Senin, 01 Februari 2010

Larry King: The King of Talk Show


Sesuai dengan namanya, king yang berarti raja, Larry King pantas berjuluk sebagai raja talk show dunia. Tahun 2007 ini, ia sudah menorehkan karir lima dasawarsa alias 50 tahun menggeluti dunia hiburan. Sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Sebab, tak mudah bagi artis kaliber internasional sekalipun, mampu mempertahankan karirnya hingga 50 tahun. Hebatnya lagi, ia mampu terus menjaga performanya hingga acaranya selalu menempati rangking atas dalam perolehan jumlah penonton. Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai pewawancara handal sehingga banyak tokoh dunia yang bersedia antri untuk tampil di acaranya Larry King Show di jaringan televisi CNN. Tak kurang, kelahiran Brooklyn New York pada 19 November 1933 ini, sudah mewawancarai tujuh presiden Amerika Serikat, keluarga kerajaan, dan bintang-bintang top Hollywood dalam acaranya itu.

Meski sudah sangat terkenal, jika menilik masa mudanya, mungkin orang tak pernah menduga jika Larry akan setenar sekarang. Ia lahir dari keluarga sederhana dan sudah ditinggal wafat ayahnya sejak usia belia. Saat masih muda, ia melihat perjuangan ibunya membesarkan keluarga, sehingga kemudian ia memilih untuk tidak melanjutkan sekolah guna membantu ibunya. Pada saat itu, ia yang sejak awal bercita-cita jadi penyiar radio, seolah-olah harus mengubur impiannya karena hanya mampu menjadi seorang pengantar paket.

Namun, dengan tekad kuat, ternyata jalan menjadi entertainer mulai terbuka saat ia bertemu dengan salah satu penyiar jaringan CBS. Dari nasehat orang itu, dia mendapat nasehat untuk mencoba peruntungannya menjadi penyiar ke Florida. Ternyata betul, ia akhirnya mendapat pekerjaan sebagai disk jockey (DJ) di sebuah radio. Tak berapa lama, acaranya di radio itu mendapat banyak sambutan dan jadi populer. Dari sanalah ia mulai merintis karir ke televisi di Miami Television.

Sayang, karena terlibat masalah keuangan, dia sempat bangkrut dan harus pindah dari Miami. Tapi, dengan tekad kuat mewujudkan semua impiannya, ia merintis karirnya lagi dari bawah dengan menulis artikel di majalah dan bekerja di sebuah radio di West Coast. Akhirnya, setelah melalui perjuangan berat, ia mampu kembali ke jalur televisi dan bahkan punya acara sendiri yang jadi legenda hingga kini, yakni Larry King Show.

Pada tahun 1985, stasiun Cable News Network (CNN) mengangkat acara Larry King Live di televisi dan menjadikannya sebagai acara interaktif lewat telepon pertama di dunia. Dengan kelihaiannya bertanya, menggali sisi unik dan khas dari narasumbernya, ia mampu menghadirkan banyak tokoh penting dunia di acaranya. Bahkan, dalam beberapa kali pemilihan presiden Amerika Serikat, acaranya dijadikan ajang debat kandidat presiden.

Berkat kerja kerasnya, ia juga telah banyak menerima penghargaan. Di antaranya yaitu Peabody Award, Ace Award, dan Broadcaster of the Year Award dari International Radio and Television Society. Larry King juga menjadi kolumnis untuk USA Today dan the Diamond, dan kemudian menulis sejumlah buku, antara lain Teel Me More; Mr. King, Your`re Having a Heart Attack; dan yang terakhir On the Line.

Kini, di usianya yang sudah makin senja, selain terus berkarya, ia juga makin memperhatikan sesama. Ia mendirikan Yayasan The Larry King Cardiac Foundation, yang bertujuan membantu operasi jantung orang yang tak mampu. Saat ini, telah ratusan orang, kebanyakan anak-anak, telah berhasil diselamatkan hidupnya berkat bantuan yayasan Larry ini. Saat ini, melalui yayasan tersebut, Larry berambisi untuk membantu minimal satu jantung per hari untuk disembuhkan.

Pencapaian Larry King hingga 50 tahun karir, meski sempat jatuh bangun, adalah gambaran kerja keras dan kemauan kuat yang patut dicontoh. Perhatiannya kepada orang yang kekurangan juga menjadi nilai lebih yang bisa dijadikan teladan pada siapa saja yang ingin mendapatkan kesuksesan sejati.

Tidak ada komentar: