Senin, 18 Mei 2009

Nyanyian Ajaib Sang Kakak

Kisah nyata ini terjadi di sebuah rumah sakit di Tennessse, Amerika Serikat.Seorang ibu muda yang bernama Karen sedang mengandung bayinya yang kedua.
Sebagaimana layaknya seorang ibu lainnya, Karen menceritakan kepada Michael (anak pertamanya yang baru berusia 3 tahun) bahwa ia akan mempunyai seorang adik.
Michael merasa senang sekali. Sering kali ia menempelkan telinganya pada perut ibunya itu. Karena Michael suka bernyanyi, ia sering bernyanyi untuk adiknya yang masih ada di dalam perut ibunya itu. Tampaknya Michael sangat mengasihi adiknya yang belum lahir itu.
Pada suatu ketika, tibalah saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tetapi sangat di luar dugaan, terjadi komplikasi yang sangat serius.
Setelah perjuangan yang cukup panjang selama berjam-jam, akhirnya adik Michael pun lahir. Seorang bayi perempuan yang cantik, tetapi sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawatnya dengan sedih berterus terang kepada Karen, "Bersiaplah secara mental, jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan".
Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan itu dengan sabar. Mereka hanya bisa pasrah kepada Tuhan. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan untuk putrinya, bila sewaktu-waktu ia di panggil Tuhan.
Tetapi, lain halnya dengan kakaknya, Michael. Sejak adiknya dirawat di ICU ia menagis terus! "Mami, .. aku ingin menyanyi untuk adik kecil!"
Ibunya ternyata kurang tanggap. "Mami.. aku ingin menyanyi untuk adik kecil!" Hal ini berkali kali di minta oleh Michael, bahkan sambil menangis meraung-raung. Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekhawatirannya.
Karen tetap menganggap tangisan Michael adalah tangisan biasa dari seorang anak kecil. Lagipula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak. Barulah ketika harapannya menipis, sang ibu mau mendengarkan permohonan Michael.
Baik, setidaknya biar Michael dapat melihat adiknya untuk terakhir kalinya selagi adiknya masih hidup! pikirnya. Lalu, ia dicegat oleh suster di depan pintu kamar UGD.
Anak kecil tetap di larang masuk! Karen menjadi ragu-ragu.. Tetapi suster tidak mau tahu ; ini peraturan katanya..
Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya "Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini adalah saat terakhir kali bagi Michael untuk melihat adiknya!" Suster itu terdiam, lalu menatap Michael dan berkata, "Baik tetapi tidak boleh lebih dari lima menit!"
Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu di bawa masuk ke dalam ruang ICU. Ia didekatan pada adiknya yang sedang tergolek menanti sang maut.
Michael menatap lekat adiknya.. lalu dari mulutnya yang kecil dan mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring, "Kau adalah matahariku, satu-satunya matahariku, kau membuatku bahagia sangat langit kelabu.."
Tiba-tiba terjadilah hal yang ajaib! Si adik langsung memberi respons. Seolah-olah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya. "Kau tidak pernah tahu, sayang, betapa aku mengasihimu. Tolong jangan bawa matahariku pergi."
Denyut nadi si adik menjadi lebih teratur. Karen dengan terharu melihat hal tersebut, ia menatap tajam dan berbisik, "Terus .. terus .. Michael! Teruskan sayang!"...
"Lagi sayang!" bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya.Michael terus bernyanyi dan.. adiknya kelihatan semakin tenang, rileks dan damai lalu.. tertidur lelap. Suster yang tadinya melarang Michael masuk, kini ikut terisak isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael. Suatu kejadian besar dan ajaib yang baru saja ia saksikan sendiri.
Hari berikutnya, bayi itu sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tidak habis pikir atas kejadian yang telah menimpa pasien yang satu ini.
Mereka hanya bisa menyebutkan hal itu sebagai sebuah terapi yang ajaib. Sedangkan Karen dan suaminya melihatnya sebagai sebuah mukjizat Tuhan yang luar biasa! Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Bagi sang adik, kehadiran Michael bearti soal hidup dan mati. Memang benar bahwa mukjizat Tuhanlah yang telah menolongnya. Dan, haruslah diingat bahwa mukjizat Tuhan juga membutuhkan mulut kecil Michael untuk mengatakan "Betapa aku mengasihimu."
Mukjizat Tuhan juga membutuhkan hati yang polos dari seorang anak kecil seperti Michael untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya bila Ia menghendaki sesuatu terjad. Nyanyian yang tulus akan mendatangkan mukjizat.

Tidak ada komentar: