Rabu, 24 Februari 2010

Henry Ford: an Actor Behind Ford's Success


Ford Motor Company (FMC), perusahaan otomotif yang kendaraan roda empatnya merambah ke seluruh dunia, merayakan hari jadinya yang ke-100 tahun, tepatnya tanal 13 Juni 2003 lalu. Siapa yang menyangka, bahwa pendirinya – Henry Ford – pendidikannya hanya SD?

Henry Ford yang dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1863 berasal dari keluarga petani miskin. Ketiadaan biaya membuatnya tidak bisa melanjutkan pendidikan ke bangku SLTP. Setelah lulus SD ia membantu ayahnya di pertanian keluarga.

Suatu hari di pertengahan tahun 1875, Henry dibawa ayahnya naik kereta kuda ke arah Detroit. Pada waktu itu Henry yang baru berusia 12 tahun menyaksikan sesuatu yang aneh di jalan raya. Ada kereta yang dapat berjalan sendiri tanpa ditarik kuda. “Kereta yang jalan sendiri itu tiba-tiba berhenti, mempersilahkan kami yang di atas kereta kuda untuk lewat,” kata Henry dalam biografinya. Sang ayah yang melihat anaknya takjub langsung menghentikan kereta kudanya. Mereka kemudian turun dan berkenalan dengan orang yang berada di atas kereta yang dapat berjalan sendiri itu.

Ternyata kejadian itu menghilangkan minat dan perhatian Henry ke bidang pertanian. Pikirannya dipenuhi oleh kereta yang dapat berjalan sendiri. Henry yang sebelumnya bergelut dengan tanah dan bibit-bibit tanaman mulai mengalihkan perhatiannya pada benda-benda logam. Selepas membantu ayahnya di perkebunan Henry menghabiskan seluruh waktu luangnya di bengkel kecil di sebuah gudang pertanian milik keluarga.

Ketertarikannya pada permesinan membuat Henry memutuskan magang di Drydock Engine Works. Keputusan itu sempat membuat ayahnya murka. Untungnya kemarahan ayahnya tidak berlangsung lama, setelah mendengar kabar betapa pesatnya kemajuan Henry di Drydock Engine Works tersebut. Dalam sejarah Drydock Engine Works, mereka yang magang membutuhkan waktu latihan selama 3 tahun untuk menjadi seorang ahli mesin. Tapi Henry Ford hanya butuh latihan kurang dari satu tahun untuk menjadi ahli mesin yang benar-benar handal.

Selesai magang cita-cita Henry untuk menciptakan mesin yang mampu menggerakkan kendaraan untuk mengangkut barang dan orang semakin mencuat. Akan tetapi cita-cita itu disambut dingin oleh rekan-rekannya. Mereka menilai, cita-cita Henry tersebut merupakan suatu hal yang mustahil. Tetapi Henry tidak putus asa.

Beberapa saat setelah selesai magang di Drydock Engine Works, Henry medapat tawaran untuk bekerja sebagai ahli mesin di Detroit Edison Company. Di tempat baru ini Henry kemudian menyadari keterbatasan pengetahuannya yang hanya sebatas magang di Drydock Engine Works. Cita-citanya tak akan dapat diwujudkan jika ia tidak memperdalam ilmunya. Karena itu Henry rajin menambah pengetahuannya tentang mesin dari majalah-majalah ilmiah yang terbit pada masa itu. Tidak itu saja, selepas kerja di Detroit Edison Company Henry juga melakukan penelitian dan percobaan di gudang kecil di belakang rumah sewaannya.

Tidak ada komentar: