa ditarik kuda, Henry Ford menggemparkan penduduk Detroit. Ia keluar dari bengkelnya menunggang kuda besi yang mesinnya digerakkan oleh uap minyak bumi. Sesuatu yang menurut pakar-pakar mesin sangat mustahil, berhasil diwujudkan Henry Ford menjadi kenyataan. Ia berhasil membuat mobil pertama dalam peradaban manusia, yang mesinnya digerakkan uap minyak bumi.
Di mata pemilik Detroit Edison Company mobil ciptaan itu sangat istimewa, sehingga Henry Ford langsung ditawari jabatan tinggi, dan penghasilan yang berlipat ganda. Tetapi Henry malah mengundurkan diri dari Detroit Edison Company, dengan alasan jika jabatan itu diterima maka waktu dan seluruh tenaganya akan tersita habis pada perusahaan sehingga tidak punya waktu luang lagi untuk melanjutkan penelitian dan percobaan di bengkel pribadinya.
Lepas dari Detroit Edison Company, Henry Ford berhasil membujuk beberapa usahawan untuk mendirikan Detroit Auto mobil Company. Di sana ia diangkat sebagai kepala ahli mesin. Ternyata banyak ketidakcocokan antara Henry dan pemilik modal. Henry minta disediakan sejumlah dana untuk penelitian dan pengembangan tetapi usul ini tidak disetujui. Pemilik modal menginginkan mobil ciptaan Henry yang pertama saja yang diproduksi. Hasilnya, penjualan Detroit Automotif dalam waktu satu tahun tidak lebih dari 5 dan 6 unit mobil.
Setelah tiga tahun, tepatnya pertengahan Maret 1902, lagi-lagi Henry Ford mengundurkan diri dari Detroit Automobil. Dengan modal sangat minim, dari sisa-sisa penghasilannya di Detroit Automobil, Henry Ford nekat mendirikan Ford Motor Company.
Untuk memperkenalkan produksinya kepada masyarakat luas Henry Ford merancang 2 unit mobil untuk balapan yang diberi nama “999″ dan “Arrow”. Pada musim balapan tahun 1903, kedua mobil ciptaan Henry Ford diikutsertakan dan langsung keluar sebagai pemenang dengan meninggalkan lawan-lawannya lebih dari setengah mil di belakang. Dengan kemenangan gemilang itu, publisitas produk-produk Ford Motor melejit ke atas. Ford Motor Company mulai merangkak naik. Tahun 1905, produksi Ford laku terjual 1700 unit.
Henry terus berupaya meningkatkan mutu produksinya, antara lain dengan menciptakan Ford Model T yang sangat terkenal. Henry juga berusaha meningkatkan kinerja pabriknya. Dialah orang pertama yang menciptakan system perakitan mobil secara berurutan dan serba mekanis.
Pabrik Ford Motor terus diperluas ke berbagai negara. Tahun 1947, ketika Henry Ford meninggal dalam usia 84 tahun, pabrik Ford Motor di seluruh dunia telah mampu memproduksi mobil Ford sebanyak 4000 unit setiap hari. Tahun 1960, Ford Motor Company merupakan perusahaan terbesar kedua di dunia.
Henry Ford: an Actor Behind Ford's Success
Ford Motor Company (FMC), perusahaan otomotif yang kendaraan roda empatnya merambah ke seluruh dunia, merayakan hari jadinya yang ke-100 tahun, tepatnya tanal 13 Juni 2003 lalu. Siapa yang menyangka, bahwa pendirinya – Henry Ford – pendidikannya hanya SD?
Henry Ford yang dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1863 berasal dari keluarga petani miskin. Ketiadaan biaya membuatnya tidak bisa melanjutkan pendidikan ke bangku SLTP. Setelah lulus SD ia membantu ayahnya di pertanian keluarga.
Suatu hari di pertengahan tahun 1875, Henry dibawa ayahnya naik kereta kuda ke arah Detroit. Pada waktu itu Henry yang baru berusia 12 tahun menyaksikan sesuatu yang aneh di jalan raya. Ada kereta yang dapat berjalan sendiri tanpa ditarik kuda. “Kereta yang jalan sendiri itu tiba-tiba berhenti, mempersilahkan kami yang di atas kereta kuda untuk lewat,” kata Henry dalam biografinya. Sang ayah yang melihat anaknya takjub langsung menghentikan kereta kudanya. Mereka kemudian turun dan berkenalan dengan orang yang berada di atas kereta yang dapat berjalan sendiri itu.
Ternyata kejadian itu menghilangkan minat dan perhatian Henry ke bidang pertanian. Pikirannya dipenuhi oleh kereta yang dapat berjalan sendiri. Henry yang sebelumnya bergelut dengan tanah dan bibit-bibit tanaman mulai mengalihkan perhatiannya pada benda-benda logam. Selepas membantu ayahnya di perkebunan Henry menghabiskan seluruh waktu luangnya di bengkel kecil di sebuah gudang pertanian milik keluarga.
Ketertarikannya pada permesinan membuat Henry memutuskan magang di Drydock Engine Works. Keputusan itu sempat membuat ayahnya murka. Untungnya kemarahan ayahnya tidak berlangsung lama, setelah mendengar kabar betapa pesatnya kemajuan Henry di Drydock Engine Works tersebut. Dalam sejarah Drydock Engine Works, mereka yang magang membutuhkan waktu latihan selama 3 tahun untuk menjadi seorang ahli mesin. Tapi Henry Ford hanya butuh latihan kurang dari satu tahun untuk menjadi ahli mesin yang benar-benar handal.
Selesai magang cita-cita Henry untuk menciptakan mesin yang mampu menggerakkan kendaraan untuk mengangkut barang dan orang semakin mencuat. Akan tetapi cita-cita itu disambut dingin oleh rekan-rekannya. Mereka menilai, cita-cita Henry tersebut merupakan suatu hal yang mustahil. Tetapi Henry tidak putus asa.
Beberapa saat setelah selesai magang di Drydock Engine Works, Henry medapat tawaran untuk bekerja sebagai ahli mesin di Detroit Edison Company. Di tempat baru ini Henry kemudian menyadari keterbatasan pengetahuannya yang hanya sebatas magang di Drydock Engine Works. Cita-citanya tak akan dapat diwujudkan jika ia tidak memperdalam ilmunya. Karena itu Henry rajin menambah pengetahuannya tentang mesin dari majalah-majalah ilmiah yang terbit pada masa itu. Tidak itu saja, selepas kerja di Detroit Edison Company Henry juga melakukan penelitian dan percobaan di gudang kecil di belakang rumah sewaannya.
ROLEX: The Most Exclusive Watch
ROLEX didirikan oleh seorang pemuda Jerman Hans Wilsdrof, yang menikahi gadis Inggris dan saudara iparnya Law William Davis pada tahun 1905. Wilsdrof adalah seorang perfeksionis yang mengembangkan standar pembuatan jam tangan dan dia berkeinginan kuat untuk dapat membuat jam yang lebih kecil dan lebih akurat daripada memproduksi jam-jam kantong yang besar. Aegler, sebuah perusahaan kecil di Bienne, Swiss setuju untuk mensuplai Wilsdrof dengan movement yang kecil sehingga cukup untuk dimasukkan dalam sebuah jam tangan. Nama Rolex dipilih karena pengucapan kata tersebut sangat mudah bahkan untuk bangsa manapun di dunia dan 5 huruf tersebut sangat pas apabila dicetak di dial sebuah jam tangan.
Tahun 1910, Rolex mengirimkan movement untuk pertama kalinya ke School of Horology di Swiss. Movement itu akhirnya memperoleh untuk pertama kalinya sertifikat chronometer di dunia.Movement tersebut berhasil memenuhi 2 riteria utama dalam uji chronometer yaitu: 1) tingkat akurasi dan 2) kehandalan. Pada masa itu, jam-jam yang diproduksi memiliki kelemahan di casingnya. Debu dan air dengan mudah dapat masuk melalui caseback dan kenop (crown). Atas dasar itulah akhirnya Wilsdrof berusaha untuk menciptakan sebuah syatem casing yang anti debu dan air. Temuan di akhir tahun 1926 ini akhirnya merubah total system produksi di dunia horologi.
Publikasi pertama kali casing Oyster ini dilakukan oleh Mercedes Gleitze seorang perenang wanita pertama Inggris yang berenang menyeberangi selat Inggris. Saat itu Mercedes menggunakan jam Rolex Oyster yang ditawarkan oleh Wilsdrof. Dan sebulan setelah bukti bahwa jam Rolex Wilsdrof memang kedap air, Wilsdorf kemudian membuat publikasi besar-besaran di koran-koran Inggris.
Terdapat masalah kecil dengan casing sistem oyster ini, kita harus unscrew (membuka) kenop terlebih dahulu sebelum memutarnya untuk mendapatkan tenaga untuk jam. Lama-kelamaan orang akan lupa untuk menguncinya kembali dengan kencang sehingga air dan debu yang sangat kecil bisa masuk kedalam casing dan merusak movement.
Jawaban terhadap masalah ini ditemukan pada tahun 1931 dengan ditemukan dan dipatenkannya mekanisme perpetual winding oleh Emile Borer, anak menantu dari keluarga Aegler dan merupakan head of R&D pada pabrik Rolex di Bienne. Sekarang seseorang tidak perlu lagi memutar kenop untuk mendapatkan tenaga karena tenaga akan tersimpan dengan sendirinya ketika seseorang itu bergerak. Kenop baru dibuka ketika hendak mencocokkan jarum jam saja.
Penemuan penting lain dari ROLEX adalah penambahan penunjuk tanggal di posisi angka 3. Hal ini diperkenalkan tahun 1945 dan model ini diberi nama The DATEJUST. Sampai saat ini setelah lebih dari 60 tahun model ini masih diproduksi dengan hanya sedikit variasi perubahan pada designnya dan merupakan design jam yang paling dikenal baik di dunia karena merupakan ciri khas ROLEX.
Selasa, 23 Februari 2010
Yamaha's Success Story - Part 3
Pada tahun 1963, Yamaha mengembangkan Sistem Autolube, sebuah sistem injeksi minyak terpisah selama dua-stroke mesin sepeda motor, menghilangkan ketidaknyamanan pra-pencampuran bahan bakar dan minyak. Pada tahun 1966, Toyota dan Yamaha bekerja sama untuk memproduksi edisi terbatas Toyota 2000 GT mobil sport, masih dikagumi karena kinerja dan keahlian. [5] Pada tahun 1968, Yamaha meluncurkan Yamaha DT-1, pertama di dunia off-road sejati sepeda motor, menciptakan sebuah genre baru saat ini dikenal sebagai jalur sepeda. Yamaha telah sejak membuat jumlah luas dua dan empat-stroke scooters, on-road dan off-road sepeda motor. Yamaha XS 650, diperkenalkan pada tahun 1970, adalah seperti kesuksesan yang luar biasa itu mengakhiri monopoli Inggris vertikal kembar sepeda motor. Hari ini, Yamaha Motor Company adalah terbesar kedua di dunia produsen sepeda motor (setelah Honda). [6] Ini juga memproduksi kendaraan semua medan (ATV), perahu, snowmobiles, motor tempel, dan perahu pribadi. Pada tahun 2000, Toyota dan Yamaha membentuk aliansi yang dibayar Toyota Yamaha Corporation 10.5 billion yen untuk yang 5 persen saham di Yamaha Motor Company sementara Yamaha Motor Yamaha dan 500.000 saham masing-masing membeli saham Toyota.
Pada tahun 1960, Yamaha Corporation of America (YCA), kemudian Yamaha International Corporation, didirikan untuk memasarkan baris penuh alat musik dan audio / visual di Amerika Serikat. YCA adalah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya dari Yamaha Corporation, Jepang, dan merupakan yang terbesar dari semua perusahaan anak perusahaan global. Sebuah anak perusahaan dari YCA, Yamaha Commercial Audio Systems (YCAS), didirikan pada tahun 2006, menawarkan garis tumbuh komersial produk-produk audio untuk pasar Amerika Serikat dan Kanada, dan mendistribusikan produk speaker Nexo.
YCA anak perusahaan lain, Yamaha Electronics Corporation (YEC), menawarkan garis komprehensif audio dan video produk di pasar hiburan rumah AS.
Pada Oktober 1987, pada 100 tahun, Yamaha mengubah nama resmi kepada The Yamaha Corporation.
Pada tahun 1989, Yamaha dikapalkan pertama di dunia perekam CD. Pada tahun 1988, Yamaha dibeli Rangkaian Sequential dan 1.989-1.993, membeli saham yang signifikan (51 persen) dari pesaing Korg. Ini juga diperoleh Audio Software produsen jerman Steinberg pada tahun 2004, dari Pinnacle.
Setelah periode kesulitan keuangan selama tahun 1980-an, presiden kedelapan, Seisuke Ueshima, mulai reorganisasi perusahaan pada tahun 1992. Untuk pasar yang sudah hampir jenuh, Yamaha difokuskan pada produk high-end, seperti seri Disklavier piano, dengan built-in komputer untuk merekam dan memutar ulang pertunjukan, yang bisa ritel lebih dari $ 30.000 dan membawa keuntungan yang lebih tinggi. Ueshima mendorong perusahaan untuk mengembangkan produk-produk baru. Pada tahun 1993, Yamaha berhasil meluncurkan seri Silent Piano, piano yang baik dapat dimainkan seperti piano akustik biasa, atau dengan suara mereka terdengar dan hanya terdengar ke pianis melalui headphone. Hal ini diikuti oleh Trumpet Diam pada tahun 1995, Diam Drum pada tahun 1996, Biola Diam pada tahun 1997, dan Cello Diam pada tahun 1998. The VP1 virtual VL1 akustik dan synthesizer, bukan perpustakaan menyimpan suara yang akan diputar ulang, menggunakan model komputer dari instrumen sendiri untuk produser yang lebih luas lebih autentik berbagai suara.
Pada tahun 2002, Yamaha ditutup panahan bisnis produk, yang telah dimulai pada tahun 1959. Enam pemanah di lima Olimpiade berbeda memenangkan medali emas menggunakan produk Yamaha. [7]
Pada bulan Juli 2007, Yamaha dibeli pemegang saham minoritas dari keluarga Kemble Yamaha-Kemble Musik (UK) Ltd, Inggris Yamaha impor dan alat musik dan penjualan peralatan audio profesional lengan, dan berganti nama menjadi perusahaan Yamaha Music UK Ltd. [8] Kemble & Co Ltd, Inggris penjualan dan manufaktur piano lengan, adalah tidak terpengaruh. [9]
Pada tanggal 20 Desember 2007, Yamaha membuat kesepakatan dengan Bank Austria BAWAG PSK Grup BAWAG untuk membeli semua saham Bösendorfer, [10] dimaksudkan untuk mengambil tempat di awal 2008. Yamaha bermaksud untuk melanjutkan manufaktur di fasilitas Bösendorfer di Austria. [11] Yamaha akuisisi Bösendorfer diumumkan setelah NAMM Show di Los Angeles, pada Januari, 2008. Pada tanggal 1 Februari 2008, Bösendorfer Klavierfabrik GmbH mulai beroperasi sebagai anak perusahaan dari Yamaha Corporation. [12] Yamaha telah menjadi produsen terbesar di dunia alat musik (termasuk "diam" piano, drum, gitar, biola, violas dan celli), serta produsen terkemuka semikonduktor, audio / visual, produk-produk terkait komputer, barang olahraga, rumah tangga dan perabotan, khusus logam, peralatan mesin, dan robot industri. Yamaha memiliki banyak anak perusahaan dan afiliasinya di pasar luar negeri di samping sejumlah perusahaan terkait di Jepang.
Yamaha memiliki dan mengoperasikan beberapa fasilitas resor yang unik di Jepang yang menyediakan pelanggan dengan kesempatan untuk menikmati waktu luang dan kegiatan budaya yang melibatkan produk-produk Yamaha, termasuk golf, motor sport dan musik.
Yamaha's Success Story - Part 2
Pada 1970-an, sirkuit terpadu (IC) diganti transistor, dan karena itu tidak dapat menemukan yang cocok untuk produsen, Nippon Gakki membangun pabrik sendiri untuk membuat mereka pada tahun 1971. Hal ini memungkinkan Nippon Gakki untuk memenuhi meningkatnya permintaan cepat keyboard elektronik dan audio komponen. Pada tahun 1976, ia membuka pabrik untuk memproduksi skala besar sirkuit terpadu (LSIs) dan dikonversi seluruh produk elektronik, seperti keyboard, dari analog ke format digital. Nippon Gakki LSIs digunakan untuk menghasilkan suara profesional pertama sistem dan untuk memproduksi produk-produk baru bagi konsumen industri audio selama awal 1980-an. The DX-7 digital synthesizer, diperkenalkan pada tahun 1983, menjadi dunia laris synthesizer. Pada tahun yang sama, perusahaan mulai menjual LSIs ke produsen lain.
Perusahaan riset intensif dalam logam paduan untuk digunakan dalam piano akustik Yamaha telah memberikan pengetahuan luas pembuatan ringan. Pengetahuan ini dengan mudah diterapkan pada pembuatan frame logam dan motor suku cadang untuk sepeda motor. Kawakami dan insinyur mengunjungi pabrik-pabrik Jerman untuk belajar bagaimana membuat sepeda motor. Semboyan mereka adalah, "Jika Anda akan membuat itu, membuatnya menjadi sangat terbaik yang ada." Prototipe pertama, Yamaha YA-1, dinamai untuk menghormati pendiri Yamaha, selesai pada bulan Agustus 1954. Sepeda ini didukung oleh udara-cooled, 2-stroke, 125 cc single silinder mesin. Prototipe diletakkan melalui 10.000 km belum pernah terjadi sebelumnya ketahanan tes untuk memastikan bahwa kualitasnya adalah kelas atas.
Pada tahun pertama produksi (1954), dibangun 125 Yamaha YA-1 (juga disebut Akatombo, para "Red Dragonfly") sepeda motor. The YA-1 adalah pola setelah DKW RT125 Jerman (yang juga telah disalin oleh perusahaan amunisi Inggris, Birmingham Small Arms Company, sebagai BSA Bantam, dan oleh Harley-Davidson sebagai Hummer).
Keberhasilan YA-1 mengakibatkan pendirian Yamaha Motor Co, Ltd pada tanggal 1 Juli 1955. Produsen sepeda motor baru diproduksi sekitar 200 unit per bulan. Pada tahun yang sama, di YA-1 memenangkan kelas 125cc di dua acara balapan terbesar di Jepang, ke-3 Mt. Pendakian Fuji Ras dan tanggal 1 Asama Highlands Race. Tahun berikutnya, di YA-1 menang lagi di kedua Terang dan sinar Ultra-kelas dari Highlands Asama Race.
Pada 1956, yang 175cc silinder tunggal dua-stroke model, YC1, sudah siap untuk produksi. Pada tahun 1957, produksi Yamaha mulai yang pertama 250 cc, dua-stroke kembar, yang YD1. Pada tahun 1958, Yamaha menjadi manufaktur sepeda motor Jepang pertama untuk memasuki arena perlombaan internasional, dan memenangkan 6 tempat yang mengesankan di Grand Prix Catalina ras di Amerika Serikat. Yamaha bertindak cepat selebriti ini dan mulai memasarkan sepeda motor melalui distributor independen, Cooper Motors, di California pada 1958.
Yamaha's Success Story - Part 1
Yamaha Corporation diberi nama pendirinya, Torakusu Yamaha (山 叶寅 楠, Yamaha Torakusu; April 20, 1851-8 Agustus 1916). Ayahnya, seorang samurai dari Prefektur Wakayama, tertarik pada astronomi dan mekanika dan memberikan anaknya pendidikan modern. Yamaha belajar di bawah insinyur Inggris, kemudian menyelesaikan magang di sekolah pertama di Jepang kedokteran Barat di Nagasaki dan mengambil pekerjaan memperbaiki peralatan medis di kota terpencil Hamamatsu. Ketika sekolah setempat meminta agar dia memperbaiki buatan Organ Mason & Hamlin buluh, ia menyadari potensi bisnis manufaktur organ di Jepang, dan pada tahun 1887, ia mendirikan Organ Yamaha Manufacturing Company, produsen pertama dari alat-alat musik Barat di Jepang , dan membangun organ buluh portabel pertama. Pada 1889, perusahaan itu mempekerjakan 100 orang dan menghasilkan 250 organ setiap tahun.
Tahun 1899, Kementrian pendidikan Jepang mengirim Yamaha ke Amerika Serikat untuk belajar piano membuat dan menetapkan pemasok bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi piano di Jepang. Nippon Gakki mulai membuat piano tegak pada 1900 dan menghasilkan piano pertama pada tahun 1902, menerapkan keahlian dalam pertukangan untuk pembuatan mebel baik. Di St Louis World's Fair di tahun 1904, sebuah piano dan organ buatan yamaha menerima Penghargaan. Pada tahun 1914, ketika Perang Dunia I dibatasi penjualan harmonicas Jerman di Jepang, Yamaha memperkenalkan harmonika pertama dan mulai mengekspor harmonicas di seluruh dunia. Yamaha terus memperluas ke bidang musik.
Menghadapi persaingan instrumen musik buatan Barat, Nippon Gakki membuka akustik pertama di dunia penelitian laboratorium pada tahun 1930. Pada tahun 1931, ia merancang akustik Diet baru Jepang aula. Pada 1932, ia mulai produksi pipa organ. Selama tahun 1930-an, perluasan sistem sekolah umum di Jepang menciptakan permintaan alat-alat musik Barat, dan Nippon Gakki mulai menghasilkan harga kompetitif akordion dan gitar. Ini menghasilkan gitar akustik pertama pada tahun 1942.
Selama Perang Dunia II, Nippon Gakki memproduksi baling-baling untuk pesawat-pesawat tempur, tangki bahan bakar, dan bagian sayap, dan akhirnya berhenti memproduksi alat-alat musik sama sekali. Teknologi baru yang dipelajari selama perang manufaktur Nippon Gakki diaktifkan untuk cor logam sendiri piano frame. Pada tahun 1948, dengan bisnis musik tiba-tiba meningkat ketika Jepang diamanatkan oleh Departemen Pendidikan pendidikan musik di sekolah-sekolah umum. Pada tahun 1950-an, Yamaha adalah produsen terbesar di dunia piano. Ini juga mulai memproduksi komponen audio, dan pada tahun 1955, ia menghasilkan (Hi-Fi) record player.
Nippon Gakki Salah satu prinsip utama adalah untuk mengembangkan usahanya dengan menemukan penggunaan baru bagi teknologi dan bahan-bahan yang ada. Setelah Perang Dunia II, presiden keempat Yamaha, Gen-ichi Kawakami (川 上 源 一, Kawakami Gen'ichi, 30 Januari 1912 25 Mei 2002), mencari cara baru untuk memanfaatkan fasilitas manufaktur perusahaan, mulai serius menyelidiki pasar luar negeri. Ia mengunjungi Amerika Serikat beberapa kali, mengingat produksi mesin jahit, suku cadang mobil, skuter, utilitas roda tiga kendaraan, atau sepeda motor. Sejak pembiayaan untuk pabrik baru langka, Nippon Gakki penelitian mulai menggunakan bahan-bahan yang baru seperti diperkuat serat gelas plastik (FRP). Pada tahun 1960, perusahaan memproduksi FRP pertama perahu layar, dan kemudian dibuat yacht, kapal patroli untuk Jepang's Maritime Safety Agency, dan kapal-kapal nelayan oceangoing. Produk FRP lain, seperti busur untuk panahan, ski, dan bak mandi segera menyusul. Penelitian untuk mengembangkan paduan logam menyebabkan peralatan produksi seperti boiler dan sistem pemanas sentral untuk industri konstruksi.
History of Harley Davidson - Part 5
Setelah go public tahun 1986, Harley Davidson Motor Co. menjadi industri paling sehat di Amerika Serikat. Meski sempat stock split, harga saham Harley meningkat sampai 15.000 persen sampai saat ini.
Setelah melakukan go public tahun 1986, setahun berikutnya, Harley Davidson Motor Co dapat menarik dana US$18,7 juta dari penjualan saham. Dengan kondisi keuangan yang semakin baik, Harley dapat menguasai 40 persen pasar. Pendapatan bersihnya US$17,7 juta, dari penjualan US$685,4 juta.
Keuntungan ini terus berlanjut hingga 1988. Pendapatan bersih melonjak menjadi US$27,2 juta pada penjualan US$757,4 juta. Pasar HD di kelas sepeda motor super-heavyweight melambung menjadi 46,5 persen atau hampir dua kali lipat segmen pasar yang dapat direbut Honda.
Selama hampir 100 tahun, Harley mempertahankan mesin bersistem pendingin udara. Baru pada Oktober 2001, Harley-Davidson memperkenalkan V-Rod - hasil kolaborasi dengan Porsche- yang menggunakan radiator. Peluncuran V-Rod berkaitan dengan usaha Harley merebut pasar anak muda AS yang lebih kepincut pada motor Ducati. Motor buatan Italia itu terkesan lebih sporty, ringan, dan disainnya dianggap seksi. Harley juga berusaha merebut pasar muda Eropa, yang lebih memilih motor buatan BMW. V-Rod yang berharga US$17.000 itu memiliki 110 tenaga kuda, dan dapat dibesut sampai 225 km per jam.
Tahun 2002, majalah Forbes mendapuk Harley-Davidson Motorcycle Co sebagai ''Company of the Year''. Menurut Forbes, tahun itu banyak perusahaan yang dirundung malang, tapi Harley mencatat pertumbuhan penjualan sebanyak 15 persen menjadi US$3,3 miliar. Pendapatannya juga meningkat sampai 26 persen menjadi US$435 juta. Saham perusahaan yang menaungi 8.000 karyawan ini di lantai bursa meningkat 41 persen pada 2001, ketika indikator saham S&P mencatat penurunan sebanyak 15 persen.
Sejak masuk bursa pada 1986, pendapatan tahunan Harley meningkat 37 persen, dan nilai sahamnya meningkat 15.000 persen sampai saat ini. Jauh lebih fantastis bila dibandingkan, misalnya dengan Intel yang peningkatan harga sahamnya 7.200 persen, atau General Electric yang 1.056 persen. Tahun 1986, harga satu lembar saham Harley dijual dengan harga US$11 per lembar saham. Kini, setelah mengalami split (saham dipecah lantaran harganya sudah terlampau tinggi), saham Harley dijual pada kisaran harga US$28 per lembar saham.
Harley memproduksi banyak model baru, seperti Sportster pada tahun 1988, Fat Boy di tahun 1990 dan Heritage Springer Softail yang klasik di tahun 1996. Beberapa tipe Harley menjadi legenda dan menjadi idaman pecinta motor besar seperti Super Glide, Low Rider, dan Electra Glide. Di AS saja, banyak pembeli yang harus rela menunggu sampai satu tahun untuk mendapatkan Harley pesanannya.
Untuk menghadapi permintaan yang terus bertumbuh, Harley secara konsisten meningkatkan laju produksi menjadi sekitar 100.000 unit per tahun. Karena cukup trauma dengan masa 1970-an yang babak belur, perusahaan ini membatasi diri dengan langkah yang cukup konservatif untuk berekspansi. “Kami tidak ingin lagi mengalami volume produksi yang berlebihan,” kata Teerlink. Dengan menahan volume produksi, Harley dapat menjaga harga yang tetap tinggi di pasar sekunder. Apalagi harga sepeda motor Harley bekas lebih dibentuk oleh faktor psikologis dan selera.
Selain dari bisnis utamanya, Harley juga meraup untung besar dari penjualan merchandise. Harley memiliki sekitar 600 item motorclothes dan collectibles, mulai dari perlengkapan berkendara seperti jaket kulit, celana jins, kaos, jam tangan, ikat pinggang, sampai perlengkapan seperti pisau, pemantik api. Benda-benda bermerek Harley Davidson memenuhi filosofi sikap Harley, yang dalam bahasa Teerlink, “bukan sekadar mesin, tapi pengalaman.”
Harley Davidson Motor Co adalah sebuah perusahaan yang paling tepat untuk mewakili perjalanan bisnis yang diwarnai dengan kegemilangan, keterpurukan, dan kebangkitan kembali. Harley adalah adalah ikon bisnis Amerika yang benar-benar telah mengalami survival of the fittest. Seperti juga Amerika, Harley dibangun dari sebuah mimpi. 100 tahun lebih melalui gelombang, dan kini menjadi perusahaan manufaktur terbaik di dunia.
History of Harley Davidson - Part 4
Sempat merger dan mengalami volume produksi sangat tinggi, Harley Davidson tetap terpuruk. Manajemen memperbaiki imej produk yang lekat dengan kaum brotherhood menjadi tunggangan kaum white-collar. Dari bad boy berjaket kulit, menjadi yuppie berdasi.
Agar tidak kalah berpacu, Harley membutuhkan suntikan tambahan modal. Untuk mendapatkan dana segar, perusahaan ini go public untuk pertama kalinya pada tahun 1965. Maka, berakhirlah masa pemilikan keluarga selama hampir 60 tahun. Dalam tiga tahun berikutnya, 1,3 juta lebih saham Harley Davidson terjual. Empat tahun kemudian, American Machine and Foundry (AMF) melakukan merger dengan HD. Di bawah pimpinan Rodney Gott –eksekutif puncak AMF- Harley memproduksi 60.000 sepeda motor.
Namun, masa merger ini dianggap sebagai masa paling gelap dalam sejarah Harley-Davidson. Yang sangat disayangkan adalah peningkatan produksi Harley sama cepatnya dengan kemerosotan kualitas produksinya. Padahal pada saat yang bersamaan, sepeda motor bikinan Negeri Matahari Terbit menyerang pasar Amerika dengan sepeda motor berharga miring. Pangsa pasar HD pun turun drastis. Dari semula 80 persen pada 1969, menjadi 20 persen sepuluh tahun kemudian.
Penurunan pangsa pasar itu membuat gerah sejumlah eksekutif Harley Davidson. Vaugh Beals, Chairman of the Board Harley Davidson –yang masuk ke perusahaan tersebut tahun 1975- tidak segan membuka kartu mengenai kondisi perusahaan. “Mulanya, kami tidak percaya keadaan kami begitu buruk, tapi kenyataannya begitu,” kata Beals. Keadaan persaingan terus memburuk hingga akhirnya AMF terpaksa menawarkan Harley ke mana-mana.
Pada tahun 1981, 13 orang dewan eksekutif Harley mengajukan proposal ke Citicorp untuk membeli kembali saham yang dikuasai AMF. Dana yang dikucurkan Citicorp US$ 80, sementara aset total HD waktu itu sekitar US$300 juta. Delapan bulan kemudian, sejumlah manajer, teknisi, dan pimpinan serikat buruh di perusahaan HD mengadakan kunjungan ke pabrik perakitan sepeda motor Honda di Marysville, Ohio. Para manajer Harley mulai menyadari adanya perbedaan dalam manajemen yang membuat perusahaan Jepang lebih unggul.
Selain memperbaiki manajemen. Eksekutif Harley pun memperbaiki konsep dan filosofi produksi HD. Sebelumnya, motor Harley adalah produk yang terjangkau, mudah dipakai serta dimodifikasi. Konsep itu diubah dengan menjadikan Harley sebagai produk mahal dan onderdilnya sulit dicari. Untuk mengganti lampu belakang, misalnya, pemilik Harley tak bisa cuma membeli batoknya. Tapi harus membeli keseluruhan spatbornya.
Harley pun memperbaiki imej produknya yang identik sebagai tunggangan segerombol bad boy seperti Hell's Angels. Harley pun melakukan riset tentang karakter pengguna produknya. Mereka adalah para pria, sudah berkeluarga, berusia lebih dari 30 tahun, dan berpenghasilan di atas rata-rata. Data itu juga menunjukkan, lebih dari 40 persen penunggang Harley adalah lulusan perguruan tinggi, dan pekerja kerah putih. “Bila Anda memakai bandana di kepala dan mengendarai sepeda motor di hari Minggu, dan pada hari Senin Anda berjas lengkap dan pergi Wall Street, maka Tuhan memberkati Anda,” kata CEO Harley Davidson's Richard Teerlink. Bila sebelumnya identik dengan gaya hidup berangasan anggota gang brotherhood, penunggang Harley dicitrakan sebagai para yuppie.
Dengan mendekatkan HD sebagai milik orang mampu, perlahan penjualan HD bangkit. Umumnya industri otomotif melakukan alih daya alias outsource, namun Harley tetap memproduksi sendiri lebih dari 50 persen komponennya di pabriknya di York. Sebagian besar komponen itu dibuat di AS. “Haga bukan masalah, kami membayar lebih untuk bikinan Amerika. Demikan juga pembeli Harley,” kata Teerlink. Produk Harley pun kias mewah, dengan bentuk heavyweight, mengkilap karena banyaknya komponen yang dilapisi krom, serta lukisan tangan yang artistik pada body-nya.
Pada tahun 1986, Harley melakukan go public untuk kedua kalinya. Pada tahun yang sama, Citicorp yang kehilangan hasrat berbisnis sepeda motor menjual sahamnya ke Heller-Financial Corporation yang dimiliki oleh Holiday Ramber. Pada 1987, Harley dapat menarik dana US$18,7 juta dari penjualan saham, sementara Ramber mendapatkan subordinated note sebesar US$70 juta. Dengan kondisi keuangan yang semakin baik, Harley dapat menguasai 40 persen pasar. Pendapatan bersihnya mencapai rekor tertinggi, sebesar US$17,7 juta dari penjualan US$685,4 juta.
History Of Harley Davidson - Part 3
Sejarah emas Harley Davidson justru terancam oleh kehadiran motor bikinan Jepang yang lebih murah dan teknologinya lebih maju.
Meski “dibesarkan” oleh Perang Dunia, tidak serta merta Harley Davidson lesu setelah perang usai. Para veteran perang mengenang romantisme di medan tempur dengan berkelana menunggang kuda besinya. Mereka inilah cikal bakal kaum bikers, hidup bergerombol, berjaket kulit, dan tubuhnya penuh rajah.
Gaya hidup yang lekat sebagai simbol maskulinitas ini cepat menyebar, tidak hanya di kalangan eks serdadu. Gaya generasi ini sering disebut Wild Ones, yang diperkenalkan Marlon Brando lewat film berjudul sama. Banyak yang menyebut, gaya hidup mereka yang antikemapanan sebagai bentuk penolakan terhadap puritanisme generasi sebelumnya.
Pada tahun 1948, produksi HD menjadi 31.163 unit. Pada tahun itu, HD meluncurkan mesin 74 inci kubik yang sering disebut Panhead, dilengkapi hydraulic valve lifters dan cylinder head aluminium. Disebut The Panhead karena tutup kepala silindernya menyerupai pantat penggorengan. Memasuki dekade 1950-an, HD sudah dikendalikan oleh generasi kedua keluarga pendirinya.
Pada tahun 1957, diluncurkan The Sportster, yang disebut sebagai biangnya motor besar. Setahun kemudian, diperkenalkan Duo Glide, yang menggunakan suspensi belakang hidrolik untuk melengkapi suspensi depan yang menggunakan model garpu. Di masa inilah, komunitas bikers kian eksis.
Harley Davidson menghadapi tantangan berat ketika memasuki tahun 1960-an. Dalam waktu sekitar 10 tahun Perang Dunia usai, Jepang membangun industrinya dengan cepat. Hasilnya, adalah membanjirnya sepeda motor buatan Jepang di AS. Salah satunya Honda Motor Co. yang memperkenalkan dirinya pada tahun 1959 lewat iklan kecil di majalah sepeda motor. Manajemen HD menganggap, masuknya sepeda motor Honda yang bunyinya tidak sedap itu tidak akan mengganggu penjualan HD. Alasannya, motor bikinan Honda ukurannya terlalu kecil untuk ukuran tubuh orang Amerika.
Untuk memperkuat pabriknya, HD membeli 50 persen saham Aermacchi, anak perusahaan Italia Aeronatica Macchi. Aeoronatica adalah produsen pesawat terbang militer Italia yang pabriknya dibom pasukan Sekutu dalam PD II. Dengan bantuan konsultan teknik dari Milwaukee, Aermacchi memproduksi sepeda motor dengan spesifikasi Harley.
Honda terus mendesak masuk ke segmen pasar HD dengan cara yang tidak kelihatan mengancam, yakni dengan produk kecil yang di Jepang sendiri sangat laris. Setelah itu, penjualan ditingkatkan dengan tetap menekan harga, walaupun dalam proyeksi keuntungan jangka pendek, itu berarti pengorbanan. Setelah berhasil menancapkan kuku, Honda mulai memasarkan motor ukuran besar yang sangat mirip HD. Oleh Honda, simbol kebanggaan Amerika itu ditiru hingga ke bentuk mesinnya.
Langkah Honda menjadi pukulan telak bagi sepeda motor Aermacchi yang dibua di Italia. Aermacchi dapat bersaing di pasar hanya untuk beberapa tahun saja. Setelah itu, terpaksa takluk pada sepeda motor Jepang yang lebih cepat, lebih murah, dan disain mesin maupun sistem listriknya lebih modern.
Salah satu titik lemah HD, seperti yang dikeluhkan para pengendara pada waktu itu, adalah lemahnya kualitas perakitan. Banyak pemilik HD yang membongkar dan merakit sendiri sepeda motornya. Dibandingkan sepeda motor Jepang yang dapat lari kencang mulus tanpa banyak menumpahkan minyak, mesin sepeda motor Harley terkesan primitif. Orang akan segera dapat mengetahui di mana sebuah motor Harley sedang diparkir, dengan melihat tumpahan minyak di tempat parkir.
Majalah sepeda motor di AS, sama sekali tidak mendukung kesusahan yang dialami HD. Mereka cenderung enggan melakukan uji coba pada rilisan terbaru HD. Tidak ada teknologi yang baru, demikian umumnya alasan mereka. Karena itu HD pun terpacu untuk melakukan terbosoan. Pada 1963, HD mengadopsi penggunaan fiberglass dalam komponen sepeda motornya. Untuk keperluan ini, mereka membeli 60 persen saham Tomahawk Boat Manufacturing Co, produsen fiberglass di Wisconsin.
History of Harley Davidson - Part 2
Harley Davidson berhasil menanamkan imejnya sebagai sepeda motor yang andal. Ketika Perang Dunia I dan II, HD diandalkan untuk kendaraan perang. Perang Dunia usai, justru penggemar semakin ramai.
Di halaman belakang sebuah rumah di 38th Street, Highland Avenue, Milwaukee, William 'Bill' Harley dan Arthur Davidson mengibarkan “Harley Davidson Motor Co.” Waktu itu, tahun 1903, banyak peristiwa penting lain di dunia mesin mekanik. Henry Ford sedang bereksperimen menciptakan sebuah benda yang selanjutnya disebut mobil. Wright Bersaudara juga sedang mewujudkan mimpi menciptakan pesawat terbang. Ford sukses mencatat kesejarahan kendaraan roda 4 dengan mobil model T-nya, dan Wright berhasil mengembangkan pesawat udara sederhana. Sementara itu, Harley dan Davidson memproduksi ikon penting dalam sejarah kendaraan roda dua.
Pada tahun pertama produksi, mereka hanya membuat tiga mesin yang dijual dengan sistem 'ijon' karena mereka menerima bayaran penuh meskipun mesin belum terpasang pada masing-masing sepeda. Pembeli pertama, Meyer, mengendarainya sejauh 9.655 kilometer. Pemilik kedua, Lyon, mengendarainya lebih jauh lagi. HD pertama ini berpindah tangan lagi hingga tiga kali.
Tahun 1906, Harley Davidson memindahkan bengkelnya ke tempat yang lebih luas di Juneau Avenue. Saat itu mereka sudah bisa memproduksi 150 unit motor yang kebanyakan dibeli oleh kepolisian setempat. Enam tahun setelah berdiri, Harley Davidson memproduksi mesin dua silinder berkonfigurasi V bersudut 45 derajat. Kapasitas mesinnya sekitar 790 cc, mampu menghasilkan tujuh tenaga kuda, dan bisa dibesut hingga 60 mil per jam. Model mesin V adalah terobosan Harley Davidson, yang selanjutnya banyak ditiru oleh produsen sepeda motor lainnya.
Pada tahun tersebut, produksi HD sudah menembus angka 1.000, tepatnya 1.149 unit. Dua tahun kemudian, HD harus menghadapi pesaing yang tidak lain terinspirasi karena kisah sukses mereka. Pada 1911, paling tidak ada sekitar 150 merek motor di pasar AS. Namun, HD tetap melenggang. Pada 1913, produksi Harley-Davidson hampir mencapai 13.000 unit. Saat itu HD mengklaim mesin pertama bikinan mereka telah menempuh jarak 160.100 km. Dalam jarak tempuh sejauh itu, mesinnya tetap berfungsi optimal, dan masih menggunakan bantalan poros orisinal. Dari sini HD mulai menjual imejnya sebagai motor yang andal.
Tahun 1913 merupakan masa yang paling fenomenal dalam sejarah HD. Saat itu, untuk pertama kali mereka melakukan ekspor, salah satunya ke Inggris. Pada masa Perang Dunia I, angka produksi HD sekitar 20.000 unit, membengkak karena Pemerintah AS memesan untuk keperluan perang. Saat itu HD telah menjadi pabrik sepeda motor terbesar di Indonesia, yang dipasarkan di 67 negara.
Pada dekade 1920-an, HD mengembangkan kapasitas mesin V menjadi 74 inci kubik atau setara 1.184 cc. Karena terus mengembangkan produknya, HD tidak lumpuh ketika memasuki malaise ekonomi tahun 1933. Volume produksi memang menurun menjadi 3.700 unit. Malaise ekonomi usia, HD langsung tancap gas. Mereka memperkenalkan model EL dengan mesin berkapasitas 976 cc yang kemudian populer dengan sebutan Knucklehead.
Perang Dunia II menjadi blessing in disguise bagi HD. Setelah Jepang menyerang Pearl Harbour, pabrik HD diarahkan untuk kebutuhan pasukan Sekutu. Kebutuhan konsumen sipil ditinggalkan sama sekali. Selama 1941-1945, sekitar 90.000 unit seri WML dibuat. Untuk prestasi itu, Harley-Davidson mendapat medali ''E'' dari Angkatan Bersenjata AS.
Perang dunia usai, permintaan sepeda motor justru meningkat di AS. Sebab, di masa damai para bekas serdadu gemar berpetualang mengenang romantisme masa perang. Kecenderungan ini tentu saja meningkatkan permintaan sepeda motor. Kaum veteran inilah cikal bakal penggemar fanatik HD.
History of Harley Davidson - Part 1
Nama Harley Davidson telah menjadi simbol bagi raja jalanan dan anasir macho atau kejantanan. Sejarah HD dimulai pada 1901. Dua sahabat William 'Bill' Harley dan Arthur Davidson yang bersahabat sedari bocah hingga sama-sama bekerja di sebuah pabrik sepeda di Milwaukee, Wisconsin. Di pabrik sepeda ini Harley menjadi juru gambar, sementara Davidson menjadi perancang pola. Keduanya menggagas: bagaimana seandainya sepeda bertenaga angin -- itu sebabnya disebut sebagai kereta angin -- itu bisa digantikan tenaganya oleh mesin.
Memang, itu bukanlah ide orisinal. Sebelumnya, perusahaan milik ER Thomas pernah membuatnya dengan cara menempelkan mesin pada sebuah sepeda. Bill dan Arthur, waktu itu usianya -- masing-masing -- 21 dan 20 tahun, hanyalah perancang amatiran yang ingin menghasilkan karya yang praktis. Mereka berusaha membangun sebuah mesin internal-combustion, yang digerakkan dari dalam mesin.
Bill sangat hobi memancing, sementara Arthur kerap menyertai sobatnya mendayung perahu. Mulanya, mereka ingin menggerakkan perahu. Gagasan motorisasi sepeda itu muncul setelah mereka membaca beberapa majalah teknik. Gagasan Bill dan Arthur mulai dianggap serius setelah seorang juru gambar keturunan Jerman, Emil Kroger, bergabung. Kroger yang sebelumnya bekerja di Paris, baru saja bermukim di Amerika. Saat pindah ke Amerika, dia memboyong serta gambar-gambar terakhir mesin De Dion yang berbahan bakar bensin.
Lantas mereka memadukan pengetahuan Kroger, pengalaman Bill membuat sepeda, dan model-model mesin kecil berbahan bakar bensin buatan Arthur untuk membuka sebuah bengkel. Kekurangan modal, peralatan, serta mekanik mengganjal mimpi-mimpi mereka. Suatu ketika, Walter Davidson, saudara Arthur, yang seorang montir kereta api dari Kansas menyambangi mereka. Kedatangan Walter memecahkan persoalan mereka. Walter juga tertarik pada gagasan pembuatan sepeda bermotor, dia langsung setuju untuk pindah ke Wisconsin, tanah kelahirannya.
Maka, sejak saat itu, Bill Harley, kakak-adik Davidson, dan Kroger segera menghabiskan banyak waktunya di bengkel. Memang, awal-awal abad ke-20 itu pengembangan teknologi belumlah begitu mudah, terutama lantaran belum ada buku panduan untuk teknologi mesin. Suku cadang yang siap dipakai, sangat sedikit, sehingga setiap bagian mesin harus dibuat dengan tangan.
Konon, karburator pertama HD dibuat dari kaleng bekas pengemas tomat, sementara busi yang pertama sama besarnya dengan tombol pintu. Ketika akhirnya pengerjaan selesai, mesin pertama HD berukuran 25 inci persegi (400 cc) dengan kekuatan maksimum 3 hp. Roda belakang digerakkan langsung tanpa kopling atau persneling melalui sepotong pita kulit.
Setelah dicoba, mesin pertama HD ini ternyata terlalu lemah, hanya dapat menggerakkan sepeda pada jalan yang rata dengan kecepatan 25 mph. Begitu jalanan sedikit menanjak, mesin itu harus dibantu oleh kayuhan kaki si pengendara. Di samping itu, sepeda pun tidak mampu menahan kekuatan mesin, sehingga garpu roda depan langsung patah.
Kembali ke meja gambar, Bill dan Davidson bersaudara membesarkan diameter kipas mesin lebih dari dua kali lipat. Mereka juga mendesain rangka singel-lop untuk menggantikan rangka sepeda model pertama. Diperlukan kerja siang dan malam selama berbulan-bulan untuk mengembangkan satu kaburator yang cocok. Kehadiran Ole Evinrude, yang belakangan dikenal sebagai pembuat mesin kapal, sangat membantu. Pada 1903, Harley dan duo Davidson siap memulai produksi mesin yang pertama.
Dengan bantuan Davidson senior -- seorang tukang kayu -- mereka membangun bengkel sendiri. Tempatnya di halaman belakang rumah tukang kayu itu, di 38th Street, pojok Highland Avenue. Di pintunya dituliskan "Harley Davidson Motor Co.
Senin, 22 Februari 2010
Wikipedia: The Largest Encyclopedia on The World
“Bayangkan sebuah dunia ketika setiap orang bisa mendapatkan semua pengetahuan yang telah dicapai oleh manusia secara cuma-cuma. Itulah yang sedang kami usahakan.” (Jimmy Wales, pendiri Wikipedia)
Diluncurkan pada tahun 2001 oleh Jimmy Wales dan Larry Sanger, kini Wikipedia menjadi karya rujukan umum paling besar dan paling populer di Internet. Buku ini menapak tilas sukses fenomenal Wikipedia ke akar-akarnya, dan menampilkan orang-orang yang telah memberikan sumbangan mereka dalam meraih tujuan memberi setiap orang akses bebas ke kumpulan pengetahuan manusia.
Dengan lebih dari 2.000.000 artikel tentang segala sesuatu dari Aa! (Sebuah kelompok penyanyi pop Jepang) hingga Zzyzx, California, yang ditulis oleh banyak sekali kontributor relawan, Wikipedia menjadi situs kedelapan paling populer di World Wide Web. Dibuat (dan dikoreksi) oleh siapa pun yang memiliki akses ke komputer, kumpulan pengetahuan dalam jumlah sangat mengesankan ini tumbuh dengan laju perkembangan yang memesona, lebih dari 30.000.000 kata dalam satu bulan.
Wikipedia adalah ensiklopedia bebas lisensi yang ditulis oleh sejumlah relawan dalam banyak bahasa. Sekarang Wikipedia besar sekali. Ensiklopedia ini berisi lebih dari satu miliar kata, yang menjadikannya beberapa kali lebih besar daripada gabungan Britannica dan Encarta.
Dalam waktu kurang dari satu dasawarsa Wikipedia telah melengkapi sekaligus mengubah dunia ensiklopedia, dengan melibas hampir setiap ensiklopedia yang sudah mapan dalam berbagai bahasa di dunia.
Wikipedia menjadi begitu populer sehingga tanpa disengaja orang mengambil informasi dari dalamnya setiap hari di internet, dan juga semakin sering dirujuk dalam buku-buku, dokumen-dokumen legal, bahkan budaya pop. Namun, hanya sebagian kecil masyarakat pengguna Wikipedia sadar bahwa Wikipedia sepenuhnya dibuat oleh sejumlah besar relawan yang tidak menerima bayaran, dan sering tidak ingin dikenal. Setiap artikel dalam Wikipedia mempunyai sebuah tombol bertuliskan “edit this page”, yang memungkinkan siapa pun, termasuk anonim yang semula hanya “numpang lewat”, menyunting isi setiap entri yang ada.
Karena telah menemukan cara untuk bekerja sama (co-labor), komunitas Wikipedia telah mampu menghasilkan kerja sama sehari-semalam yang lebih cepat daripada kantor pemberitaan mana pun yang bekerja dua puluh empat jam. Wikipedia tidak akan menjadi sepopuler hari ini tanpa laporan-laporan yang tepat waktu dan tersusun rapi secepat kejadian-kejadian yang sedang diberitakan. Dengan cara ini, Wikipedia melanggar peran tradisional sebuah ensiklopedia sebagai rangkuman sejarah yang sudah berlalu. Kebalikannya, Wikipedia bekerja secepat media pemberitaan. Secepat kejadian yang sedang berlangsung, seperti lebah pekerja yang sedang sibuk di sebuah sarang, Wikipedia mencatatkan, menyunting, dan mengorganisasikan berita-berita sampai detik terakhir ke dalam artikel-artikel di situs web ini. Fungsinya sebagai mesin pencatat sejarah yang terus berjalan betul-betul belum pernah memiliki tandingan dan secara unik mengisi “kesenjangan informasi” tradisional yang tercipta oleh selang waktu antara penerbitan surat kabar dan buku sejarah.
Dalam Wikipedia berbahasa Inggris, dengan kegiatan yang tak kenal henti, artikel-artikelnya telah menjadi potret sesaat situasi dunia, yang bertindak sebagai catatan sejarah yang terus dilengkapi.
Awalnya, Wikipedia didominasi oleh sekelompok pengguna yang ahli dalam teknologi komputer. Akan tetapi, setelah menjadi besar dan makin dipandang penting, kelompok pengguna serius dan setia yang tumbuh belakangaan mencakup orang-orang non-teknik—mahasiswa, akademisi, pakar hukum, dan seniman. Mereka yang menemukan kebahagiaan setelah menyumbangkan karya mereka ke dalam proyek ini secara online menemukan bahwa mereka juga ingin bertemu di dunia nyata. Wikipedia adalah sebuah produk maya di sebuah ruang maya, tetapi ia tetap mempunyai implikasi di “ruang pertemuan” fisik.
Adidas's History
Sejarah merk sepatu yang sangat terkenal ini dimulai pada tahun 1920 oleh Adi (Adolf) Dassler di ruang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan tersebut mulai membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan "Dassler Brothers OGH" yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang.
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.
Pada tahun 1948, Adi dan Rudolf memutuskan untuk berpisah dan masing-masing membuat merk sepatu sendiri. Rudolf membuat merk sepatu 'Puma' sedangkan Adi membuat merk 'Adidas.' Pengambilan nama Adidas berasal dari nama Adi Dassler dengan menggabungkan nama depan Adi dan satu suku kata nama belakang Dassler yakni 'das' sehingga menjadi kata 'Adidas'. Sekadar informasi bahwa nama asli dari Adi Dassler adalah Adolf Dassler, tapi orang Jerman sering memanggil nama Adolf sebagai Adi. Didukung oleh kemajuan bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 stripes mereka mudah dikenali dari jauh. Ia pun mendafarkan logo 3 stripes sebagai trademark dari adidas. 3 stripes yang diciptakan agar kaki stabil, namun akhirnya menjadi logo.
Evolusi Logo Adidas
Penggunaan logo Adidas sendiri baru dipergunakan pada sekitar tahun 1948, pada saat dua bersaudara Dassler tersebut berpisah. Secara visual, logo Adidas hanya berupa huruf Adidas, dengan nama Adolf Dassler diatasnya serta ilustrasi sepatu ditengahnya. Dengan merk ini, sepatu buatan Adi Dassler mencapai titik kesuksesannya, dengan diakuinya merk sepatu Adidas diajang pesta olahraga dunia seperti Olimpiade Helsinki, Melbourne, Roma dan lainnya. Serta saat itu tim sepakbola Jerman menjadi juara dunia sepakbola dengan menggunakan sepatu Adidas.
Pada tahun 1972, logo Adidas mengalami perubahan yakni dengan menggunakan konsep 'Trefoil Logo', yaitu logo dengan visual tiga daun terangkai. Konsep tiga daun ini memiliki makna simbolisasi dari semangat Olimpiade yang menghubungkan pada 3 benua. Sejak saat itulah Adidas menjadi sepatu resmi yang dipergunakan pada even Olimpiade diseluruh dunia.
Akhirnya setelah bertahun-tahun berjaya dan mengalami liku-liku perkembangan usaha, pada tahun 1996, Adidas mengalami modernisasi dengan menerapkan konsep 'We knew then - we know now' yang kurang lebih menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan hingga kini. Adapun logo baru yang digunakan secara visual berupa tiga balok miring yang membentuk tanjakan yang menggambarkan kekuatan, daya tahan serta masa depan. Sejak saat itu logo Adidas tidak pernah mengalami perubahan, serta masih berjaya hingga saat ini.
Jumat, 19 Februari 2010
Susah Cari Pekerjaan
Karena begitu susahnya cari kerjaan, akhirnya seorang lulusan ITB terpaksa menerima tawaran untuk bekerja di Kebun Binatang Gembira Loka.
“Apa boleh buat daripada nganggur, kerja beginian juga bolehlah, yang penting halal!” begitu tekadnya. Maka sejak hari itu sang insinyur muda mulai bekerja sebagai ‘monyet monyetan’ Sepanjang hari harus betah mengenakan baju monyet, pakai topeng monyet sambil mengunyah pisang atau kacang rebus terus terusan. Dan harus jempalitan selincah mungkin untuk menarik perhatian pengunjung. Pokoknya tak beda dengan monyet asli yang sudah mulai punah. Tak ayal lagi pengunjung Kebon Binatang Gembira Loka membludak lantaran mau ngeliat si monyet super yang konon tidak hanya lincah dan gesit tetapi juga cerdas, Wong ITB kok… Sayang sekali yang namanya sial itu sulit dielakkan … dan akhirnya bisa datang juga.
Sedang enak enaknya jempalitan, tiba tiba: gedebuk… Byurrrrrrrrr…
Sang monyet terjatuh ke dalam kandang buaya. “Waduh, mati aku!” pikiran sebelon dimangsa oleh buaya buaya ganas itu. Tapi ketika mulut buaya
terbuka lebar siap menggigit…. dari dalam terdengar suara berbisik:
jangan takut mas….. kami dari UI”